15 CHAPTER I

Lee Suzy melangkah dengan mantap memasuki halaman sekolahnya. Semua orang menatapnya namun anehnya kali ini mereka tersenyum dan menyapa Suzy. Suzy hanya dapat membalas seadanya karena ia tidak biasa dengan hal ini.

Biasanya ia seperti bayangan disekolah ini bahkan beberapa waktu belakangan ia pun di bully karena mendapatkan Bunga mawar putih dari Park Ji Min. Tetapi ia tidak membayangkan bahwa berdamai dengan si kepala gulali itu memberikan dampak yang besar.

Lee Suzy menaruh semua barangnya seperti biasa di lokernya. Ia terkejut karena Jimin sudah ada dan bersandar diloker dekatnya.

"good morning", sapa Jimin tersenyum lebar.

"anyeong", Suzy berusaha tersenyum.

"kenapa kau pergi lebih dulu Lee Suzy?", tanya Jimin, ia sangat santai berbicara dengan Suzy. Ia tidak sadar bahwa mulai ada keringat dikening Suzy karena Suzy sangat peka bahwa semua orang memperhatikan mereka berdua.

"apa kau sadar semua orang memperhatikan kita?", bisik Lee Suzy sembari memainkan matanya.

Jimin terkekeh, Ia meraih tangan Lee Suzy, "HELLO EVERYONE!!!!!", suara Jimin menggelegar dan membuat semua orang diam terpaku menonton Jimin mengangkat tangan Suzy yang hanya menunduk, "Mulai hari ini LEE SUZY adalah milikku jadi kalian jangan pernah sentuh dia tanpa seizinku", Ia tersenyum bangga.

Rasanya Suzy ingin kabur dari tempat ini. Semua orang melempar pandangan terpukau sekaligus iri. Bagaimana tidak? Park Ji Min yang terkenal angkuh bisa berbicara seperti itu terhadap orang yang ia berikan Bunga mawar putih. Cara berminta maaf seperti apa yang Suzy gunakan hingga membuat Jimin seperti itu

Jimin menggenggam tangan Suzy , "gwaenchana", bisiknya lalu ia menuntun Suzy untuk ke kelas bersama.

Suzy tidak sadar, pada saat Jimin mengumumkan hal tersebut, Si Young memperhatikan mereka berdua lalu ia berlari ke toilet perempuan. Disana Si Young menangis mengingat perkataan Jimin barusan.

Si Young selalu berusaha memikat Jimin, namun ia hanya berakhir diacuhkan, disepelekan bahkan dipermalukan. Namun Suzy dengan mudahnya dapat memikat seorang Jimin.

Air mata Si Young mengalir deras, ia terduduk disalah satu toilet yang ia kunci. Ia tidak tahu harus berbuat apalagi. Hatinya terlalu pedih saat ini.

Jimin duduk disamping Suzy saat dikelas seperti biasa dan disamping Suzy juga ada V. Saat Suzy masuk kelas V langsung menghampiri Suzy dan Jimin. Ia senang melihat keadaan Suzy sudah sehat seperti biasanya.

Namun Jimin benar-benar tidak memberikan space untuk Suzy berbicara dengan V. Ia akan selalu ikut campur maupun mengambil alih pembicaraannya. Jimin tidak suka melihat Suzy akrab dengan V.

"apa kau tidak bisa diam sebentar saja? aku harus bersosialisasi dan bukan hanya denganmu saja", bisik Suzy namun ia berusaha menjaga nada suaranya untuk menjaga perasaan Jimin.

Jimin memajukan bibirnya, pertanda ia sudah tidak bisa mengelak lagi.

Istirahatpun tiba. Suzy sangat senang ketika menerima panggilan Video dari Ji Na dan Na Ri. Mereka sangat terkejut ketika Suzy akhirnya mau menceritakan apa yang terjadi di sekolahnya.

