149 "Apa pun, terserah mu. Aku mohon… Di sini sangat dingin."

Brakk Brakkk Brakk

Ketukan di pintu yang semula normal itu sudah sangat merubah bunyi. Pria yang mendengar dengan rasa penasarannya, tanpa rasa ragu mengerahkan seluruh tenaganya pada kepalan tangan besarnya untuk menggedor lapisan kayu pembatas di depannya itu. Bahan yang sangat rapuh karena termakan usia itu bisa saja hancur jika tindakan brutal remaja pria itu tak segera di hentikan.

Tak seperti sosok yang menyebabkan kegaduhan di dalam kamar mandi. Tubuhnya yang masih basah dan telanjang itu pun sontak saja membekap mulutnya rapat-rapat. Ia tak akan berteriak lagi meski hewan kecil menjijikkan terus saja bergerak-gerak serampangan untuk memanjat tubuhnya.

Remaja itu juga sangat ketakutan, ia terus bergerak menghindar. Di satu sisi lain ia juga merasa panik karena gedoran pintu yang semakin kencang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter