16 CHAPTER II

Suasana pantai menyambut Bangtan Flowers yang sangat memukau dengan outfit yang cocok untuk pergi ke pantai beserta dua orang perempuan yang mengikuti mereka dibelakang yaitu Suzy dan Hye Soo.

Mereka berdua jalan dengan sangat pelan dan canggung.

"bagaimana kau bisa disini Hye Soo?", tanya Suzy, ia amat penasaran.

"apa kau tidak tahu? Jimin bilang kau yang memintanya untuk mengajakku", Hye Soo heran karena ia ingat betul Jimin menelfonnya dan memaksanya untuk ikut karena itu permintaan Suzy dan bahkan lelaki itu pula membuatkan passport dan membelikan tiket untuk Hye Soo.

"aniyo. kau tau? aku baru tau kita akan pergi liburan saat aku dipaksa masuk ke pesawat dan aku tidak punya pilihan karena antrian dibelakangku sudah panjang", Hye Soo takjub mendengarnya, "dan kau tau? dengan wajah sok imutnya dia bilang bahwa ini surprise", Suzy mencoba meniru wajah Jimin namun gagal dan Hye Soo tertawa.

Hye Soo memukul pundak Suzy, "kau ini. Bukannya bersyukur malah meledek".

"HEI KALIAN BERDUA, AYO CEPAT!", teriak Jung Kook dan ternyata mereka sudah tertinggal lumayan jauh.

Mereka berada di villa private yang sangat indah. Suzy dan Hye Soo bahkan tidak pernah membayangkan bisa ke tempat seindah ini.

Lautnya biru jernih, dan kamarnya berada diatas permukaan air. Mereka berjalan diatas jembatan yang menghubungkan dari satu kamar ke kamar lain.

Beberapa petugas Villa dan resort memimpin jalan dan memberi tahu kamar-kamar mereka. Suzy dan Hye Soo kebagian kamar yang sangat indah.

Mereka berdua sangat kagum, "WHOAAA!!!! ini sangat indah", Hye Soo melompat kegirangan.

Suzy pun juga sama saat dibagian belakang kamar , mereka memiliki balkon terbuka dan ada sebuah tangga, Petugas berkata mereka bisa berenang namun tidak boleh melewati garis yang sudah dipasang oleh pihak villa.

Setelah Petugas kamar sudah pergi, Jimin masuk dan menghampiri Suzy. Namun Suzy bingung harus bersikap seperti apa kepada Jimin. Kerongkongannya sangat kering sehingga ia hanya diam.

Jimin menunggu Suzy memujinya namun tidak ada yang membuka suara selain Hye Soo yang sudah berulang-ulang memuji tempat ini dan berterima kasih.

Suzy duduk di sofa dan menghindari tatapan Jimin. Seperti dugaannya Jimin mendekatinya dan berbisik, "jangan lupa makan malam nanti kenakan baju yang cantik. aku menunggumu", lalu Jimin pamit kepada Hye Soo dan menutup pintu kamar.

"kau sangat beruntung", ucap Hye Soo, "dia begitu pengertian dan lembut".

"lembut? kalau kau percaya ceritaku selama ini, kau tidak akan percaya kalau dia itu lembut. dia hanya serigala berbulu domba", mulut Suzy memang belum sinkron namun hatinya menyetujui perkataan Hye Soo tapi dia tidak mau cepat termakan rayuan Jimin. Ia masih ingat betapa kasarnya Jimin di sekolah. Ia belum bisa percaya dengan lelaki itu 100% namun sebagian dirinya berfikir ia juga sama jahatnya seperti Jimin yang kasar kepada perempuan lain.

"sudahlah, lebih baik kita istirahat dan berfikir nanti malam kita mau pake baju apa ya".

Suzy mengiyakan omongan Hye Soo. Lagi-lagi ia bersyukur ternyata diam-diam Jimin menyiapkan baju-baju yang akan Suzy pakai. Saat ia bertanya kepada Eomma, Jiminlah yang memilih pakaian-pakaian itu. Sekarang Suzy ingin merapihkan dan mencari baju apa yang akan ia kenakan.

Suzy mengambil kopernya dan membukanya. Ia mulai mencari namun ia bingung, tidak ada satupun baju yang ia kenal dari dua koper yang Jimin berikan yang ternyata koper yang membuat Suzy kelelahan saat di airport. Suzy mencari handphonenya dan langsung menghubungi Jimin.

"Jimin, Dimana baju-bajuku ya?", tanya Suzy langsung saat Jimin mengangkat telfon.

"ya dikopermu. kan sudah diberikan tadi. Apa kau belum terima?".

"apa kau yakin ini koperku? apa tidak tertukar? aku tidak pernah punya baju-baju dikoper ini".

"oh itu. Memang itu baju-baju mu yang baru dan baju-baju mu yang lama kemarin sudah ku buang. Eommamu sangat senang dan berterima kasih".

"APA KAU BILANG? SEMUA BAJUKU KAU BUANG? SATU LEMARI PENUH?", darah Suzy mulai naik.

"iya. kalau kau tidak percaya tanya saja eommamu. Sudah ya kalau kau mau berterima kasih, kau bisa mengatakannya nanti. see you, bye", telfonpun langsun terputus.

Hye Soo sangat penasaran mengapa wajah Suzy menjadi merah. Ia terkejut saat Suzy berteriak "PARK JI MIIIINNNNNNN AAARRRGGGHHH!!!!!".

V tertegun saat melihat seseorang yang sangat ia rindukan selama dua tahun ini. Selama dua tahun pula V merasa kekosongan yang amat dalam. Namun ia tidak dapat berkata apapun karena perempuan itu.

Perempuan dengan rambut pendeknya yang hitam dan diberikan ombak menunjukan lehernya yang jenjang dan rahangnya yang sempurna. Wajahnya begitu cantik dengan garis khas di pipi ketika ia tersenyum.

Ia bernama Yoon Eun Hye, Ia memeluk J-hope yang langsung menyambutnya dengan riang, RM, Jin yang langsung meninggalkan camilannya, Jimin yang melepas buru-buru karena takut ketahuan Suzy, Jung Kook yang langsung menolak lalu Eun Hye mengusap kepala Jung Kook dan juga Suga yang membalasnya dengan sopan. Eun Hye sangat rindu dengan teman-teman masa kecilnya. Ia mencari seseorang yaitu V.

"bagaimana studi mu di Indonesia?", tanya RM dan mereka semua duduk diruang tamu.

"sangat menyenangkan. kalian harus datang kesana", Eun Hye menjawab dengan riang.

"yang benar? itukah yang membuatmu betah dan tidak mau pulang?", sahut Jimin.

Eun Hye mengangguk, "orang indonesia itu beragam dan aku sangat nyaman tinggal disana".

Seseorang berdiri didekat pintu masuk, yaitu V yang tertegun melihat Eun Hye. Perempuan itu langsung menghampiri dan memeluk V dengan sangat erat. Ia merasa hatinya akan melompat keluar karena sangat bahagia bertemu dengan V yang langsung membalas pelukannya dengan sangat erat pula.

Semua teman-temannya tersenyum, mereka paham betul bagaimana bahagianya V dapat surprise dari Eun Hye.

"kapan kau datang kesini? kenapa kau tidak memberitahuku?", tanya V sembari memegang pipi Eun Hye yang tetap tidak melepaskan tangannya dari pinggang V.

"aku sengaja. aku mau mengejutkanmu uri dongsaeng".

V tidak suka ketika Eun Hye memanggilnya dongsaeng karena walaupun Eun Hye lebih tua setahun, ia seumuran dengan RM, Jin, Suga dan J-hope namun perasaan V lebih jelas sekedar umur. Namun Ia sangat rindu dengan Eun Hye dan sekali lagi mereka berpelukan.

"jangan ganggu mereka, ayo kita siap-siap", bisik RM mengajak teman-temannya dan mereka semua beranjak dari ruang tamu, membiarkan V dan Eun Hye memiliki waktu berdua.

Jimin sudah menyiapkan party kecil untuk mereka semua dibibir pantai yang private dan tidak ada orang yang tidak dikenal. Villa dan resort dipantai ini adalah salah satu investasi keluarga Jimin sehingga mereka akan sigap ketika Jimin request apapun.

Semua perlengkapan sudah siap, mulai dari sound system, peralatan barbekyu, decorasi yang keren dan juga api unggun.

Jimin puas melihat hal itu lalu ia mengumpulkan semua orang disini. Saat RM datang, ia sudah bergandengan dengan seorang perempuan cantik yang sexy memakai bikini berwarna merah, Jin pun membawa seorang perempuan sexy, begitu juga dengan J-hope namun tidak dengan Suga dan Jung Kook seperti biasa.

Suzy dan temannya Hye Soo datang. Suzy duduk didekat api unggun, Jimin pun duduk disampingnya namun ia bingung karena Suzy menyampirkan selimut ke badannya.

"apa kau kedinginan?", tanya Jimin, wajahnya terlihat khawatir melihat Suzy.

Suzy menggeleng dan memberengut, "itu semua karena kau hanya membawakan baju-baju tipis dan terbuka. aku tidak suka".

