112 “Ya sudah kalau sudah dengar, kenapa masih tanya?”

Kehadiran Devan yang tiba-tiba, tentu saja mengejutkan untuk Nathan. Pria itu tak menyangka kalau Devan yang pembangkang malah secara mendadak menjadi pria menggemaskan dengan sifat penurut. Melihat pria yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu berbalut dengan apron bunga-bunga yang tak sengaja diambilkan Nathan dari dapur bawah jauh-jauh hari. Sangat cocok. Pria itu bergerak lincah dengan alat masak yang di pegangnya.

Devan memang tadi sangat marah dengan Nathan, namun sesaat setelahnya ia malah membenarkan sisi bodoh dalam dirinya sendiri. hal itulah yang membuat Nathan masuk dengan cepat dan kembali mengambil kendali untuk mengatur sebuah perintah. "Dev, aku sangat lapar! Kenapa kau hanya membawakan ku sebakul buah-buahan?" ucap Nathan memelas.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter