1 permulaan

Alia berjalan tanpa arah, ia hanya terus melangkah kan kaki nya ke depan tanpa tujuan, ia berharap ada keajaiban dalam hidup nya yang bisa membuat nya bertahan di jakarta tanpa harus menjadi pengemis atau tuna wisma yang berkeliaran di jalan-jalan ibu kota. setelah lelah berjalan ia pun istirahat di sebuah taman, banyak anak-anak yang sedang bermain di sana di temani para orang tua nya. Alia menatap sekilas pada anak² tersebut. pikiran nya kalut, melayang entah kemana, saat ia asik dengan pikiran nya tersebut sebuah bola menampar pipi nya yang mulus hingga memberikan tanda khusus di pipi nya, seorang anak kecil berpakaian dekil berlari ke arah nya: "kakak, maaf ya kak, saya tidak sengaja." Ucap anak tersebut.

"Ya tidak apa² main nya hati-hati ya" jawab alia seraya memberikan bola yang menampar pipi nya pada anak kecil tersebut

"Terima kasih kak.. kakak baik banget" ucap anak kecil tadi seraya berlari menjauh dari nya.

***

Perut alia terasa lapar, ia juga sangat haus, ia merogoh uang di kantong nya hanya tersisa 30 ribu rupiah, ini pasti akan habis jika ia beli kan makanan, maka terpaksa ia harus menahan lapar dan haus yang entah sampai kapan.

"Puasa saja sanggup masa ini cuma nahan lapar dan haus tidak sanggup." begitu pikir nya.

Tidak terasa waktu telah beranjak menuju siang, saat matahari mulai menyengat, ia melihat ke sekitar taman, tidak lagi nampak anak² yang sedang berlarian di sana.

Alia beranjak dari duduk nya, ia berjalan dan terus berjalan tanpa arah dan tujuan. Saat ia melintasi lampu merah ia kembali melihat anak kecil yang bermain bola di taman tadi, dengan pakaian dekil nya, dan muka lusuh terlihat sedang meminta² setiap kendaraan yang melintas. Ia juga melihat ibu² menggendong anak yang juga berpakaian sangat dekil sedang meminta² menengadah kan  tangan nya pada setiap kendaraan yang berhenti.

"Ya tuhan jangan lah engkau kirimkan hamba menjadi seperti mereka, berikan lah aku jalan untuk keluar dari masalah yang ku hadapi, mohon tunjukanlah keajaiban mu tuhan" doa alia dalam hati.

Alia telah lelah karena terus berjalan, ia kembali duduk di trotoar, ia benar² bingung saat ini, terlebih perut nya yang sudah sangat lapar membuat nya tidak bisa berfikir jernih.

Entah sekarang ia akan kemana, nomor² telepon penting dan alamat teman yang di tuju pun ia simpan di dalam handphone nya yang telah hilang dari tangan nya. Ia ingin menjerit, namun ia tahan

"Apa salah dan dosa ku tuhan.. Kenapa copet terkutuk itu mengambil semua miliku" alia hanya bisa menjerit dalam hati.

"Saat ia sedang asik menatap kendaraan yang berlalu lalang tanpa sengaja alia melihat sebuah papan bertuliskan Yayasan babysitter delima mendidik dan menyalurkan kan babysitter dan pembantu rumah tangga, alia membaca nya ber ulang², alia seperti mendapat angin segar yang sangat menyejukkan pikiran nya, bahkan ini lebih dahsyat daripada itu. Tidak dapat di lukiskan rona kebahagiaan nya.

Tentu ini kesempatan bagus, Alia pun tidak menyia² kesempatan tersebut.

Setelah membaca sebuah papan nama tersebut lagi dan lagi, akhir nya Ia yakin jalan nya ada di sana. Alia seperti mendapat kehidupan baru, semangat baru, kekuatan baru untuk tetap bertahan di ibu kota, tidak penting mau jadi babysitter atau pembantu yang penting halal, begitu batin Alia.

Tanpa ragu Alia pun melangkah kan kaki nya dengan penuh percaya diri mendatangi rumah yang berukuran kecil tersebut, terdapt ruangan kecil dan sederhana sekitar 3 x 3 meter yang memang pintu nya terbuka sehingga orang bisa langsung tau isi di dalam nya.

Setelah mengetok pintu dan mengucapkan salam seorang wanita paroh baya keluar dan memper silahhkan masuk.

Alia pun masuk ke dalam, ia melihat sekeliling hanya ada foto2 dokumen per izinan yayasan tersebut, dan jam dinding yan juga menempel manis di dinding tersebut.

"Silahkan duduk neng, ada yang bisa ibu bantu?" tanya ibu tersebut pada alia.

Dengan muka sedih alia pun mulai bercerita kejadian yang menimpa nya. Tanpa alia sadari air mata yang telah ia bendung pun jebol dan mengalir di hadapan ibu pemilik yayasan tersebut.

"Begini bu, saya tadi kecopetan di terminal, semua barang berharga miliku hilang semua"

"Saya tidak tahu lagi harus pergi ke mana, apa bisa saya melamar sebagai babysitter? Atau pembantu juga tidak masalah yang penting halal" ucap alia .

Dengan raut muka sangat menyedihkan, dan air mata nya yang yang terus mengalir, Alia terus menceritakan kejadian buruk yang menimpa nya.

Ibu yayasan yang duduk di depan nya tertegun mendengar pengakuan gadis polos di depan nya.

"Menangis lah neng jika ingin menangis" ujar ibu tersebut, seakan mendapat restu si pemilik rumah untuk numpang meluap kan emosi nya, alia pun menangis sejadi nya, air mata yang telah ia tahan akhir nya keluar dengan deras membanjiri pipi nya, gadis lugu yang hanya lulusan SMU tersebut benar² mengeluarkan setok air mata nya yang sedari tadi ia tahan agar tetap bertahan di tempat nya.

Setelah melihat alia cukup tenang ibu si pemilik yayasan kembali bertanya pada alia

"Neng masih ada identitas yang tersisa ? Apa ada ijasah pendidikan terakhir mu?" ibu pemilik yayasan bertanya,

"ada bu" jawab alia.

"Kalau saya tahan neng tidak keberatan? Itu untuk jaminan sebelum KTP nya neng jadi, setelah KTP neng jadi, neng bisa ambil ijasah neng ke sini." ucap ibu tersebut, alia pun menyanggupi syarat dari ibu tersebut.

Tidak berapa lama, alia di suruh mandi dan mengganti baju nya, ia pun masuk ke kamar yang di sediakan di sana. Terlihat banyak tas² besar yang ada di kamar tersebut entah milik siapa.

Selesai mandi dan berganti pakaian, Alia di minta ibu tersebut masuk ke dapur dan membantu nya masak, ia di suruh membuat teh manis sendiri untuk nya.

Alia lalu mengambil gelas, dan menyendok gula serta teh yang tersedia di meja tersebut, dan menyiram nya nya dengan air panas yang juga telah tersedia di meja. Teh pun jadi tanpa menunggu lagi alia langsung meminum air teh manis tersebut. Aaachhh,

"Nikmat banget bu," ucap alia pada ibu tersebut,

"Nikmat banget bu," ucap alia pada ibu tersebut,

Ada kueh basah di meja dekat air panas, makan lah jika kamu mau" ucap ibu tersebut seraya terus mem bolak balikan masakan nya.

"Apa kamu punya adik?" Tanya ibu yayasan

"Ada bu dua orang" jawab alia,

"Kalau gitu, apa kamu kira² pasti bisa bekarja sebagai pengasuh anak?" Tanya ibu yayasan.

"Tentu saja bisa, saya terbiasa membantu ibu saya mengasuh adik² saya" jawab alia optimis.

Setelah pelatihan selama seminggu ia pun di nyatakan lolos, tentu hal mudah mengurus anak, ia terbiasa mengurus adik2 nya, ia seorang sulung dari 3 bersaudara, tiap hari alia membatu ibu nya mengurus kedua adik nya.

Alia sangat bersyukur karena akhir nya ia bisa bertahan di jakarta dan hidup dengan baik, dengan makan dan minum secukup nya tanpa harus merasa kelaparan dan terlunta² di ibu kota.

Ia begitu terharu dengan kebaikan ibu pemilik yayasan tersebut, meskipun nanti gaji pertama nya akan di potong, namun ia begitu bersyukur akhir nya menemukan jalan untuk bertahan dan mencari kerja di ibu kota

***

Sore hari nya ia di beri tahu oleh ibu pemilik yayasan jika akan di jemput seorang majikan yang akan memperkerja kan nya di rumah seseorang:

"Bersiap lah al, kemmasi semua pakaian mu, seorang majikan akan memperkerjakan mu sebagai pengasuh anak." Ucap ibu yayasan.

"Baik bu" jawab alia seraya masuk ke kamar untuk mengemasi barang² nya memasukan nya ke dalam tas nya.

Setelah² selama benerapa menit akhir nya alia telah selesai berkemas, alia menunggu kehadiran sang majikan yang akan menjemput nya, seraya duduk di kursi untuk menanda tangani perjajian² antara diri nya dan pihak yayasan, di antara nya gaji alia akan di potong 50% untuk biaya alia makan selama ia tinggal di yayasan. Tentu bagi alia itu bukan masalah, ia sudah cukup senang bisa mendapat tempat penampungan sehingga tidak terlunta² di jalanan.

***

Sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan yayasan tersebut, tidak berapa lama seorang pria tampan keluar dari mobil tersebut dan masuk kedalam yayasan setelah mengucapkan salam.

"Mana orang yang akan bekerja bu?" tanya sang pria tersebut pada ibu pemilik yayasan.

"Ada di dalam pak, silahkan duduk nanti saya panggil kan, ada beberapa yang harus di tanda tangani ya pak, ini ada kontrak kerja untuk pihak bapak dan pihak si nanny atau babysitter " Ucap ibu pemilik yayasan pada pria tersebut.

Alia keluar dari dalam ruangan menuju ruang utama, ia menatap pria yang akan menjemput nya. Alia takjub melihat ketampanan pria di depan nya," seperti artis2 sinetron, bahkan di kampung nya tidak ada pria setampan ini" pikir alia dalam hati.

Setelah  pria tersebut menanda tangani surat2 yang di berikan oleh ibu yayasan, dengan tangan bergetar alia pun memanda tangani kontrak kerja antara dirinya pihak pekerja dan bos nya. Gaji alia 50 % telah di potong oleh pihak yayasan di muka, jadi ia cuma akan menerima gaji 50% pada bulan ini.

"Begini nona alia, saya kevin asisten pribadi majikan mu, panggil saya kefen saja, nanti nona tidak bekerja pada saya, nona bekerja pada bos saya, jadi nona bekerja lah dengan baik, saya harap nona bisa betah bekerja pada bos saya" ucap pria tersebut

"Kirain tuan calon bos saya," jawab alia polos,

"Bukan, saya belum punya anak" jawab kevin sopan.

"Bos saya juga belum punya anak, ini anak angkat nya, namun kamu harus bekerja ber hati², karena tuan saya sangat menyayangi anak angkat nya . Dan satu lagi ia mempunyai penyakit kangker stadium akhir, jadi berhati2 lah dalam mengasuh nya." ujar kevin memberitahu alia

Setelah selesai semua, kevin dan alia berjalan menuju mobil yang terparkir di depan nya, kevin membuka kan pintu depan buat alia agar duduk di depan dekat dengan nya.

"Ini cewek beda banget, mirip artis korea, tidak ada pantas² nya bekerja sebagai pengasuh" batin kevin.

Alia masuk ke dalam mobil, ia terkejut melihat pria super tampan ber wajah indo duduk manis di kursi belakang dengan masih menggunakan pakaian kerja , alia tidak berani banyak komentar, ia hanya duduk manis di sebelah kevin. Tanpa berani bartanya siapa orang yang duduk di kursi belakang.

Rafa wijaya adalah pria  keturunan turki indonesia, mendiang ayah nya warga negara turki, dan ibu nya asli Indonesia. Jadi wajar jika rafa memiliki wajah indo mengikuti ayah nya.

"Suasana di mobil begitu sunyi, hanya suara kendaraan di jalanan yang berlalu lalang dari luar, alia hanya menatap keluar jendela, melihat banyak nya gedung2 tinggi yang tidak ada di kampung, semua sibuk dengan pikiran masing-masing tanpa ada yang bersuara..

Setelah kurang lebih 30 menit, mobil yang mereka tumpangi telah sampai di sebuah rumah besar nan mewah, seorang penjaga membuka kan pintu pagar, lalu ia berlari  membuka kan pintu mobil bagian belakang yang di duduki si pria tampan tersebut yang kemungkinan adalah bos nya.

"Bos begini ya membuka pintu mobil saja di bukain." pikir alia dalam hati

Alia ikut masuk kedalam rumah mengkiuti kevin serta tuan rafa. Seorang pelayan berlari menghampirinya alia seraya membantu membawa kan tas berisi pakaian milik alia.

"Perkenalan kan neng saya bi inah, pelayan di rumah ini," kata bi inah, sorang wanita paroh baya yang kira² umur nya sepantaran ibu nya.

"Saya alia" mari ikut saya, akan saya tunjukan kamar nya mba alia" bi inah memperkenalkan diri,

Alia mengikuti bi inah berjalan di belakang nya, ia masuk ke sebuah kamar yang di tujukan untuk nya, sebuah kamar yang cukup luas untuk seorang babysitter seperti nya.

Setelah menaruh barang2 nya bi inah kembali mengajak nya ke suatu tempat, "Mari ikut bibi, akan bibi kenalkan putri dari tuan rafa yang bernama jeslin" ucap bi inah seraya berjalan ke arah kamar yang berada di lantai 2..

Sampai di kamar putri dari majikan nya, alia begitu terkesima melihat kamar yang sangat luas  lebih dari 6 kali lipat kamar nya di kampung, dengan di dominasi cat warna pink serasi dengan warna seprei dan furnitur nya yang juga berwarna pink.

Terlihat seorang anak kecil sekitar usia 3 tahun lebih yang sangat cantik dan manis sedang bermain boneka, bi inah menghamipri anak tersebut, dengan lembut bi inah mengatakan jika ia adalah pengasuh nya yang baru.

Tidak butuh waktu lama untuk mendekati anak asuh nya tersebut, karena ia telah terbiasa mengasuh adik2 nya. Hingga dengan mudah alia dan jeslin cukup mudah untuk dekat satu sama lain.

Tok tok tok..

Pintu kamar di ketok dari luar, sebuah suara menyuruh jeslin untuk turun makan malam bersama ayah nya..

"Nona jeslin di suruh turun di tunggu tuan rafa di meja makan," kata pelayan

"Iya kami akan segera turun.." jawab alia, Alia dan jeslin menuruni anak tangga satu persatu, ia melihat meja makan yang cuma ada tuan nya di sana. Sederet hidangan lengkap berjejer di meja makan yang membuat alia menahan silva nya.

Kemudian alia mengangkat anak asuh nya untuk duduk di sebelah kanan ayah nya

"nona mau makan apa sayang?" tanya alia,

"kan aku udah bilang jangan panggil nona, panggi jeslin aja" ucap jeslin,

"ya ya, jeslin mau makan apa?

----*** To be continue ***---

pemberitahuan:

Author mau beri informasi bagi yang belum tahu Keuntungan dan fungsi Power Stone si Batu Biru bagi pembaca adalah, satu powerstone akan mendapatkan satu free voucher untuk membuka gembok novel yang sedang dibaca. Setiap hari harus dikeluarkan, karena masanya hanya berlaku satu hari itu aja.

Terima kasih telah membaca novel ini.. sampai jumpa di bab berikut nya.. jangan lupa vote ya untuk mendapatkan voucer baca

avataravatar
Next chapter