webnovel

BAB. 01 - GURU BESAR PALING DITAKUTI

Dunia ini terdapat lima sekte yang paling berkuasa. Mereka itu adalah Sekte Bulan, Matahari, Awan, Bintang dan Langit. Masing-masing dari Sekte, juga dipimpin oleh kelima keluarga terkuat. Mereka itu adalah keluarga Qing, Rong, Bai, Xin dan Yu.

Tetapi, Sekte Langit sudah lebih dulu hancur karena penyakit dan kutukan yang menerpa mereka semua bahkan sampai melakukan bunuh diri secara bersamaan. Meskipun begitu, ada beberapa orang yang berhasil melarikan diri sebelum kejadian itu terjadi. Alhasil, kini hanya tersisa empat Sekte yang tersisa. Namun, dua tahun semenjak Sekte Langit membunuh dirinya sendiri, Sekte Matahari mulai menunjukkan taringnya.

Siapapun yang melewati wilayahnya, dia akan ditangkap dan dibunuh di tempat. Mereka bahkan menguasai beberapa wilayah kosong yang tak memiliki satupun pemimpin lalu, menjadikan orang-orangnya sebagai pengikut yang tak akan pernah berkhianat. Lambat laun, pengikut mereka semakin bertambah bahkan sampai menyentuh angka ribuan.

Ketiga sekte yang tersisa, tidak berani melakukan apapun. Masih untung Sekte Matahari tidak bergerak menyerang mereka dan membuat akhir yang begitu tragis. Namun, jika semua ini dibiarkan, Sekte Matahari juga akan menghancurkan mereka secara perlahan bahkan sampai tidak diketahui oleh mereka.

***

10 Tahun Kemudian.

Di dalam Sekte Bulan, semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian Guru besarnya yang dikenal tegas dan berhati tajam. Dia belum pernah memiliki seorang murid pribadi yang akan menggantikan posisinya sewaktu-waktu dan akan mendapatkan pembelajaran yang lebih dalam lagi ketimbang murid-murid yang lain. Akan tetapi, Guru besar mereka tak pernah mau melakukannya dan terus berada hidup dalam ketenangan yang abadi. Ia bahkan tidak pernah bisa menghafal satu persatu nama dan wajah seluruh muridnya yang ada di sekte. Ia juga tak pernah menyebut nama para petinggi Sekte karena ia juga tidak bisa menghafalkannya. Pekerjaannya hanyalah mengamati peningkatan yang dialami oleh sekian banyak muridnya dan menegurnya jika ia malah mengalami penurunan.

Ucapannya begitu tajam dan menusuk hati sampai ke tulang. Prioritasnya adalah menciptakan seorang murid yang mampu mengalahkannya di masa depan dan semboyan yang dimilikinya adalah, mati atau jangan pernah muncul lagi di depannya.

Dan benar saja beberapa murid yang mendapatkannya tidak pernah muncul lagi bahkan saat berlatih bersama. Ucapannya ini, benar-benar membuat muridnya sendiri bergidik ketakutan mereka tidak berani melakukan hal bodoh di depannya.

"Haha! Lihatlah apa yang kutemukan di sini!" seru seorang anak laki-laki berumur delapan tahun yang sedang berdiri di antara beberapa murid yang setahun lebih tua darinya dengan penampilan lusuh dan berdebu. Anak itu membawa sebuah gulungan kertas yang sudah lapuk dan berwarna coklat.

"Hei! Bukankah itu adalah gulungan yang berisikan jurus-jurus rahasia?" ucap seseorang.

Anak laki-laki bernama Yu Zhouchen itu tertawa lepas seakan sedang membangga-banggakan dirinya. "... Kalian lihat sendiri kan? Aku mendapatkannya setelah aku menggali di bawah pohon tua yang kalian takutkan." ucapnya dengan antusias.

"Kemarikan! Aku ingin melihatnya!" ucap seseorang sambil meraih gulungan tersebut tetapi, Yu Zhouchen tetap berusaha untuk mempertahankannya.

"Apa yang kau lakukan?! Aku tidak akan pernah membaginya pada siapapun!" celetuk Yu Zhouchen sambil menyembunyikan gulungannya di belakang punggung.

"Dasar kau pelit sekali! Aku hanya ingin melihatnya saja!"

"Iya! Kemarikan itu!"

"Tidak boleh! Aku yang mendapatkannya lebih dulu!"

Alhasil setelah perdebatan itu terjadi, keempat anak muda ini saling tarik menarik dengan Yu Zhouchen yang tidak ingin berbagi gulungannya dengan yang lain. Namun, seorang remaja berusia 15 tahun tiba-tiba mendatangi mereka dan dengan mudahnya orang itu langsung mengambil gulungan tersebut darinya.

Semua murid terkejut dan langsung menatap ke arah seorang pemuda yang sudah mengambil gulungan tersebut dan mengangkatnya ke atas sehingga mereka tidak bisa mengambilnya lagi. "... Ambilah dariku dan aku akan memberikannya." ucap pemuda sambil tersenyum menjaili.

"Hah? Tidak adil! Aku yang menemukannya dan aku yang harus mendapatkannya!" ucap Yu Zhouchen yang tak terima.

Pemuda itu langsung menatapnya dengan sinis dan berkata padanya, "Kau tidak bisa menguasainya semudah itu, pendek!"

"Dia sedang menantang?!" batin Yu Zhouchen yang menatapnya dengan kesal dan sesekali ia menggerutu yang buruk-buruk dalam benaknya mengenai orang ini.

Setelah mengatakannya dengan tidak hati-hati dan asal-asalan, pemuda itu menyimpan kembali gulungan tersebut ke dalam jubahnya. "... Aku akan memberikannya jika kalian berani berbicara dengan Guru besar." lanjutnya sambil berjalan meninggalkan yang lain.

"Apakah kau berani melakukannya?"

"Aku rasa tidak. Lebih baik lupakan saja! Tidak ada seorangpun yang berani berbicara dengan Guru besar bahkan menatapnya lebih dari tiga detik."

Mendengar bisikan ini, membuat Yu Zhouchen langsung bertanya, "Apa yang kalian bicarakan tadi? Kalian tidak ada yang berani berhadapan dengan Guru besar untuk mengambil gulungan ku yang dicuri olehnya?"

"Memangnya siapa yang mau mempertaruhkan harga diri hanya untuk itu? Lebih baik kami berlatih bersama-sama daripada harus berhadapan dengan Guru besar!" jawab seseorang dengan tegas.

Yu Zhouchen hanya menatap mereka dengan ekspresi heran sekaligus tak bisa berkata-kata. Sudah setahun dia berada di sini dan ia tidak pernah melihat wajah dari Guru besar Sekte Bulan secara langsung. Meskipun begitu, ia merasa tidak penasaran dengan wajahnya. Selagi dia bisa mendapatkan makanan dan tempat bernaung, ia sudah merasa sangat puas.

"Lalu, siapa orang tadi? Aku juga belum pernah melihatnya. Tetapi, sekali melihatnya, darahku langsung naik." tanya Yu Zhouchen yang tak berekspresi.

Seseorang menjawab, "Dia adalah Tuan muda dari keluarga Qing. Namanya Qing Luyan! Aku dengar, dia sudah diajari berkultivasi sejak usianya lima tahun dan diajarkan langsung oleh Guru besar tua."

"Guru besar tua? Apakah dia adalah Guru besar sebelumnya? Aku dengar kemampuannya juga tidak main-main! Dia itu, tingkatnya hampir setara dengan Matriark Sekte Matahari yang terkenal kuat!"

"Ya! Tapi, sayangnya dia mati setelah ditugaskan untuk pergi ke wilayah Sekte Matahari. Lalu, muncul pemuda yang katanya berasal dari Klan Fu yang langsung menggantikan posisi Guru besar saat ini. Seseorang bilang kalau saat itu sempat ada pertengkaran antara petinggi Sekte. Namun, pada akhirnya orang itu tetap akan menjadi Guru besar hingga sekarang meskipun dia menyeramkan."

"Heh! Aku tadi bertanya tentang orang tadi dan mengapa kalian malah membicarakan Guru besar?" tanya Yu Zhouchen yang langsung memotong pembicaraan mereka.

"Kenapa tidak bertanya saja padanya? Apakah kau takut Kak Luyan tidak ramah seperti Guru besar?" tanya seseorang.

Yu Zhouchen langsung berkata dengan tegas, "Mengapa aku harus takut pada manusia sedangkan aku ini juga manusia!"

"Baiklah, kau bisa bertanya langsung padanya." jawab seseorang. "... Tetapi, aku sarankan kau jangan pernah berbicara dengan adik laki-lakinya yang bernama Qing Zhen! Dia itu memiliki sifat yang hampir sama dengan Guru besar. Sekali saja kau macam-macam dengannya, lima puluh cambukan pasti akan mendarat di punggungmu."

Yu Zhouchen sempat bergidik ketakutan saat mendengarnya. Namun, dengan sangat cepat ia mampu merubah ekspresinya saat ini dan berkata, "Untuk apa menghindarinya? Aku tidak takut dan aku sudah terbiasa dengan semua itu! Lihat saja! Aku pasti akan berbicara dengan Guru besar dan membuat kalian semua tercengang!" Yu Zhouchen langsung berlari meninggalkan mereka dengan terburu-buru meskipun ia sendiri tidak percaya dengan perkataannya.

Next chapter