10 CHAPTER X

Kali ini Jimin tidak bisa memaafkan kelakuan Suzy dan perempuan stalker itu. Ia akan mencat kembali rambutnya menjadi ash grey lalu pada saat itu ia akan menunjukkan siapa Park Jimin di sekolah ini kepada Suzy dan perempuan tidak punya wajah itu.

Jung Kook duduk disamping Jimin yang sedang mencat rambutnya oleh hair stylist langganan bangtan flowers.

"kau yakin akan melakukan ini semua?", tanya Jung Kook dengan wajah sangat cemas, sahabatnya yang paling muda ini tidak biasanya cemas untuk seorang perempuan seperti ini.

Jimin mengangguk pelan dan tersenyum licik.

"tapi sudah lama semenjak kejadian terakhir kita melakukan hal itu", ujar V dengan berat hati.

Bangtan Flowers, bukan hanya sebuah geng di sekolah maupun brand ambassador di sekolah ini. Namun selain ketampanan, kecerdasan dan mereka merupakan keturunan Chaebol, mereka juga terkenal kejam ketika sudah menargetkan seseorang.

Tidak ada yang berani berurusan dengan geng yang dipimpin oleh Park Ji Min ini. Apabila mereka sudah membenci siapapun yang berani menyentuh kedamaian hidup mereka, semua orang disekolah akan membantu mereka untuk membuat orang itu angkat kaki dari sekolah ini.

Namun semua itu sudah terhenti semenjak satu tahun yang lalu. Sejak mereka sudah menjadi begitu popular didunia modeling, meeka sudah tidak punya waktu untuk mengurus manusia-manusia disekolah ini.

Mawar hitam adalah simbol bahwa mereka akan menyiksa orang itu di sekolah secara perlahan namun pasti. Mawar merah adalah simbol bahwa mereka ingin orang itu pergi tanpa harus melakukan apa apa. Mawar putih adalah simbol dimana mereka membenci orang itu, siapapun bebas membully orang itu namun Bangtan tidak akan ikut campur dalam hal itu dan permintaan maaf masih diberikan untuk yang menerima mawar putih.

Biasanya orang itu akan meminta maaf atau lebih tepatnya memohon maaf apabila dia menerima mawar putih sebelum banyak yang membullynya dan apabila BF sudah memaafkan, tidak ada yang boleh menyentuh orang tersebut.

***

Kali ini Suzy datang terlambat karena ia benar-benar harus mengurus kamar Jimin yang entah mengapa selalu berantakan seperti pasar malam. Padahal semua asissten sudah membantu Suzy untuk merapihkannya .

Sekolah sudah ramai oleh murid-murid tajir yang selalu berjengit ketika melihat Suzy. Semenjak pertengkaran demi pertengkaran, Suzy semakin dijauhi disekolah ini.

Ia berlari menuju lokernya dan ketika membuka loker tersebut. Ia melihat sekuntum mawar putih berada disana dengan pita yang bersimbol diujungnya BF.

Suzy merasa tatapan-tatapan aneh semua orang melihat ke arahnya. Ia memutar badannya dan mendapati semua orang melihatnya dengan tatapan yang bukan aneh namun seperti mentertawakan.

Seseorang berlari da berhenti dihadapan Suzy, "YEAYYYY!!!! KITA DAPAT MAINAN!!!!", teriak orang tersebut yang disambut sorak sorai semua orang didekat sana. Tatapan mereka menuju Suzy.

Orang yang berteriak tadi memepet je arah Suzy dan mengambil bunga mawar putih itu lalu ia merusaknya dan meniupkab kelopaknya ke arah Suzy, lalu semuanya menunggalkan Suzy sendirian disana dan masih terperangah dengan apa yang ia saksikan. Ia benar-benar tidak mengerti apa maksudnya ini.

Suzy menyadarkan dirinya sendiri lalu mengambil beberapa buku yang ia perlukan dan pergi kekelasnya.

Sesampainya ia dikelas, ia kesulitan membuka pintu, Ia berusaha dengan kuat lalu saat ia masuk, Ia terhenti dan tersiram seember air yang sangat amat bau.

Suzy tidak berteriak, sementara semua orang dikelas itu tertawa terbahak-bahak.

"aduh aduh bau apa sih ini?", seseorang dari arah belakang pura-pura bertanya. Siapa lagi kalau bukan si trio itu.

"apa karena belajar, kau jadi tidak bisa mandi ya Lee Suzy?", tanya yang memakai rok dengan belahan sexy.

Suzy tidak tahan, ia pun hendak keluar namun tangannya lengket digagang pintu. Ia tidak bisa menariknya. Ia berusaha namun malah kesakitan.

"ADA APA SIH INI? KENAPA KALIAN MELAKUKAN INI PADAKU? APA SALAHKU?", cerocos Suzy sembari berusaha melepaskan tangannya.

"salahmu adalah membuat Bangtan Flowers membencimu dan membuat mereka akhirnya mengeluarkan bunga mawar putihnya", jelas yang memakai rok sekolah biasa dengan potongan pendek sekali.

