12 11. Accident

Eunha hari ini bangun kesiangan lantaran ia harus berlatih untuk persiapan summer comeback tadi malam setelah pulang syuting. Karena terburu-buru akhirnya wanita itu terpaksa menyetir mobil sendiri padahal belum punya SIM. Eunha asal mengambil kunci mobil Sowon dan pergi tanpa pamit. Meski masih amatir, tapi Eunha bisa kok menyetir mobil.

Ponsel-nya sedari tadi berbunyi, ada banyak panggilan masuk dari Sejin manager-nim dan Jungkook. Eunha mengabaikan panggilan-panggilan tersebut dan mulai mengendarai mobil meninggalkan basement apartemen. Wanita merasa kikuk karena jarang sekali mengendarai mobil, namun untuk saat ini Eunha harus fokus. Pokoknya ia harus segera sampai di lokasi syuting.

"Omooo!". Teriak Eunha dengan panik saat mobil dengan kecepatan tinggi menyalip dirinya. Mobil reflek keluar dari jalur dan menimbulkan pengendara mobil lain membunyikan klakson.

"Huhu, ottokhae. Bagaimana caranya minggir?". Rengek Eunha dengan tangan gemetaran. Wanita itu melirik kaca spion dan mencoba untuk meminggirkan mobilnya. Selain masih amatir, Eunha juga belum memahami arti rambu-rambu lalu lintas. Alhasil wanita itu melewati jalur yang tidak seharusnya.

Bruakh!!!

Kepala wanita itu terdorong ke depan, jantung Eunha berdebar sangat kuat saat ia menyadari jika telah menabrak mobil orang dari belakang. Wanita itu segera keluar dari mobil dan mendekati orang yang mobilnya ia tabrak dengan wajah menyesalnya. Polisi dan kerumunan orang memenuhi area tersebut, beberapa orang juga memekik kaget karena tahu jika Eunha adalah member girl grup.

"Maafkan aku, aku sungguh menyesal". Kata Eunha sambil membungkuk berkali-kali.

"Tolong berhati-hatilah lain kali, bagaimana ini mobilku rusak". Keluh pemilik mobil tersebut yang membuat Eunha semakin merasa bersalah.

"Aku pasti akan bertanggung jawab, sekali lagi maafkan aku". Entah untuk yang keberapa kalinya Eunha membungkuk meminta maaf. Ini untuk yang pertama kalinya ia membuat masalah, dan ini adalah skandal pertama yang menimpa member GFRIEND. Eunha menyesal tidak berfikir panjang sebelum memutuskan untuk menyetir mobil sendiri.

"Nona, apa aku boleh melihat surat-surat dan SIM-mu?". Tanya polisi. Eunha tergagap, wanita itu terlihat gugup.

"Maaf, aku buru-buru tadi sehingga tidak membawanya". Orang-orang yang melihat kejadian itu mulai berbisik, Eunha pasrah sajalah jika setelah ini akan muncul rumor-rumor aneh.

"Silahkan ikut kami ke kantor polisi untuk memberi keterangan". Eunha menurut saja saat pihak kepolisian memintanya untuk ikut ke kantor polisi bersama korban yang ia tabrak mobilnya juga.

Sementara itu Jungkook dibuat cemas lantaran Eunha tidak mengangkat teleponnya. Sebetulnya tadi pagi lelaki itu hendak menjemput Eunha tapi tidak jadi lantaran ada sesuatu yang mendesak. Tidak hanya Jungkook yang dibuat panik, tapi semua staf dan pemain yang berada di lokasi syuting-pun memikirkan keadaan Eunha.

"Haish! Jinjja bikin khawatir saja". Gerutu Jungkook sembari menggigit kuku jarinya dan kembali mencoba menghubungi Eunha.

"Sowon bilang Eunha pergi tanpa pamit dan membawa mobilnya". Kata Sejin yang baru saja mendapat kabar dari Sowon. Sowon-pun ikut panik karena tahu jika Eunha belum terlalu mahir menyetir mobil, SIM saja tidak punya.

"Membawa mobil? Memang dia bisa menyetir?". Tanya Jungkook dengan heran. Mungkin ia yang belum tahu jika Eunha sudah bisa menyetir sekarang lantaran sudah lama tidak berkomunikasi dengan wanita itu.

"Dia baru belajar, SIM saja tidak punya. Haish anak itu". Sejin mencoba menghubungi manager GFRIEND yang lain, siapa tahu mereka dihubungi oleh Eunha. Baru juga hendak mencari kontak-nya, Eunha tiba-tiba menelefon dirinya.

"Yeobseo? Eodiga?". Tanya Sejin tidak sabar.

"....".

"Nde? Kantor polisi?". Pekik Sejin membuat Jungkook menatap lelaki itu dan berjalan mendekatinya.

"....".

"Heum, Arraseo. Aku akan segera kesana". Sejin menutup sambungan telepon kemudian menghembuskan nafasnya perlahan.

"Wae? Apa itu Eunha?". Tanya Jungkook yang sudah tidak sabar sekali.

"Eunha menabrak mobil orang dan dia sedang berada di kantor polisi, aku akan menyusulnya". Jelas Sejin kemudian beranjak untuk menjelaskan kondisi Eunha pada Wooseok terlebih dahulu.

"Hyung, aku ikut ya?". Kata Jungkook. Lelaki itu tidak mungkin diam saja ditempat saat tahu Eunha sedang ditimpa masalah.

"Tidak usah menambah masalah. Kau tetaplah disini dan tunggu kabar dariku!". Perintah Sejin mutlak. Ia sudah lelah menghadapi skandal Jungkook. Jungkook akhirnya mengalah dan tidak berani melawan Sejin. Lelaki itu cukup tahu diri untuk tidak menyusahkan Sejin dan Bang Sihyuk lagi. Namun tetap saja, Jungkook tidak bisa tenang jika belum melihat Eunha secara langsung.

--000--

Ini sudah menjelang siang dan Sejin belum juga memberinya kabar. Rumor tentang insiden kecelakaan Eunha sudah tersebar luas di media. Tentu saja isi artikel tersebut di lebih-lebihkan karena memang pihak agensi belum memberikan klarifikasi. Jungkook membaca satu persatu artikel tersebut dengan dahi berkerut.

"Eunha menabrak mobil karena mabuk? Yang benar saja Ck!". Entah kenapa semua artikel yang Jungkook baca memberitakan hal yang buruk. Sepanjang hari lelaki itu tidak fokus syuting, padahal banyak adegan yang harus diambil hari ini.

"Pihak agensi baru saja memberikan klarifikasi. Eunha menabrak mobil karena belum memahami rambu-rambu lalu lintas dan tidak punya SIM. Semuanya diselesaikan dengan damai, mungkin sebentar lagi Eunha akan datang". Kata Jingo memberikan informasi sembari mengulurkan secangkir kopi instan pada Jungkook.

"Apa dia terluka?". Tanya Jungkook sembari menerima kopi yang diulurkan Jingo.

"Tidak ada yang terluka. Jadi kau bisa fokus untuk syuting kan? Lihatlah sutradara sampai pusing karena tidak mendapatkan hasil apa-apa hari ini". Kata Jingo sambil terkekeh. Jungkook tersenyum kecil, lelaki itu merasa menyesal karena tidak bisa profesional hari ini.

"Eunha sudah datang". Bisik Hyeyoung memberi tahu. Jungkook reflek berdiri dan berjalan cepat menghampiri Eunha. Begitu Eunha sudah ada didepannya, Jungkook langsung memeluk wanita itu erat-erat.

"Gwenchana?". Tanya Jungkook. Eunha sempat terkejut namun sedetik kemudian ia membalas pelukan Jungkook.

"Heum, Gwenchana. Semua selesai dengan baik". Sahut Eunha lirih. Jungkook menarik pelukannya dan menatap wajah Eunha serius.

"Apa kau terluka?". Eunha menggeleng kecil namun matanya mulai berkaca-kaca.

"Gwenchana semua akan baik-baik saja". Hibur Jungkook yang kembali memeluk Eunha. Eunha mulai menangis sesenggukan karena masih shock dengan kejadian yang baru saja ia alami. Pemain lain ikut merasa prihatin dengan kejadian yang dialami Eunha. Sementara itu Wooseok dibuat pusing karena dua artisnya terlibat masalah di waktu yang berdekatan padahal drama belum ditayangkan.

"Gwenchana Eunha-yaa, yang penting jangan diulangi lagi. Mari kita mulai fokus dengan drama ini". Kata Wooseok kemudian. Tidak mungkin juga proses syuting akan dihentikan di tengah jalan. Beberapa adegan sudah diambil dan hasilnya sangat bagus. Bahkan Wooseok yakin jika drama ini akan sukses besar, selain jalan ceritanya yang unik juga pemainnya aktor dan aktris terkenal. Eunha menghapus air matanya dan meminta maaf pada semua staf karena telah membuat masalah hari ini.

Karena Eunha sudah cukup tenang, maka syuting akhirnya dilanjutkan. Wanita itu tengah mendapatkan riasan sedikit sedangkan Jungkook sibuk membaca script. Wooseok bilang kemungkinan besar mereka akan ke Maldevis untuk mengambil adegan romantis Taehe dan Hyerin. Namun belum bisa dipastikan kapan waktunya mengingat Eunha yang sebentar lagi akan comeback.

"Taehe memeluk Hyerin dari belakang saat gadis itu tengah memasak makanan. Adegan ini kelanjutan dari adegan ranjang kemarin. Hyerin khawatir jika ada yang memergoki mereka saat sedang bermesraan. Saerom yang mendengar suara-suara aneh dari dapur mulai curiga, dan kaget mendapati Hyerin bercumbu dengan pengawalnya sendiri". Jelas director dialog yang didengarkan dengan serius oleh ketiganya.

"Jadi aku akan melihat adegan itu secara live?". Tanya Saeron dengan wajah shock-nya yang lucu. Staf dan yang lain terkekeh melihat kepolosan gadis itu.

"Ini bukan adegan ranjang Saeron-Ahh, kau tenang saja". Kekeh Wooseok sebelum mengarahkan Jungkook dan Eunha.

"Aku menggendong Eunha dan mendudukannya diatas pantry?". Tanya Jungkook sambil menunjuk pantry didepannya.

"Aku yakin kau pasti bisa menggendongnya". Kata Wooseok. Jungkook mencoba untuk mengendong Eunha dan mendudukan wanita itu keatas pantry.

"Pastikan mendudukannya dengan cepat". Jungkook mengangguk kemudian membantu Eunha turun dari atas pantry.

"Stand by". Kata Wooseok dan semua staf mulai fokus dengan tugas masing-masing.

"Hari ini improvisasi apalagi yang akan kau lakukan?". Tanya Eunha dengan nada sedikit menyindir. Jungkook menarik sudut bibirnya sebelum menjawab.

"Lihat saja nanti. Cukup ikuti alur yang kubuat jika kau ingin kita melakukannya dalam sekali take". Bisik Jungkook yang membuat Eunha mendengus malas. Ya, Eunha memang mau tak mau harus mengikuti alur yang dibuat oleh Jungkook jika ingin cepat selesai.

"Camera... roll... action!".

"Kamjagiya!". Pekik Eunha saat seseorang memeluknya dari belakang. Wanita yang tengah berkutat dengan peralatan dapur itu menoleh sedikit kebelakang dan terlihat lega saat tahu yang memeluknya adalah Jungkook.

"Kau membuatku kaget". Omel Eunha. Jungkook terkekeh kemudian meletakkan dagunya di bahu Eunha.

"Aku mencari mu dikamar tapi tidak ada, ternyata kau disini Heum?". Bisik Jungkook sembari mengecup sekilas pipi Eunha.

"Jika aku tidak keluar kamar, yang ada orang-orang curiga. Lepaskan pelukanmu, nanti ada yang melihat". Bisik Eunha mencoba melepaskan tangan Jungkook yang melingkari perutnya tapi susah sekali.

"Ini masih sangat pagi. Orang-orang belum bangun dan seharusnya kita masih bermain-main dikamar". Bisik Jungkook lagi sambil menciumi tengkuk Eunha. Eunha bergerak tidak nyaman dan mendorong tubuh Jungkook.

"Tidak sekarang Taehe-Ahh!". Tolak Eunha kemudian berbalik untuk menatap mata lelaki itu yang mulai menggelap.

"Aku akan melakukannya dengan cepat Heum?". Jungkook bergegas membopong tubuh Eunha dan mendudukan wanita itu diatas pantry. Jungkook langsung menyambar bibir Eunha dan melumatnya tak sabaran. Tangan lelaki itu juga tak tinggal diam, meraba seluruh tubuh Eunha dan menurunkan sedikit lengan baju yang dipakai Eunha. Jungkook mengusap paha Eunha dan jarinya menyentuh disana. Eunha melotot kaget, ini tidak sesuai kesepakatan. Jungkook harusnya hanya mengusap  pahanya saja tapi saat ini bahkan jari lelaki itu menelusup masuk ke dalam sana.

"Nghhhh...". Lenguh Eunha sambil meremat bahu Jungkook erat-erat. Wooseok tersedak melihat adegan didepannya, lelaki itu membaca script dengan teliti. Yang dilakukan Jungkook tidak ada didalam script, namun sangat sayang jika di-cut. Alhasil lelaki itu diam saja dan mencoba untuk fokus.

Eunha masih mengerang dan merintih karena ulah Jungkook. Lelaki itu benar-benar membuat Eunha sebal, bagaimana mungkin jarinya benar-benar masuk kedalam sana dan digerakkan keluar-masuk? Jungkook terlihat puas melihat Eunha tersiksa karena ulahnya, lelaki itu mencium bibir Eunha dan masih terus mengerakkan jarinya dibawah sana.

Wooseok memberi kode agar Saeron masuk, gadis itu meneguk ludahnya susah payah begitu melihat akting Eunha dan Jungkook yang sangat panas. Tak mau berlama-lama, Sareon memulai akting-nya. Gadis itu mengintip dari balik rak dapur karena mendengar suara-suara aneh. Mata gadis itu membulat dan mulutnya terbuka lebar.

"Ya Tuhan! Agashi dan Taehe?". Gumam Saeron kemudian berbalik dengan wajah paniknya. Gadis itu buru-buru pergi dari sana dan memastikan jika tidak ada yang akan memergoki keduanya.

"Cut!". Teriak Wooseok. Jungkook awalnya tidak ingin menghentikan gerakan tangannya karena Eunha belum menemui pelepasan-nya, namun wanita itu tiba-tiba menampar Jungkook karena merasa dipermalukan di depan umum.

"Singkirkan tanganmu!". Pekik Eunha kemudian turun dari pantry dengan mata berkaca-kaca. Jungkook merasa bersalah begitu melihat reaksi Eunha, tadinya kan ia hanya bercanda tapi mungkin tindakannya kelewatan. Wooseok dan para staf juga merasa tidak enak pada Eunha, apalagi tadi Wooseok tidak berusaha menghentikan Jungkook.

"Jungkook-Ahh! Bukankah tindakanmu ini kelewatan?! Kita memang partner tapi bukan berarti kau bisa melecehkan ku di depan banyak orang seperti ini!". Teriak Eunha yang benar-benar marah. Eunha memang meminta Jungkook untuk menyentuhnya demi mendapatkan caemistry saat syuting, tapi bukan berarti wanita itu mau disentuh di depan umum.

"Mianhae aku sangat menyesal. Tolong jangan salah paham". Kata Jungkook mencoba membujuk. Eunha menangkis tangan Jungkook yang hendak menyentuh tangannya.

"Aku tidak ingin melakukan adegan panas dengannya jika dia masih melanggar script seperti ini". Kata Eunha pada Wooseok kemudian pergi begitu saja. Jungkook tadinya hendak mengejar Eunha tapi Wooseok menahan lelaki itu.

"Aku juga yang salah karena tidak menghentikan mu. Kita hargai keputusan Eunha, tetap lakukan seperti apa yang ada di dalam script. Aku tidak menyalahkan siapapun karena kau pasti hanya mengikuti nalurimu kan? Aku akan bicara pada Eunha". Hibur Wooseok yang merasa kasihan melihat wajah menyesal Jungkook. Jungkook hanya bisa mengangguk dengan lesu, Eunha pantas marah karena hari ini ia memang sangat keterlaluan.

--000--

avataravatar
Next chapter