12 DIREKTUR YANG MISTERIUS

Seorang pria terlihat sedang sibuk dengan tablet ditangannya. Suara pintu terbuka juga tak membuatnya mengalihkan pandangannya.

"Selamat siang Pak. Ini dokumen kerjasama dengan PT Citra Utama yang bapak minta," seorang wanita menyerahkan dokumen keatas meja.

Pria itu hanya mengangguk dan tidak mengalihkan pandangannya. Namun ketika wanita itu hendak berbalik pergi, ia memanggilnya," Kak Sherly, apakah ada karyawan baru di Divisi Design Interior?". Baru pria itu memandang kearah wanita tadi.

"Ada Pak. Dia orang yang direkomendasikan Mr. Jason. Dia memasukan lamaran kerjanya lewat kantor cabang kita yang di London. Datanya sudah saya kirim ke email bapak".

"Oh baiklah kalau begitu". Pria kemudian memandang lekat kearah Sherly. "Kalau kita sedang berdua tidak usah panggil aku bapaklah Kak. Seperti aku sudah tua benar padahal kakak lebih tua dari aku. Panggil aku Kevin sajalah."

Sherly melemparkan senyuman," Oke. Baiklah Vin".

Kevin merupakan pewaris tunggal dari Perusahaan Global Primary Grup yang tidak lain anak tunggal dari Prawira Natakusuma. Seorang pembisnis property yang sukses dan juga merupakan pelopor bisnis property di dalam negeri. Namun sejak Kevin mengambil alih perusahaan, ia menghilang dari dunia bisnis. Ia memilih tinggal di luar negeri bersama istrinya.

Kevin dan Sherly sudah berteman sejak kecil karena kedua orang tua mereka juga berteman. Sherly sudah menjadi seorang kakak bagi Kevin. Waktu kecil Kevin sering dibully teman-temannya dan orang yang menjadi penolongnya adalah Sherly. Walaupun mereka sangat dekat tapi hubungan itu hanya murni sebagai saudara.

Sherly menjadi orang kepercayaan Kevin di perusahaan oleh karena itu Sherly diberikan jabatan sebagai wakil direktur. Kevin adalah orang yang tidak suka terekspose sehingga Sherlylah yang lebih sering mewakili perusahaan dalam semua kegiatan. Kevin yang jarang muncul di publik menjadi sosok yang msiterius bagi semua kalangan bahkan untuk karyawan di perusahaannya sendiri. Walaupun demikian, semua keputusan perusahaan tetap berdasarkan persetujuan Kevin. Kevin ibarat otak bagi perusahaan dan Sherly sebagai kaki dan tangan yang menjalankan perusahaan.

"Apakah kamu tidak ingin kencan buta di akhir minggu ini?. Aku ada kenalan wanita cantik", Sherly tidak jadi pergi lalu duduk di sofa tamu.

Kevin berjalan mendekati Sherly lalu mengambil tempat di depan Sherly. "Aku tidak ingin mengikuti perjodohan ".

"Come on Vin. Sudah waktunya kamu bangkit dan membuka diri. Jujur, aku sedih melihatmu seperti ini beberapa tahun belakangan. Kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri karena memang bukan kesalahanmu", Sherly meraih tangan Kevin dan menatapnya dalam-dalam. "Semua itu adalah takdir".

Kevin hanya tersenyum samar,"aku akan mencobanya, tapi aku tidak ingin mengikuti perjodohan. Jika memang Tuhan memberikan aku jodoh lagi, biarkan Kami bertemu sesuai kehendak-Nya".

"Oke, baiklah. Semoga Tuhan segera mempertemukan kamu dengan wanita yang baik. Aku pergi dulu ya, masih banyak pekerjaan", Serly segera beranjak meninggalkan Kevin.

"Tunggu dulu Kak", Kevin meraih tangan Sherly. Diam sejenak menatap ke Sherly, "Menurutmu Jessie orangnya bagimana?".

"Jessie? kamu mengenalnya?", tanya Sherly curiga.

"Pernah bertemunya beberapa kali. Tapi dia tidak tau siapa aku".

"Secara pribadi aku tidak mengenalny tapi secara kinerja dia sangat bagus dan karyawan yang sangat berpotensi. Apakah kau perlu menyelidiki latarbelakangnya?" Sherly tersenyum penuh arti.

"Tidak perlu. Kakak boleh pergi".

"Oke baiklah. Kalau butuh bantuanku bilang saja," Sherly melanjutkan langkahnya. Hatinya sangat senang karena ini pertama kalinya Kevin menanyakan seorang perempuan setelah kejadian beberapa tahun silam

Sepeninggal Sherly, Kevin segera mengambil tabletnya dan segera memeriksa email. Ia memeriksa data kepegawaian Jessie. Setelah membaca dan memeriksanya Kevin tersenyum penuh arti. Ia merasa semakin ingin mengenalnya.

avataravatar
Next chapter