"dan akhirnya membuat kami bermain lagj hahaha", sahut si rok rempel.

"oh jadi begini cara norak kalian memperlakukan seseorang haha", ucap Suzy sinis, Ia bersikap sangat menantang, "apa begini saja? hayo? teruskan hingga kalian puas", ujarnya dan seseorang melemparkan telur ke badannya.

Telur demi telur pecah dengan keras ke badannya. Merusak seragam yang Eomma selalu cuci dan setrika dengan penuh rasa bangga. Ia tidak dapat menangis, ia sangat membenci Jimin.

Setelah semua puas melempari Suzy, si rok belahan sexy itu berbisik, "kau masih bisa minta maaf. Sebelum kau jadi korban disekolah ini lebih baik kau bersujud di kaki Jimin. Mengerti?!".

Semua orang di kelas itu pergi melewati Suzy yang duduk dengan tangan masih menempel.

Suzy sedikit terkejut ketika Si Young hanya pergi tanpa menoleh sedikitpun ke arah Suzy. Badannya yang sedikit bungkuk berkata seperti ingin cepat-cepat menghilang dari pandangan meminta tolong Suzy.

Suzy berlari menuju loteng, tempat yang belum lama ini Suzy temukan. Ternyata ia bisa menyendiri disini. Dirinya berantakan dan sangat kotor. Ia merasakan sesuatu menekan dadanya. Ia sulit bernafas akibat desiran amarah yang terlalu meluap dalam dirinya.

"KEPALA GULALI KEPARAT!!!", teriak Suzy mengarah ke langit-langit. Langit yang cerah sangat kontras dengan hatinya saat ini.

"APA KARENA KAU MAJIKANKU, KAU BISA BERBUAT SEMAUMU PARK JI MIN!!!! AKU TIDAK AKAN MENYERAH DAN BERTEKUK LUTUT UNTUKMU MAUPUN BANGTAN BANGTAN FLOWERS!!!", maki Suzy dan ia merasa sedikit lega didadanya.

"memangnya kau salah apa hingga harus bertekuk lutut?", tanya seseorang yang suaranya tidak asing bagi Suzy.

Suzy menoleh dan mendapati Suga sedang bersandar dan menatap dirinya. Suzy sangat kikuk ketika ia sadar bahwa dirinya seperti adonan pisang goreng yang sudah buluk. Ia ingin kabur namun kakinya begitu berat untuk melangkah.

Ia merasa malu dan lemah pada saat yang bersamaan. Tatapan Suga semakin tajam dan Suzy yakin lelaki itu mendekat kearahnya.

Suga melap beberapa bagian wajah Suzy dengan sapu tangannya. Saat Suzy melihat, Ia tertegun dengan wajah Suga yang sangat bersih dan putih namun begitu memiliki rahang yang kuat, mata yang kecil, hidung mancung dan bibirnya yang tipis.

Suzy mengalihkan pandangannya. Suga memberikan sapu tangannya untuk Suzy. Ia kembali bersandar dan memperhatikan Suzy melap dirinya sendiri.

"mawar apa yang dia berikan untukmu?", tanya Suga membuat Suzy heran mengapa ia tahu bahwa dilokernya pagi ini terletak bunga mawar.

"putih".

Suga tersenyum, ia sudah menduga apa maksud dari Jimin, "lebih baik kau berdamai dengannya".

"apa maksudmu?", nada suara Suzy menjadi tinggi.

Suga beranjak, "dia hanya ingin berdamai denganmu", bisiknya pelan lalu ia pergi meninggalkan Suzy yang tidak mengerti maksud Suga.

Mengapa ia harus berdamai kalau cara Jimin justru membuatnya kesusahan seperti ini.

Suzy akhirnya sudah bersih dan sudah rapih. Ia keluar dari ruangan ganti yang biasa dipakai oleh anak-anak yang ingin berolahraga. Ia bertemu dengan Jung Kook, anggota termuda dari bangtan sialan itu. Suzy membuang mukanya saat melihat Jung Kook.

"Suzy Noona", panggil Jung Kook dengan sopan.

Suzy menoleh dan melemparkan pandangan galak kepadanya, "waeyo?".

"ini untukmu", ia memberikan susu strawberry.

Suzy berjengit dan menatap Jung Kook sangat hati-hati. Ia tetap tidak bergeming.

"aku tidak akan meracunimu. aku tidak ingin ikut dalam perkelahian kau dengan Jimin hyeong", ujarnya meyakinkan Suzy.

Dengan hati-hati Suzy mengambil susu itu dari tangan Jung Kook.

"kalau kau ingin menyudahi sikap Jimin, kau harus bertemu dengan kami. Nanti malam kami akan ke restaurant sushimu", kata Jung Kook, "sampai jumpa", ia pergi dan seseorang yang sepertinya ia adalah Jin menunggu diujung lorong dan mereka pergi meninggalkan Suzy yang kebingungan.

avataravatar
Next chapter