27 24. PERASAAN RAYHAN

"Ray... Mommy minta penjelasan ke kamu tanpa ada unsur kebohongan di dalamnya."kata Mommy Berlin angkat bicara dengan menekan setiap kata yang ia ucapkan.

Rayhan tahu jika mommynya akan melakukan ini. Karena Rayhan tahu jika ia tidak akan pandai berbohong di depan mommynya. Rayhan menghela napas panjang sebelum mengeluarkan suaranya. Serasa banyak beban yang ia tanggung saat ini.

"Baiklah, mom.."

Rayhan tidak tahu harus mulai darimana untuk menjelaskan hubungannya dengan Kinan kepada mommynya. Sedangkan mommy Berlin yang masih setia diam dan menunggu anak sulungnya menjelaskan segalanya.

🍃🍃🍃

Sekitar 15 menit berlalu, Rayhan masih setia dalam kebungkamannya. Mommy Berlin semakin geram dengan sikap diam anaknya itu.

"Oke... Kalau kamu nggak mau jelasin semuanya kek mommy, jangan harap kamu bisa menikah dengan Kinan apalagi melihatnya. Mommy akan bawa Kinan jauh dari kamu!!!"ancam mommy Berlin.

Rayhan yang mendengar ancaman dari ibunya itu sangat terkejut. Ia merasa khawatir dengan ancaman ibunya itu. Karena ia tahu betul bagaimana sikap ibunya yang tidak pernah mengingkari setiap perkataan ibunya.

"Mom... Aku mohon jangan pisahkan Ray dengan Kinan. Ray nggak sanggup untuk pisah dengan Kinan, mom. Mengertilah dengan keadaan Rayhan, mom!!!"kata Rayhan yang memohon.

"Mommy tetap pada keputusan itu!!!"kata mom Berlin agak tegas.

Rayhan menghela napasnya begitu dalam,"Oke, Ray akan ceritakan semuanya ke mommy. Asalkan mommy tidak ada niat untuk memisahkan Ray dan Kinan setelah Ray menjelaskan semuanya ke mommy..."putus Rayhan.

"Oke, deal!!!"

Sekali lagi Rayhan menghembuskan napasnya sebelum memulai ceritanya,"Pertemuan Ray dan Kinan sangat singkat, mom. Saat itu Ray merasa sangat ngantuk, jadi Ray singgah di salah satu kafe yang Ray lewati. Niatnya hanya sekedar minum kopi tapi saat Kinan menghampiri Ray, dunia Ray seolah berhenti berputar ketika menatap matanya yang coklat dan bersinar. Ray tidak tau harus melakukan apa saat itu. Mulai saat itu, Ray selalu memikirkan Kinan, selalu ingin melihat dirinya mom, dan Ray mulai mencari seluruh informasi tentang Kinan."kata Rayhan sambil membayangkan Kinan yang tersenyum dengan matanya yang menyipit membentuk bulan sabit.

Melihat tingkah dan sebagian cerita anaknya, mommy Berlin terenyuh. Merasakan bagaimana perasaan anaknya itu.

"Ray tidak ingin siapapun menyakiti Kinan. Maka dari itu, Ray memutuskan kontrak kerjasama dengan perusahaan Wijaya karna Hana begitu lancangnya menyakiti Kinan di depan mata kepala Ray sendiri mom. Ray seakan ingin meledak saat Ray melihat air mata Kinan yang jatuh. Ray tidak rela siapapun yang menyakiti Kinan. Tidak lama kemudian, Ray harus ke London bertemu Mr. Smith untuk membahas masalah kerjasama dengan perusahaan kita. Ray baru tau Kinan kecelakaan setelah Ray kembali dan itu membuat Rayhan seakan ditimpa beban yang sangat berat membuat Ray susah untuk bernafas mom. Ray merasa lebih baik mati saat Ray melihat keadaan Kinan yang koma saat itu."Air mata Rayhan lolos begitu saja tanpa ia sadari.

"Ray merasa sangat bahagia saat Kinan membuka matanya kembali. Kinan saat itu tidak tau apapun tentang dirinya dan dokter pun mengatakan kalau Kinan mengalami amnesia. Saat itulah, Ray berpikir bahwa ini kesempatan Ray untuk menjadikan Kinan sebagai milik Ray seutuhnya. Ray tau jika ini keputusan yang salah karna membohongi Kinan, tapi Ray tidak ingin Kinan kenapa-napa lagi. Ray ingin melindungi Kinan dengan seluruh jiwa dan raga Ray. Ray tidak sanggup melihat Kinan kembali terluka, mom. Jadi Ray mohon jangan pisahkan Ray dengan Kinan. Ray tidak bisa membayangkan bagaimana hidup Ray tanpa Kinan. Ray nggak bisa, mom!!!"kata Rayhan sambil menunduk. Kedua bahunya bergetar menandakan ia sedang menangis.

Melihat kerapuhan anaknya itu, mom Berlin menghampiri anak sulungnya dan segera memeluknya. Ia tidak tahu harus berkata apa. Mommy Berlin menepuk pundak anaknya itu untuk menenangkan Rayhan.

🍃🍃🍃

Lain halnya dengan Rayhan, Kinan masih sibuk untuk memilih gaun pengantinnya. Tak lama kemudian, bunda Riana datang menghampiri Kinan dengan sebuah gaun putih yang sederhana.

"Kinan..."panggil bunda Riana saat sudah berada di belakang Kinan.

Kinan berbalik menghadap bunda Riana. Kinan merasa terpukau melihat gaun yang dibawa bunda Riana.

"Apa kamu suka dengan gaun ini? Bunda rasa... kamu cocok dengan gaun ini."

"Kinan suka, bunda... Kinan pilih yang ini ajah!!!"jawab Kinan dengan raut wajah yang begitu senang.

Bunda Riana tersenyum dan mengusap rambut Kinan dengan penuh kasih sayang,"Kalau begitu, kita temui Tante Riana di luar dan memberitahukan pilihan gaunmu.

Kinan mengangguk sambil tersenyum. Bunda Riana segera mendorong kursi roda Kinan keluar dari tempat dari ruang fitting.

🍃🍃🍃

Hellloooowwwww....

Author comeback....

Di part ini author kasian sama Rayhan yang mohon-mohon untuk tidak dipisahkan sama Kinan. Segitu cintanya kah engkau bang Rayhan dengan neng Kinan? Hiks hiks...

avataravatar
Next chapter