"lalu kau tidak pakai baju?" Jimin terkejut dengan perkataannya lalu Suzy memukul pundaknya dengan kencang.

"kau ini mesum sekali".

"mianhae... lalu baju apa yang kau pakai? aku membelikanmu baju-baju mahal yang cocok dengan summer. Lagi pula disini tidak dingin sama sekali"

Suzy membuka selimutnya sebagian, Jimin teringat satu baju yang sangat ia suka. Baju itu berwarna biru laut dengan model sabrina. Namun Suzy tidak terbiasa dengan baju model-model seperti ini, Suzy langsung menutup badannya sekali lagi dan membuat Jimin salah tingkah karena habis memperhatikan Suzy.

Jimin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia baru saja menelusuri wajah Suzy hingga lehernya yang sangat menawan. Baju itu pasti sangat cocok dengannya.

Suzy berdiri dan selimut itu terjatuh namun ia hanya diam saja ketika ternyata V datang dengan seorang perempuan yang sangat cantik disampingnya. Mereka berdua melekat seperti amplop dan perangko.

Ada sebuah perasaan tidak senang saat melihat V dan perempuan itu karena V tidak menyapa Suzy sama sekali. Ia hanya melewati area api unggun tanpa menatapnya yang sangat jelas berdiri disana.

Seseorang menghampirkan selimut ke punggung Suzy dan merangkulnya, "ayo", ajak Jimin.

Mereka semua berkumpul dimeja untuk makan bersama. Seorang chef sedang sibuk membakar daging beserta makanan yang lain.

"oke... Sebentar lagi akan jadi waktu-waktu menyenangkan sekaligus tersulit bagi Bangtan Flowers", Jimin berdiri membuka pembicaraan, "karena kita menjadi trainee. Aku berharap kita bisa debut bersama dan sukses walaupun kita memiliki jalan berbeda dari keluarga kita".

Semua orang tepuk tangan menyemangati Jimin, Begitu juga Suzy yang sebenarnya terkejut karena baru mengetahui hal ini.

"aku juga berharap hal terbaik dan indah untuk semua orang yang ada disini. Cheers", Jimin dan yang lain mengangkat semua gelasnya dan minum bersama-sama.

Acara makan-makan pun dimulai. Semua sangat bersemangat tapi tidak dengan Suzy. Walaupun ia senang tapi ia merasa agak terkejut mengetahui Bangtan Flowers akan menjadi trainee. Dan juga V tetap tidak menatapnya sama sekali, lelaki itu hanya peduli dengan wanita disampingnya.

Suzy menggelengkan kepalanya, mencoba untuk menyadari dirinya sendiri.

Semua sudah sangat kenyang lalu mereka menyalakan music. Sebuah lagu mengalun dan membakar suasana semakin meriah. Semua berdansa kecuali Jimin dan Suzy. Suzy tidak menyukai, ia lebih suka menjadi penonton saja dan Jimin ingin berada didekat Suzy.

"siapa wanita yang bersama dengan V? dia terlihat berbeda dari perempuan-perempuan yang diajak kesini selain aku dengan Hye Soo", tanya Suzy memberanikan dirinya.

"itu Eun Hye. dia sahabat perempuan kecil kami tapi ia melanjutkan studynya di Indonesia", jawab Jimin sembari memainkan pasir.

"wow hebat. tapi apa dia pacarnya V?".

Jimin melihat ke arah Suzy, ia mulai curiga namun Suzy balas melihatnya, "waeyo?", tanya Suzy.

"apa urusanmu menanyakan hal itu?", nada Jimin berubah drastis, "ku beritahu kau ya. V sangat tergila-gila dengan Eun Hye. Tidak ada wanita manapun ynag bisa menggantikan Eun Hye dimatanya. Lebih baik kau mengubur niatmu itu!".

Suzy menendang bukit yang dibuat Jimin dari pasir, "apa sih maksudmu, menyebalkan sekali", Suzy beranjak dari tempatnya dan berlari kembali menuju kamarnya.

"dasar wanita pemarah", gumam Jimin. Ia tidak memiliki tenaga untuk mengejar Suzy. Ia terlalu kekenyangan. Jimin memilih untuk tiduran diatas pasir dan melihat bintang.

Ia berfikir sejenak mengenai bangtan flowers dan juga Suzy. Perasaannya dengan perempuan itu semakin dalam tapi Suzy tetap sulit untuk diraih. Sedikit lagi impiannya pun akan terwujud namun mengapa semua harus bersamaan dengan waktu dimana ia ingin membuat Suzy menjadi miliknya.

***

avataravatar
Next chapter