133 “Dev! Kalau hati mu masih sanggup, berjuang saja dulu,”

"Aku pergi dulu!" teriak Devan dengan melambaikan tangan pada kedua orang yang terlihat tak akur itu, Fandy dan Kevin. Langkahnya mempercepat untuk mengikuti langkah kaki Milo dengan kepalanya yang selalu menunduk itu.

"Hei, kau mau kemana?" teriak Devan saat jarak mereka sedikit jauh, Devan pun makin mempercepat langkahnya untuk menepuk bahu pria itu. "Milo!" panggil Devan setelah berhasil memberhentikan langkah pria berkacamata itu. Mereka saat ini ada di tengah-tengah halaman gedung sekolah.

"Devan? Hai!" sapa Milo saat tubuhnya membalik, pria yang mendekap sebuah buku di dadanya itu lantas mengangkat lengannya untuk membenarkan kacamata miringnya. Bibirnya mengulas senyum lebar membalas Devan. Kelopak mata mereka sama-sama menyipit, sinar matahari mulai menyentrong.

"Kau tak ke kantin?" tanya Devan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter