104 “Kau menindihi ku? Dalam rangka apa?”

Malam ini sudah sangat larut, Devan yang terbangun akibat suara jatuhan benda tadi sudah tak bisa untuk terlelap. Ruangan yang gelap dengan hanya lampu tidur yang dinyalakan. Kelopak mata remaja itu hanya berkedip-kedip dengan napas teratur yang menerpa dada milik Mike. Perlu diketahui jika Mike tak lagi bertelanjang dada seperti siang tadi, Devan telah memberi peringatan pada pria dewasa itu. Devan tak ingin pikirannya terus teracun oleh desakan batin yang memaksanya sesekali mencium letak jantung berdebar itu. Ya, Devan memang sudah sangat mesum dibalik tingkah polosnya.

Tap Tap Tap

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter