4 CHAPTER IV

"Baiklah, aku akan memulai cerita", Ji Na mengambil nafas dalam-dalam, menatap langsung ke mata Suzy yang merasa sikap Ji Na terlalu berlebihan.

"Sekolah Shinwa merupakan sekolah elite yang sekarang masuk kedalam 3 besar di Seoul. Pertama, gedungnya memiliki fasilitas yang sangat lengkap. Berbagai macam ekskul kau bisa ikuti, mulai dari olahraga, fotografi, seni, memasak, fashion, bidang ilmu dan masih banyak lagi".

Disinilah Suzy sekarang, didepan tv yang sangat besar yang menampilkan berbagai macam cuplikan mengenai ekstrakurikuler. Itu bukan hanya seperti cuplikan namun seperti film karena editan yang bagus dan sangat banyak gambar. Ia sedang menunggu orang administrasi untuk memberitahu dimana kelasnya berada.

Ketika ia sudah mendapati seseorang yang bersedia mengantarkannya dan memberikan ia satu kertas yang berisi barcode.

"ige mwoya?", tanya Suzy.

"Ini untuk maps sekolah dismartphonemu agar tidak tersesat. kau bisa mendownload aplikasinya"

"hajiman (tapi)... aku tak memiliki smartphone. Bisakah aku dapat maps yang berbentuk kertas?"

"ye, aku akan mengambilkannya namun itu agak sulit untuk dibaca karena terlalu besar"

"gwaenchan-ha (tidak apa-apa)".

Perempuan itu mengantarkan Cleona dan sedikit memberikan tour singkat mengenai ruangan yang mereka lewati. Ia teringat cerita Ji Na kembali.

"Selain fasilitas, anak-anak murid disana akan dimanjakan dengan suasana yang sangat indah, aku pernah sekali berkunjung kesana dan itu tidak mudah untuk orang yang bukan murid disana namun karena Appaku ada pekerjaan disana maka aku diperbolehkan masuk. Pada saat itu sedang musim semi. Kalian tahu? tamannya itu sangat indah dengan banyak bunga yang bermekaran, pohon sakura, bahkan banyak anak-anak yang seperti melakukan piknik tapi benar-benar dengan elite. Design sekolahnyapun sangat mewah. dan kalian harus tahu, seragamnya sangat keren".

Suzy memandang dirinya saat melewati kaca yang sangat besar. Ya dia mengakui bahwa seragam yang ia pakai sekarang sangat keren dilengkapi dengan rompi namun rok ini lumayan pendek dan ia diharuskan memakai kaus kaki yang sangat panjang dan menutupi lutut. Sepatunya pun keren walaupun itu merk dari sekolah.

Suzy melihat banyak anak murid yang memodifikasi penampilannya. Tidak seperti disekolahnya yang hanya boleh berseragam dan kalau melanggar sedikit pasti akan dihukum.

"Sudah sampai. Kelasmu disini. Ku harap kau berteman dengan baik tetapi kalau kau kesulitan kau bisa memberitahu staff dan juga pada saat jam istirahat kau dapat pergi ke lantai 5 dan melihat-lihat ruangan ekskul disana untuk bergabung".

"araseo, Gamsahabnida", Suzy membungkuk dan perempuan itu pergi.

Entah mengapa ia sangat berdebar untuk masuk kedalam kelasnya sendiri. Setelah menarik nafas dalam-dalam ia sedikit terkejut karena hanya ada satu orang yang sudah duduk dikelas itu.

Ruang kelas itu tidak memiliki banyak bangku, mungkin hanya sekitar 15 kursi yang dibentuk setelah lingkaran. dibelakang kelas ada loker dan Suzy ingat ia diberikan nomor pin dan bisa mengatur pinnya sendiri.

Setelah ia menaruh tasnya dengan rapih dan mengeluarkan sebuah buku yang sudah lengkap ada diloker beserta jadwal pelajaran juga. Ia duduk disebelah anak laki-laki itu.

"annyeong", sapa lelaki itu yang tersenyum memandang Suzy.

"annyeong", Suzy membalas.

"perkenalkan namaku Kim Tae Hyung, you can call me V", ucapnya dengan senyum yang sangat amat manis hingga Suzy pun tercekat sendiri.

"namaku Lee Suzy, aku anak pindahan baru. Nice to meet you".

"whoa kamu yang mendapatkan beasiswa full itu. cughahae and nice to meet you too", Suara V sangat ramah, "aku ketua kelas disini. kebetulan kelas kita tidak pernah terisi banyak murid jadi aku yakin kau akan cepat ingat".

"aku harap seperti itu", ucap Suzy dan ia benar-benar sangat gugup. Ia tidak pernah bertemu dengan laki-laki setampan V disekolah lamanya.

Tidak lama kemudian kelasnya mulai terisi dengan laki-laki yang mampu membuat Suzy cegukan lagi.

Suara Ji Na muncul kembali.

"Dan kau jangan terkejut apabila melihat para siswa disana. Semua terlihat cantik-cantik dan yang paling penting dari itu semua bahwa lelakinya tampan-tampan terutama satu geng bernama BANGTAN FLOWERS!!!" ekspresi Ji Na seperti melihat Idol K-pop yang sedang belanja di pasar tradisional, "kau hanya harus menemukan salah satu teman yang dapat menunjukkan siapa mereka karena aku tidak sempat memfoto mereka dan karena mereka terlalu tampan, aku tidak bisa membedakan mereka".

Suzy mengakui bahwa teman sekelasnya yang laki-laki memang tampan-tampan. Sekarang hampir semua sudah duduk ditempatnya masing-masing. Tersisa satu tempat duduk kosong disamping Suzy. Ia tidak mengerti mengapa tidak ada yang duduk disampingnya sepertinya mereka sudah memiliki geng mereka sendiri.

Suzy sedikit terkejut ketika melihat sosok Tuan Jimin memasuki ruangan. Ia masuk dengan tas disampirkan disebelah bahunya, rambutnya hari ini pink dan Suzy sudah sempat melihatnya ketika membangunkan dirinya namun Suzy tidak pernah melihat look Jimin ketika berangkat sekolah karena dirinya sudah terlebih dahulu berangkat sekolah.

Ia sangat tampan dengan rambut Pink Cotton Candy yang sangat rapih. Wajahnya glowing dan mulus dengan seragam yang terlihat keren ditubuhnya yang proporsional walaupun tidak terlalu tinggi.

Jimin berhigh five ria dengan V dan terkejut ketika mendapati Suzy yang menunduk berusaha bersembunyi dari pandangan Jimin.

"Lee Suzy!!!", teriaknya antusias dan duduk disampingnya, "aku penasaran dimana kelasmu dan aku tak sangka kita satu kelas".

"kalian sudah saling kenal?", tanya V dan entah mengapa semua mata tertuju kearah mereka bertiga.

"tentuu, Suzy adalah....", Ucapan Jimin terhenti karena Suzy menutup mulutnya.

"aku ingin bicara denganmu", bisik Suzy dan menarik Jimin mengikutinya keluar kelas.

***

avataravatar
Next chapter