128 “Tidak! Sungguh, Dev! Tapi… Sejak kapan?”

Ruangan sepi membuat luapan hati makin menderu minta di lepaskan. Tubuh yang terasa sangat lunglai akibat emosi yang menguras tenaga. Udara di sekitar seperti sangat sulit di dapat, pangkal hidungnya tersumbat. Air bening terus saja membasahi wajah yang menekuk sedih. Suara isakanya pun tersendat-sendat akibat berusaha di tahan.

Sedang sangat patah hati. Kerapuhan di dalamnya membawa serta jiwa yang seperti hancur tak bertenaga. Sendiri, ia merasa tak bisa apa-apa. Sosok yang begitu di damba begitu membawa sempurna. Sosok yang di damba turut andil di dalam separuh hidupnya. Sosok yang di damba merawat serta fisik luar malangnya. Sampai berpengaruh besar seperti itu? Sosok yang di damba, apakah remaja rapuh sepertinya masih punya harga diri menyebutnya?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter