111 “Hei, kenapa tiba-tiba mengatai ku seperti itu, sih?”

Brak

Setelah meluapkan emosinya, Bian tiba-tiba saja tumbang, kepalanya jatuh keras ke atas meja. Keempat pria itu jelas merasa sangat terkejut. Suara benturannya sangat keras, itu pasti sakit.

"Bi panggil Sandy dengan lengannya yang menepuk pelan bahu kecil pria cantik itu. Apa minuman ini memang bisa membuat mabuk parah? lanjut Sandy dengan pandangan menyasar satu per satu pada kawan-kawannya. Ia heran, ini adalah minuman alkohol dengan kadarnya yang rendah. Sandy, Marco, atau pun Randy yang juga minum bahkan lebih banyak dari Bian, bahkan tak terlalu mempengaruhi kesadaran mereka.

"Hemm Biarkan saja dia seperti itu, nanti ku pindahkan ke kamar," ucap Nathan menimpali, ia masih sibuk menatap layar ponselnya. Meneliti sebuah titik merah keberadaan seseorang?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter