webnovel

satu

Happy reading:)

Jungkook dan Yuna sudah menikah dengan Yuna selama 1 tahun ini, bukannya mendapat kasih sayang dan cinta namun Yuna malah mendapatkan penderitaan dari Jungkook suaminya.

Yuna adalah anak dari pembantu yang telah meninggal, ibu dan ayahnya adalah orang kepercayaan orang tua Jungkook, Yuna termasuk wanita yang pintar dan cerdas, memiliki suara merdu,memiliki sopan santun dan berbakat, kedua orang tua Jungkook menyukai nya.

Mereka menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua Jungkook sebelum kecelakaan terjadi merenggut nyawa kedua orang tua Jungkook.

Jadi mau tidak mau dia terpaksa menikahi Yuna, namun ia tetap berpacaran dengan kekasihnya.

Sangat sering Jungkook mengajak pulang kekasihnya yang bernama Lisa, memperlakukan nya seperti tuan putri, saat itulah ia merasa seperti bukan istri dari Jungkook.

Sebenarnya Lisa sudah memutuskan hubungannya dengan Jungkook, namun Jungkook dengan keras kepala nya mengancam akan menyakiti Yuna jika mereka tak berpacaran, dengan terpaksa Lisa menerima paksaan Jungkook, ia tidak mau Yuna dikasari, ia tidak ingin merusak apa yang sudah direncanakan oleh orang tua jungkook, Lisa menghormati mereka, namun karena paksaan Jungkook, Lisa terpaksa mau berpacaran dengan Jungkook meski Jungkook sudah menikah.

Jungkook tidak mau tidur satu kamar dengannya, ia tidur dikamar pembantu,itu atas perintah Jungkook.

Jungkook selalu mengasari nya, bahkan tubuh nya penuh luka lebam yang merupakan hasil dari kekerasan suaminya.

Jungkook memperlakukan nya seperti hewan peliharaan dirumahnya, terkadang ia merasa bahwa dinikahi bukan untuk dicintai tapi hanya untuk disiksa.

Pernah Yuna berpikir untuk berpisah dengan suaminya, namun ia memiliki prinsip menikah hanya sekali seumur hidup. Karena ia memegang prinsip tersebut ia sanggup bertahan disisi Jungkook walaupun hanya diatas kertas.

Yuna memanggil jungkook untuk makan malam bersama , ia berada didepan pintu kamar Jungkook saat ini.

Toktok~~

Yuna mengetuk pintu kamar Jungkook.

Cklekk..

Jungkook keluar dari kamarnya menggunakan training dan kaos polos berwarna biru navy.

Jangan lupa tatapan datar yang ia berikan pada Yuna.

"Katakan!"-jjk

"S saatnya makan malam"-ucap Yuna takut.

"Pergi!"-usir Jungkook.

Akhirnya Yuna pun turun kebawah dan duduk dimeja makan tersebut, saat Jungkook turun ia melihat Yuna yang juga duduk dikursi meja makan, ia mendekati nya.

"Apa yang kau lakukan disini?"-ucap Jungkook dengan nada yang tidak suka.

"Aku menyiapkan makan malam kita"-jawab Yuna tersenyum.

"Aku tidak mau makan satu meja dengan seorang pembantu!"-ucap Jungkook tajam dan dingin.

"T tapi ini aku sudah menyiapkan nya"-jawab Yuna takut.

Jungkook menatap nya nyalang dengan gerakan perlahan ia maju, meletakkan kedua tangannya di atas meja, Yuna yang melihat itupun tersenyum, tiba-tiba tanpa diduga Jungkook membuang semua makanan nya kelantai. Yuna pun kaget dan langsung berdiri dari kursinya.

Ia berjongkok untuk mengambil makanan itu dan menangis.

Jungkook yang melihat hal tersebut tersenyum sinis dan menginjak tangan Yuna yang memunguti makanan yang berserakan dilantai.

"Aakkhhh!! Hiks sakit"-lirih Yuna.

"Sudah kubilang berkali-kali kalau aku tidak suka makan dengan mu apalagi jika kau yang menyiapkan semua sampah ini!"-bentak Jungkook.

Para pelayan yang melihat hal tersebut hanya menatap iba pada istri tuannya, namun mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Yuna hanya diam dan berusaha menghentikan kaki Jungkook yang melukai jarinya.

Dari arah pintu masuk ada yang berteriak.

"Jungkook hentikan!"-lisa.

Jungkook menatap Lisa kaget dan menghampirinya sambil tersenyum.

"Ada apa sayang kau kemari?"-ucap Jungkook lembut. Sangat berbeda jika berbicara dengan Yuna.

Lisa mengabaikan Jungkook dan menghampiri Yuna yang terduduk dilantai untuk menarik nya berdiri.

"Berdiri lah,apa yang terjadi?"-tanya Lisa panik.

Yuna mencoba untuk tersenyum dihadapan kekasih suaminya saat ini.

"Ini tidak apa, hanya luka kecil"-yuna.

"Tidak bisa dibiarkan ini harus diobati"-ucap Lisa panik.

Jungkook menarik tangan Lisa yang menyentuh luka Yuna.

"Ck sudah biarkan saja, dia bisa sendiri"-jjk.

"Apa kau tak punya hati??! Dia istri mu! Tapi kau malah memperlakukan nya seperti ini! Apa kau tak punya hati nurani?!!"-bentak Lisa.

"Jika kau peduli dia istri ku kenapa kau sering kemari?!!"-bentak Jungkook.

"Kaupun juga tau kedatangan ku selalu menyelamatkan nya dari pria seperti mu!"-jawab Lisa tak mau kalah.

"Tapi aku mencintaimu!!"-jjk.

Yuna tersenyum masam ke arah keduanya, bersama Jungkook setahun ini ternyata tak membuahkan hasil sama sekali.

"Sudah kubilang setelah kau menikah kita bukan apa-apa lagi! Aku belajar untuk melupakan mu! Tidak ingin menjadi penghancur hubungan rumah tangga mu!"

"Tapi aku tidak Sudi menikah dengan nya jika bukan karena orang tuaku, dia yang merebut mu dariku! Dia yang jadi parasit di hidup kita!"

Yuna pun berlari menuju kamarnya agar tak mendengar pertengkaran Tersebut.

Setelah beberapa menit ia menangis dikamar tiba-tiba Lisa masuk sambil membawa baskom berisi air hangat dan tersenyum kepada Yuna.

Lisa menyentuh luka Yuna dan mengobati nya dengan telaten.

"Aku minta maaf, memang seharusnya aku tidak hadir ditengah-tengah kalian"-sesal Yuna.

"Hussstt jangan seperti ini, garismu memang sudah ditakdirkan bersama nya, aku tau pasti ini terlalu berat untuk mu, tapi kau jangan menyerah untuk meluluhkan hatinya"-ucap Lisa lembut.

Yuna menangis lagi di pundak Lisa.

"Sampai kapan hiks, aku lelah, rasanya aku sudah tidak ada semangat hidup lagi"-ucap Yuna putus asa.

"Aku yakin suatu saat dia pasti akan menerima mu"-ucap lisa lembut.

"Pengorbanan ku selama ini hanya dibayar dengan penyiksaan hiks, aku meninggalkan impianku yang seharusnya sudah kucapai saat ini hiks kapan aku akan mendapatkan kebahagiaan?"-ujar Yuna pilu.

"Aku akan menikah sebentar lagi dengan park Jimin"-lisa

"Apa ada hubungannya denganku?"

Lisa tertawa pelan.

"Kau harus datang, aku menunggumu"

"Apa kau mengundang Jungkook?"

"Itu pasti"

"Baiklah akan aku usahakan"

Hai semuanya selamat datang di karyaku !

Terimakasih yang sudah meluangkan waktu untuk membaca ini.

see you on the next chapter byee muaachhh

Next chapter