145 “Nath! Begitu cara mu meminta izin pada guru?”

Bukankah tatapan tak suka Mike untuk Nathan tak beralasan? Bukankah sifat mengekang Mike yang sudah di luar batas makin membuat keruh hubungannya dengan Devan. Egois, mungkin itu adalah kata yang tepat untuk Mike.

"Jelas aku mengenalnya, Mike! Aku dan dia memang cukup dekat," tekan Devan sekali lagi. "Aku pamit pergi dulu," lanjut Devan dan akhirnya membuka pintu mobil dan keluar, Nathan sudah berdiri di hadapannya. Devan pun menatap sekilas, ia kemudian membuka pintu belakang mobil dan mengambil tas ranselnya yang menggembung, Mike memaksa membawa dua jaket tebal, dan beberapa setel pakaian, harus sering berganti pakaian supaya tak iritasi kulit? Devan hanya bisa menurut saja, kan?

Ransel yang di boyong di pundak itu seperti bantu menurunkan tinggi badan Devan beberapa senti. Remaja mungil itu lantas mendesah kepayahan, semoga saja beban berat di ranselnya itu tak menyusahkan Devan nanti.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter