137 “Tunggu di sana, lima menit!”

Malam itu terasa kelam untuk seseorang yang tengah menyembunyikan tubuhnya di sudut ruangan. Ia berjongkok dengan kepala yang menunduk dalam, tubuhnya terlihat sangat bergetar, butir-butir keringat dingin mengalir turun. Saat ini remaja pria itu sedang sangat ketakutan. Jari-jarinya di gigit keras, berusaha untuk tak merengek dan menambah kelemahannya.

Prangg

"Ku bilang buka pintunya anak nakal!" bentar suara wanita dari arah ruang persembunyian remaja itu. Bunyi bantingan keramik yang di memecah hancur, membuatnya tersentak dengan ketakutan yang menyelimuti makin parah. Tanpa bisa di tahan, air mata pun mengalir turun ke wajah pucatnya, jari telunjuknya pun makin di gigit keras tanpa peduli tindakannya itu sudah membuat jarinya berdarah.

Brakkkk

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter