5 PERTEMUAN YANG TIDAK DIINGINKAN

Sepulang kerja Jessie tidak langsung pulang, melainkan langsung pergi ke swalayan terdekat. Hari ini ia berencana belanja beberapa sayuran dan makanan untuk mengisi kulkasnya yang masih kosong. Setelah mendapatkan beberapa sayur dan daging, ia langsung mencari tempat bumbu dapur. Karena tidak menemukannya ia bertanya pada staf swalayan yang ada di depannya.

"Maaf mbak numpang tanya, kalau tempat bumbu dapur ada disebelah mana ya?".

"Mbak nanti berbalik lagi lurus sampai mentok, kemudian belok kanan, tempat bumbu dapur ada disebelah kirinya", jelas staf dengan ramah

"Terimakasih", jawab Jessie dengan tersenyum seketika nampak lesung pipin menghiasi wajah manisnya.

Diam-diam staf itu memperhatikannya dan membatin "ahh cantik sekali mbak ini".

Tak beberapa lama Jessie mengambil HP di tasnya, ia baru teringat belum membalas pesan dari Diandra. Ketika ia hendak berbalik dan tak melihat kedepan, ia menabrak seseorang.

"Braakk", belanjaan dan HP ditangannya terjatuh.

"Kalau jalan matanya dipakai dong" teriak seseorang didepanya.

"Maaf,,," seketika Jessie memandang perempuan didepannya begitu juga sebaliknya. Pandangan mereka beradu. Hening sesat.

"Waww, kejutan yang luar biasa bertemu kamu disini. Mantan pewaris Atmaja Grup", kata perempuan itu dengan sinis. "Setelah bertahun-tahun kamu menghilang, sekarang kamu muncul lagi seperti ini. Pasti kamu sudah merencanakan sesuatu kan!", perempuan itu setengah berteriak.

"Jangan mancing keributan disini kalau tidak ingin menarik perhatian orang-orang. Bukanya kamu harus menjaga imagemu sebagai pewaris Atmaja Grup" jawab Jessie tanpa ekspresi sambil mengumpulkan kembali barang-barang belanjaanya.

"Sial, berani kamu melawanku" perempuan itu masih tidak terima. Kemudian ia melirik HP Jessie yang tidak jauh dari kakinya.

"Prakk", ia menginjak HP itu. "Kalau kamu tidak ingin nasibmu sama dengan HP ini jangan coba-coba muncul lagi di hadapanku maupun keluarga atmaja", berlalu pergi dengan penuh kemarahan.

Setelah selesai merapikan semua barangnya, Jessie berdiri sejenak menghela nafas dalam-dalam. Dadanya tersasa sesak. Ia sudah memprediksikan suatu saat akan bertemu dengan orang-orang dari masa lalunya. Tapi ia tak menyangka kalau hari ini ia harus bertemu denga Luna Atmaja.

"Orang itu masih sama, tidak berubah sama sekali", gumam Jessie sambil beranjak pergi.

avataravatar
Next chapter