153 "Pada kenyataannya tak ada yang benar-benar menginginkanku, kan?"

Bian, remaja cantik itu nampaknya makin menggila dengan perilakunya. Jauh lebih parah dari malam kemarin. Ponsel miliknya yang hanya menampilkan layar panggilan berakhir untuk kesekian kalinya itu membuatnya makin menyelam depresi. "Sial!" umpatnya dengan desisan dalam. Benda miliknya itu di cengkram sangat erat. Kepalanya yang sudah sangat pusing lantas di pukul-pukul dengan ujung ponsel itu berulang kali.

Remaja itu kembali lagi ke tempat yang sama, seorang diri dengan makin banyak minuman memabukkan yang ada di meja. Tubuhnya bergetar, lantas membungkuk makin dalam. Suara musik yang makin mendengung ke telinga itu membuat seperti kesetanan. Melempar ponselnya ke meja dan beralih menuangkan botol alkohol itu ke dalam gelas. Meneguknya sekaligus sampai tandas. Cairan panas itu menuruni kerongkongan dan meninggalkan rasa panas.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter