7 Pernikahan Fatih

"Kakek.. maaf aku telat, tadi dosenku ngasih ujian mendadak" Kata Reka waktu dia membuka pintu kantor kakeknya, dia tidak tau kalau kakeknya sedang menerima tamu.

Laki-laki itu terdiam mendengar suara Reka, rasanya dia mengenal suara itu.

"Maaf.... " katanya kaget dan hendak keluar, tapi kakek segera memanggilnya.

"Reka.. kesini sebentar " Kata Kakek, begitu kakek itu memanggil Reka, laki-laki itu kaget dan segera menoleh ke belakang, berfikir kalau Reka yang di maksud kakek adalah gadis yang dicarinya dulu.

Dia melihat seorang gadis modis sedang berdiri di dekat pintu, dan hatinya sedikit kecewa karena wanita itu bukanlah orang yang ingin ditemuinya.

Reka juga melihat laki-laki itu, dia kaget setengah mati, tapi berusaha tetap tenang, dia berharap agar laki-laki itu tak mengenal dirinya karena saat ini penampilannya sudah sangat jauh berbeda.

Reka masih berdiri terpaku di depan pintu, dia berusaha menenangkan hatinya, dia tak ingin siapapun tau, siapa ayah dari putrinya itu, karena dia tak akan tau apakah laki-laki itu mau menerima putrinya atau tidak.

Reka berjalan menghampiri kakek, setiap langkahnya yang semakin mendekat membuat dadanya terasa sakit, dia benar-benar tak ingin bertemu pria ini lagi.

"Kenalkan, ini Pak Wijaya, dan putranya Anjas. Kakek ingin kamu yang menangani kerja sama ini" Kata kakek itu sehingga Reka ternganga.

"A.. apa kek? Aku gak bisa, lagian aku dalam masa ujian semester " jawabnya asal.

"Dasar kau ini, kamu kan baru sebulan ini kuliah, ujian semester apanya? kau ini memang pembohong yang buruk " Jawab kakek itu sedikit kesal karena Reka sudah mulai belajar berbohong.

"Hehehe.. " katanya malu.

"Sudahlah.. pokoknya kamu yang tangani tugas ini, apa kamu tak kasihan sama kakekmu yang sudah tua ini? " kata kakek itu lagi.

"Tapi bagaimana dengan putriku, jika aku harus keluar kota? " Reka masih mencari alasan untuk menghindar.

"Kamu bisa membawanya kan? tak akan sulit, putrimu juga punya seorang pengasuh " kata kakek itu lagi.

'Jadi gadis ini sudah menikah? ' batin Anjas.

"Baiklah" Akhirnya Reka menyerah.

.......

Karena pekerjaan ini Reka dan Anjas semakin sering bertemu, lama kelamaan Anjas merasa kalau Reka ini mirip dengan gadis yang bernama Reka yang pernah di temuinya dulu.

"Dari mana asalmu? " tanya Anjas tiba-tiba. Reka kaget mendengar pertanyaan itu.

" Untuk apa kamu bertanya hal itu? " kata Reka menghilangkan kegugupannya.

"Gak ada" jawab Anjas singkat.

"Jadi aku tak usah jawab " kata Reka lagi sehingga membuat Anjas melotot kesal, namun dia tak ingin berdebat.

.........

Mengenai Fatih.

Semenjak kejadian itu, Fatih tak sanggup lagi menjejakkan kakinya di desa itu, setiap kali dia pulang, dia akan merasa sangat sedih dan terpukul karena dia tak mampu menyelamatkan gadis yang sangat dicintainya, akhirnya dia memutuskan untuk mencari pekerjaan di Jakarta.

Sudah satu tahun dia berada di kota ini, dia berharap dengan semakin jauh dia dari rumah, maka dia akan mampu melupakan kekasihnya itu, tapi dia salah, dia tak sanggup melupakan Reka, dan tak bisa melupakan peristiwa itu, meski hal itu terjadi sudah lewat hampir tiga tahun yang silam. Semenjak peristiwa itu, Fatih menjadi pribadi yang pendiam. Andai saja saat itu dia tak menyalahkan Reka, pasti kekasihnya itu tak akan berteriak kesal sehingga Juli tak akan mendengar perkataannya, dan menghasut warga.

Sampai saat ini, dia masih menyalahkan dirinya atas kejadian itu.

Fatih saat ini berada dalam dilema, Bosnya memohon padanya untuk menikahi putrinya yang hamil di luar nikah, hanya sampai putrinya itu melahirkan anaknya, untuk menutupi aib keluarganya.

Fatih tak ingin melakukan hal itu, tapi dia ingat bagaimana pandangan warga pada Reka, dia merasa kasihan pada perempuan itu.

"Pak.. dalam agama kita, perempuan hamil tak boleh menikah maupun bercerai, bagaimana mungkin saya akan menikahi anak bapak, pernikahan ini tak sah di mata Tuhan" kata Fatih menerangkan.

"Aku hanya perlu pernikahan ini sah dalam hukum " Jawab Bos nya itu lagi.

Baiklah jika begitu, jadi saya hanya suami di mata hukum, bukan suami di mata Tuhan, jadi saya tak punya kewajiban atas putri Bapak, saya tak bisa tinggal satu rumah dengannya " Kata Fatih menegaskan.

"Baiklah" Jawab Bosnya itu,

" Dan setelah dia melahirkan, aku ingin agar Bapak mengurus perceraian kami secara Hukum, karena sebenarnya kami bukanlah suami istri, karna pernikahan ini tidak sah" Terang Fatih lagi.

"Baiklah" Jawab Bosnya itu lagi.

.....

Akhirnya Fatih menikah dengan putri Bosnya itu. Keluarga Bosnya itu tetap mengadakan pesta, karena tak ingin malu jika tiba-tiba saja putrinya melahirkan. Jadi dia ingin mengatakan pada semua relasinya bahwa anaknya sudah menikah.

Saat pernikahan Fatih, Kakek Reka juga di undang, oleh karena itu Kakek membawa Reka ke sana, begitu melihat pengantin pria, Reka merasa hancur, kekasih hatinya bersanding dengan wanita lain.

Fatih dapat melihat Reka, dia dapat mengenali gadis itu meskipun perempuan itu telah merubah penampilannya.

"Kakek.. aku harus pergi, pengasuh anakku mengatakan kalau anakku sedang menangis" Kata Reka sedih.

Melihat wajah cucunya yang cemas, Kakek mengizinkannya. Reka segera berlari keluar dari gedung itu, Fatih hendak mengejarnya, namun hal itu mustahil untuk dilakukannya, dia sangat kesal saat ini, namun juga lega, karena mengetahui kekasihnya baik-baik saja.

avataravatar
Next chapter