18 18. Ibu Boss

Rasa bahagia Chelsea tak terelakan sejak kejadian tadi di tepi danau. Gadis itu sama sekali tak menyangka bahwa akan ada ucapan seperti itu yang keluar dari mulut Rexan.

Because tonight will be the night

That i will fall for you~

Mengingat-ingat ucapan Chelsea, tiba-tiba saja senyumnya mengembang. Bintang-bintang malam itu pun seakan-akan ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh Chelsea.

Over again...

Don't make me change my mind

Or i won't live to see another day

I swear it's true~

Mendengar musik yang keluar dari radio mobil Rexan, gadis itu tak bisa menahan senyumannya. Rexan yang menyadari bahwa wanitanya itu sedang sangat bahagia malam itu pun juga ikut tersenyum dibuatnya.

Perlahan-lahan Rexan meraih tangan Chelsea dan menyatukan jari jemarinya dengan kepunyaannya.

Because a girl like you is impossible to find

You're impossible to fine

Deg.

Chelsea tersentak kaget akan perlakuan Rexan barusan. Tubuhnya kaku membeku seperti anak remaja yang baru pertama kali nge-date bersama pacarnya. Yang hanya bisa ia rasakan pada saat itu adalah kehangatan dari tangan Rexan.

Kehangatan saat tangan Rexan menggenggam tangan milik gadis itu, seakan-akan laki-laki itu tidak mau melepaskannya dan menginginkan sang gadis untuk selalu tetap berada di sisinya.

"Terima kasih, Chels," kata Rexan tiba-tiba.

"Terima kasih untuk apa?"

Rexan menoleh sekejap ke arah Chelsea sebelum kembali melihat ke jalanan, "Karena segalanya," katanya.

"Makasih juga Rex, karena udah membuatku bahagia hari ini," kata Chelsea.

"Itu udah menjadi tugasku." Rexan semakin merekatkan genggaman tangannya dengan tangan Chelsea. "Ohiya Chels, ngomong-ngomong mami udah kasih tau kalo malam minggu besok kita akan ada Gala Dinner acara perusahaanku?"

Chelsea menggelengkan kepalanya, "Belum sih. Waduh! Gimana nih aku gak ada baju," katanya.

Rexan terkekeh pelan, "Kamu ini kayak sama siapa aja, besok aku akan temani kamu untuk cari baju," katanya. "Dan pada saat itu juga, aku akan memperkenakan kamu pada semua kolega dan kerabatku bahwa kamu adalah istri sah seorang Rexan Danadyaksa. Untuk itu, aku mau buat kamu jadi paling cantik disana."

"Ha—hah?"

"Kenapa kamu kaget gitu?"

"Nggak apa-apa, aku kaget aja. Apa kamu yakin?"

"Udah pasti. Biar semua orang tau, bahwa kamu adalah gadis yang berhasil merebut hatiku. Kamu gak tau ya kalo aku itu banyak fansnya?" tanya Rexan. "Salah satunya ya kamu itu," tambahnya lagi dengan nada bercanda.

Chelsea memicingkan bibirnya, "Idih? Ternyata selain cool kayak kulkas, kamu juga narsis ya."

"Apa kamu bilang? Kulkas?" Rexan tak percaya dengan apa yang Chelsea ucapkan barusan. "Sayang, mami-mu itu parah banget masa bilang papa kayak kulkas. Mami belum tau aja hangatnya papa kayak gimana," adunya pada si jabang bayi di perut Chelsea.

"Hahahaha... masa gitu ngadunya," kata Chelsea. "Ngomong-ngomong, Rex, besok ngga apa aku sendiri aja cari baju. Kamu urus aja urusan kantor," katanya.

Rexan menghela nafasnya pelan, "Sayang, denger aku. Aku lebih memilih untuk kehilangan proyek besar, dibandingkan kalo aku harus denger kabar kamu kenapa-kenapa."

Deg.

Sa—sayang?

Aku gak salah denger kan barusan?

"Gimana kalo gini? Aku besok temenin kamu di kantor dulu, selesain urusan baru setelah itu kita pergi untuk cari baju?" tanya Chelsea.

"Ide yang bagus itu, biar sekalian karyawan di kantor tau ibu bosnya siapa," kata Rexan.

Chelsea berdecih, "Kamu nih apa sih."

===

9:00 AM

@ DANADYAKSA GROUP

Mobil Rexan sudah terparkir rapih di parkiran khusus CEO perusahaan. Sudah berkali-kali Chelsea menarik nafas dan menghembuskan nafasnya dari sejak berangkat hingga sampai di perusahaan milik Rexan. Rexan yang melihat hal itu pun hanya terkekeh pelan.

"Kamu kenapa gitu?" tanya laki-laki itu.

"Eh?" Chelsea tersentak kaget. "Aku kenapa?" tanyanya.

"Tenang jangan gugup, kan ada aku."

"Aku keliatan banget ya gugupnya?" tanya Chelsea.

Rexan mengangguk pelan sambil terkekeh, laki-laki itu mendekatkan wajahnya ke arah Chelsea. Kedua tangannya meraih pipi Chelsea, "Ka—kamu mau nga—ngapain, Rex?" tanya gadis itu dengan tergagap.

Kedua tangan Rexan mencubitnya dengan gemas. "Kamu lucu deh kalo lagi begitu. Gemsesin," katanya. "Yaudah yuk kita turun."

Chelsea hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan.

Mereka berdua pun akhirnya turun dari dalam mobil dan masuk ke dalam perusahaan Rexan. Dari sejak awal turun dari mobil, tangan Rexan sama sekali tak pernah terlepas untuk menggandeng Chelsea.

Semua orang yang ada di dalam perusahaan pun terheran-heran dan terkejut saat bos mereka datang ke perusahaan dengan membawa seorang wanita, apalagi si wanita sudah berperut buncit karena kehamilannya.

Itu siapanya Pak Rexan?

Loh bukannya pak Rexan sama si super model itu ya?

Wah itu istrinya pak Rexan? Cantik banget!

Gila! Selama kerja disini, Pak Rexan aja belum pernah mengajak wanita manapun ke sini, tiba-tiba sekarang menggandeng wanita ke sini, berarti wanita itu sangat spesial buat pak Rexan

Beruntung banget ya bisa jadi istrinya pak Rexan. Mereka serasi banget gasih?

Siapa tuh? Simpenannya Pak Rexan?

Akhirnya ada seorang putri yang bisa mencairkan si pangeran es

Beragam macam omongan orang saat Chelsea dan Rexan melewati mereka pun terdengar oleh Chelsea. Gadis itu menjadi semakin tidak enak dibuatnya karena ia berhasil menjadi pusat perhatian disana.

Rexan yang menyadari bahwa Chelsea tidak nyaman pun semakin mengeratkan genggamannya, seakan-akan berkata bahwa 'its okay, aku ada disini. Kamu gak perlu khawatir'

Mereka pun akhirnya sampai di ruangan Rexan. Rasanya bagi Chelsea waktu sangat lama pada saat berjalan ke ruangan Rexan ini.

"Kamu duduk aja, kalo kamu capek boleh tidur juga gapapa. Yang penting aku selalu bisa melihat kamu," kata Rexan.

Chelsea menganggukkan kepalanya.

Gadis itu melihat ke sekeliling ruangan kerja Rexan. Ternyata sama seperti orangnya, ruangan kerjanya pun mempunyai hawa yang sangat mencekam.

Tok tok tok...

Ckrek!

Suara pintu pun terbuka, seorang wanita bertubuh ideal, berkaki jenjang dan riasan full make up masuk ke dalam ruangan Rexan.

Wah! Cantik banget dia, kalo dibandingkan sama aku mah... batin Chelsea

"Permisi pak, saya ingin menginformasikan jadwal bapak untuk hari ini. Untuk hari ini, pukul 10:00 ada meeting klien untuk membahas proyek produk, jam 11:00 meeting dengan distributor, selanjutnya jam 13:00 akan ada lunch bersama CEO FUTURE GROUP, selanjutnya—"

Kenapa sih ngomongnya harus deket-deket gitu?

"Cukup. Cancel semua jadwal hari ini setelah meeting bersama distributor saya akan menemani istri saya belanja," kata Rexan dengan dingin.

"Is—istri, pak?"

"Ya. Istri saya, tuh yang lagi duduk disana. Namanya Chelsea, cantik kan kayak orangnya?" tanya Rexan. "Sayang, sini deh."

Chelsea pun menuruti permintaan Rexan.

"Ada apa Rex?"

"Ini aku mau kenalin kamu ke sekretaris aku. Maya, ini Chelsea, istri saya. Sayang, ini Maya sekretarisku," kata Rexan.

Chelsea dan Maya pun saling berkenalan, namun satu hal yang Chelsea yakini bahwa Maya tidak suka dengan keberadaan Chelsea disitu.

"Sayang, kamu kalo mau apa-apa minta tolong aja sama Maya. Dan kamu Maya, Chelsea ini istri saya, jadi kamu harus menghormatinya sama kayak kamu menghormati saya, mengerti?" tanya Rexan.

Maya mengangguk pelan, "Ba—baik pak."

Setelah itu, Maya pun pergi dari hadapan Chelsea dan Rexan.

"Kayaknya Maya itu suka deh sama kamu. Pas tadi ngomong deket-deket banget," kata Chelsea.

Rexan mengangguk pelan, "Iya aku juga sadar. Kamu cemburu?" tanyanya.

"Ih ngapain?" kata Chelsea.

Rexan menarik Chelsea hingga gadis itu duduk dipangkuannya. "Kamu gausah khawatir, aku gak peduli ada wanita yang lebih cantik ataupun lebih sexy dari kamu. Dengan apa adanya kamu itu udah sangat cukup untuk aku. Cuma kamu yang bisa mengisi ruang dihatiku," katanya.

Bersambung...

avataravatar
Next chapter