169 “Aku tak perlu meyakinkan mu atas semua alasan pada tindakan ku."

Melewati hari pertama tanpa Mike. Satu kesimpulan yang di dapat sangat kesepian. Ya, setelah pria itu pergi tanpa tujuan yang di ketahui Devan, remaja itu tak lantas mengikuti pernyataannya sendiri untuk menginap di rumah kawan. Karena memang Devan juga tak mengetahui tujuan untuk di tumpanginya. Pria mungil itu masih sangat sungkan untuk meminta bantuan salah satu kawannya, takut mengganggu. Ah ya, lagipula perkataannya waktu itu juga tak serius. Ia hanya ingin melihat respon Mike saja.

Pagi tadi, ia bertemu dengan Ibnu yang di tugaskan Mike untuk mengantar jemputnya. Ya, pria dewasa itu rupanya masih tetap mempedulikan Devan, tak berubah. Belum ada panggilan masuk dari pria itu untuk Devan, remaja itu berusaha tak kecewa.

Devan pun bertopang dagu di meja kelasnya, mengedip-ngedip teratur dengan pandangannya yang awalnya tak fokus. Beberapa menit berlangsung, hingga sebuah tepukan di pahanya membuat remaja itu tersentak, Fandy yang menjadi pelaku.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter