webnovel

Pesta Ulang Tahun

"Adikku, aku tidak takut kamu akan merusak pesta ulang tahunku. Aku khawatir jika kamu tidak datang, pestanya tidak akan meriah. Kalau begitu, aku akan menunggumu. Ingatlah untuk berpakaian bagus dan jangan berpakaian terlalu lusuh!"

Setelah itu, Renata berbalik lalu pergi sambil mencibir.

Intan melihat kartu undangan di tangannya dengan sedikit khawatir, apakah ini akan terjadi atau tidak?

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

Suara Irwan datang dari belakang, Intan langsung berbalik dengan gugup sambil menyembunyikan kartu undangan di belakang unggungnya.

Intan masih tidak tahu bagaimana menjelaskan undangan ini kepada Irwan. Intan takut Irwan tidak akan mau datang ke pesta ulang tahun ini.

Irwan memang sangat pintar, dia tahu sikap aneh Intan berarti ada sesuatu yang disembunyikannya. Irwan melihat sekeliling tubuh Intan lalu mengeluarkan barang yang dipegang Intan di belakang punggungnya.

Undangan?

Dia melihat sekilas isinya dan berkata, "Aku akan pergi denganmu."

"Tapi aku takut..."

"Aku tidak takut, apa yang kamu takuti?"

Irwan membenturkan kepalanya ke dahi Intan dengan pelan.

Intan tidak bisa melakukan apa-apa setelah mendengar ini. Tampaknya dia memang harus pergi ke pesta ulang tahun ini.

Beberapa saat sebelum pesta, Intan masih bingung harus memakai apa karena dia tidak punya pakaian mahal. Satu-satunya pakaian mahal adalah pakaian yang ayahnya belikan untuk merayu Irwan dulu.

Tapi pakaiannya sangat transparan, jadi sama sekali tidak bisa dipakai ke pesta.

Tepat ketika dia merasa ingin menemui Salsa untuk meminjam pakaian, dia tidak menyangka bahwa Irwan membawakannya sebuah kotak hadiah. Ketika Intan membuka kotak itu, ternyata isinya adalah sebuah gaun biru aqua dengan taburan berlian Cartier.

Gaun panjang bermodel tube top itu juga dihiasi dengan pita biru berwarna senada yang akan membuat kulit putih Intan semakin terlihat.

Intan melirik tanda harga di pakaian itu dan terkejut.

Pakaian musim panas Channel keluaran terbaru dan limited edition satu-satunya di dunia.

Pakaian ini lebih dari mahal untuk dijelaskan. Ini terlalu berharga, kan?

"Mengapa kamu membeli pakaian ini? Apa kamu baru saja merampok bank?"

"Omong kosong. Ini pakaian imitasi yang tinggi, menggunakan teknik pemalsuan untuk mengacaukan barang aslinya."

Irwan tidak berani memberitahu Intan bahwa gaun ini baru saja dibeli. Jika tidak, kucing kecil itu pasti akan meledak.

"Benarkah? Berlian ini terlihat seperti asli. Berkilau! Sangat indah!"

"Coba pakai sekarang."

Irwan berkata dengan senyum hangat.

Intan segera pergi ke kamar mandi lalu segera mengenakan gaun panjang tube top itu. Warna biru aqua ini bisa membuat kulitnya semakin cerah dan berkilau.

Pita yang diikatkan di lehernya membuat leher rampingnya terlihat sangat menarik.

Intan dengan hati-hati membawa roknya, kemudian dia memakain sepatu hak tinggi. Intan berjalan dengan sedikit gemetar.

Intan memakai sepatu hak tinggi, tapi sebenarnya Intan merasa sangat tidak nyaman karena telapak kakinya terasa sangat sakit.

Intan berputar di depan Irwan lalu berkata, "Bagaimana?"

"Kelihatannya bagus, ukurannya pas."

Ada cahaya yang berbinar di mata Irwan. Cahaya itu dengan lembut menatap Intan dengan penuh kekaguman.

Jika dulu dia adalah sekuntum bunga yang belum mekar, sekarang Irwan bisa melihat bahwa bunga itu mulai mekar untuk pertama kalinya.

Intan perlahan-lahan mulai, menunjukkan sisi terindahnya.

Irwan mengulurkan tangannya lalu mengadahkan telapak tangannya ke atas dengan hangat, dia ingin meminta tangan Intan.

Intan menarik napas dalam-dalam lalu mengangkat tangan kecilnya dan membiarkan Irwan menggenggam tangannya dengan lembut.

Tidak lama kemudian, mobil berhenti di depan pintu rumah keluarga Surya.

Intan sedikit gugup, dia tidak pernah berpikir bahwa suatu hari dia akan bisa menghadiri pesta ulang tahun Renata.

Intan adalah anak yang paling tak terlihat. Orang luar tahu bahwa keluarga Surya memiliki dua anak perempuan, tetapi anak perempuan kedua tidak pernah diketahui.

Surya Aji merasa dia malu dengan keberadaan Intan, sedankan Yulia menyimpan dendam padanya, jadi Intan tidak bahagia sejak dia masih kecil.

Intan terbiasa bersembunyi di belakang, sibuk di dapur, atau terkadang mencuri makanan enak.

Meskipun hidupnya sulit, Intan sangat yakin bahwa hidupnya akan menjadi lebih baik di masa depan.

Intan terlihat sangat gerog karena dia menghadiri pesta ulang tahun Renata untuk pertama kalinya.

Intan tersandung tepat saat dia keluar dari mobil, tetapi Irwan membantunya tepat waktu.

"Jangan takut, aku di sini."

Intan memasukkan kekhawatirannya kembali ke perutnya saat mendengar ini.

Dia tidak takut, apa yang dia takuti. Masih bisakah Renata makan sendiri?

Mereka berdua segera masuk. Terlihat Renata memegang sebuah gelas wine sambil berbicara dan tertawa.

Pesta malam ini juga sangat meriah. Ada banyak orang, pria dan wanita, saling bercengkrama.

Intan masuk ke dalam, semua orang menjadi jauh lebih tenang, lalu sorot lampu yang tak terhitung jumlahnya menimpanya.

Ini bukan karena betapa cantiknya Intan malam ini, atau karena wajah menakutkan dari Irwan Wijaya.

Ini...

Merek semua melihat bajuku!

Ternyata tidak terlalu buruk memakai baju imitasi, tapi siapa pun yang tahu bahwa ini hanya pakaian imitasi pasti dia akan merasa malu.

Sebenarnya Intan merasa dia sedikit bersalah. Intan merasa dirinya hanya orang kecil yang memakai baju imitasi. Dia tidak menyangka bahwa gaun ini yang asli begitu mahal dan terbatas, jadi Intan bisa dengan mudah mendapat perhatian dari orang-orang di pesta ini.

"Linda, aku tidak menyangka kamu dan adikku sama-sama memilih gaun ini. Sepertinya gaun ini sangat populer!"

Renata meletakkan tangannya di dadanya sambil berkata tanpa senyuman.

Linda mencibir ketika mendengar kata-kata, "Hanya ada satu setel gaun ini. Baru dirilis dua hari yang lalu. Ini adalah hadiah dari pacarku. Aku masih punya faktur di rumah. Aku hanya tidak tahu dari mana asal gaun adikmu ini."

"Linda, nasi bisa dimakan sembarangan, tapi jangan ngomong omong kosong! Meski adikku hemat dan tidak suka mengeluarkan uang, dia tidak boleh memakai baju tiruan. Kalau ini dibongkar akan memalukan. Ah! Selain itu, dia tidak mempermalukan dirinya sendiri sekarang, dia mempermalukan kami keluarga Surya dan keluarga Wijaya, adikku tidak akan malu! "

Renata berkata sambil tersenyum sinis.

Renata awalnya ingin mengambil kesempatan untuk mengejek Intan, tetapi dia tidak ingin mendapat masalah, jadi dia memulai dengan menghina pakaian yang dia kenakan.

Intan juga sangat gugup, telapak tangannya berkeringat. Intan mulai berjalan sedikit tidak stabil.

Intan ingin melarikan diri, tetapi Irwan memegang erat tangan kecilnya.

"Irwan Wijaya ... ayo pergi dulu, tidak masalah jika aku malu, tapi aku tidak ingin mereka menyakitimu."

"Jika kamu terus berbicara omong kosong seperti ini di masa depan, aku tidak akan bersikap baik lagi dan aku pasti akan memanjakanmu!"

Setelah mendengar ini, Intan tidak berani berbicara.

Intan hanya bisa menundukkan kepalanya lalu menggigit ujung bibirnya.

Linda melingkarkan tangan di dadanya sambil mendatangi Intan lalu berkata, "Kamu adalah Intan yang legendaris, dan sekarang kamu juga bertunangan dengan Irwan WIjaya. Dibandingkan dengan seorang Irwan Wijaya yang sering dibicarakan, bukankah ini lebih buruk? Sampai jumpa hari ini. Aku cukup yakin, rumor itu memang benar! "

"Keluarga Wijaya adalah keluarga besar, sedangkan keluarga Surya bukanlah keluarga kecil. Mereka semua ada di atas panggung. Hanya saja aku bertanya-tanya, saudara perempuanmu sangat anggun dan cantik, mengapa kamu tidak seperti dia? Tidak punya seperti saudara perempuanmu! "

"Aku ..."

Intan ingin membantah. Mulutnya terbuka, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa?

Bagaimana dia bisa membantah alasan ini?

Tepat ketika Intan merasa bersalah, Intan tidak menyangka Irwan akan berdiri lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Saya tidak mengerti apa yang Anda maksud. Apa yang terjadi dengan tunangan saya? Mengapa Anda berbicara seperti itu?"

"Irwan Wijaya, apa kau belum melihatnya? Tunanganmu memakai pakaian imitasi di tubuhnya. Bukan hanya wajah Intan yang hilang, tapi juga wajahmu! Irwan, tunanganmu sangat tidak sopan, dia memakai barang palsu. Jika berita ini menyebar luas, aku khawatir semua orang akan menertawakan kalian."

Hati Intan bergetar saat mendengar ini. Jika reporter tahu bahwa dia memakai imitasi tinggi untuk pergi ke perjamuan, lupakan wajahnya, ini akan menyakiti Irwan, dan wajah keluarga Wijaya akan hilang.

Next chapter