Officially (2)

Bara kembali menginjakkan kaki di bandara ini. Jika beberapa waktu yang lalu dia hanya sendirian, kini ia datang bersama sang isteri. Mereka melangkah menuju pintu keluar dengan troli di tangan Bara yang berisi dua koper besar milik mereka.

"Ternyata Batam itu seperti ini ya?" guman Septi sambil menatap ke sekeliling, padahal mereka masih di bandara dan bukannya di bandara manapun suasananya sama saa?

Bara hanya tersenyum simpul, ia melirik sekilas sang isteri yang tampak begitu antusias itu. Mereka sampai di depan pintu, mencari penjemput dari hotel yang mereka pesan. Sosok dengan seragam hotel dan tulisan di tangannya itu tampak berdiri tidak jauh dari Bara dan Septi, membuat mereka tidak perlu menunggu lama untuk mencari mereka.

"Dengan Bapak Bara Abimana dan Ibu Danisa Septia?" tampak orang dari hotel itu langsung mengenali mereka.

"Betul, kak," Septi tersenyum, salah seorang dari mereka bergegas mengambil alih troli dalam tangan Bara.