"aku fikir majikanmu orang yang baik. akan ku pukul ketika aku bertemu dengannya", Na Ri berbicara dengan lantang sehingga Jimin mendengar.

Suzy terkekeh melihat Na Ri sangat kesal. Namun Jimin yang sedari tadi menguping dan mencuri pandang tidak terima dengan apa yang mereka obroli. Akhirnya Ia memutuskan untuk merebut handphone Suzy.

Jimin tersenyum dengan sangat manis, "annyeong", sapanya lalu Na Ri dan Ji Na terkejut. Mereka shock melihat betapa charmingnya seorang Park Ji Min dengan senyumnya yang khas.

"perkenalkan, aku Park Ji Min", Suzy berusaha merebut handphonenya namun Jimin terlalu lincah untuk menghindari Suzy, "nama kalian siapa?".

"anyeong, aku Ji Na dan ini Na Ri" jawab Ji Na terbata-bata. Ia menggenggam tangan Na Ri dengan kencang.

"oh kau adalah Na Ri. Whoaa!! kau sangat menggemaskan Na Ri", puji Jimin, ia sengaja mengeluarkan charmnya kepada Ji Na dan Na Ri.

Suzy akhirnya berhasil merebut handphoneya. Ia tertawa melihat Na Ri yang hanya diam dan wajahnya memerah. Suzy tidak bisa berhenti tertawa melihat teman-temannya yang tadi marah seketika langsung hilang akal saat melihat Jimin.

Jimin menjulurkan lidahnya ke Suzy, memasang wajah kemenangan. Siapa yang bisa menolak Jimin. Kalau angkuh saja dia banyak yang suka apalagi dia bertingkah laku imut seperti tadi.

Jimin duduk di sofa saat ia sudah ada di Bangtan room.

"Jiminieeee", teriak J-hope excited. mereka berdua berpelukan seperti tidak pernah bertemu.

"apa kau baik-baik saja dirumah hyeong?", tanya Jung Kook.

"tentu Kookie", jawab Jimin sembari mengacak rambut dongsaengnya itu.

"aku sangat iri denganmu. kau bisa tidur seharian dirumah", ucap Suga yang sekarang sedang berbaring.

"hahaha aku lebih iri dengan kalian yang sudah memulai training. Bagaimana?", Jimin melempar pertanyaan kepada RM karena urusan ini sepertinya RM yang akan menjadi leader bagi mereka semua.

Bangtan Flowers akan memulai debut mereka ketika mereka semua sudah siap dan matang akan skill mereka. Di Korea saat ini menjadi idol adalah impian bagi semua orang, tidak terkecuali Bangtan Flowers. Mereka memang memiliki skill alami sehingga pada suatu waktu mereka ditawarkan untuk membuat group idol bersama.

Karisma mereka memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Namun mereka masih tetap harus berusaha dan belajar dengan sangat banyak. Dan ini adalah impian mereka semua.

"semua terkendali. Pd-nim sangat ingin memulai training ini denganmu tapi ia mengerti keputusan orang tuamu dan kurasa ketika kita sudah komplit, ia akan sangat senang", kata RM menjelaskan, "tapi kau latihankan selama dirumah?".

"mana mungkin, Hyeong sedang asik mendekati Suzy", ujar Jung Kook.

Jimin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "aku akan memanfaatkan waktu hukumanku ini untuk berdamai dengan Suzy. maaf Hyeong", ujarnya.

RM mengerti posisi Jimin, "baiklah tapi tetap sempatkan untuk berlatih ya. Kita harus debut bersama".

Semuanya sangat bersemangat. Termasuk Jimin. Namun ia sedikit khawatir karena ia pasti akan sibuk, dan ia bingung apakah hubungannya dengan Suzy bisa berlanjut kearah yang dia inginkan.

"iya hyeong, aku akan memulai latihan lagi. Kapan kalian akan dapat hari libur?", tanya Jimin.

"oh ya soal itu sabtu dan minggu ini kita akan libur untuk latihan dan beristirahat", jelas RM.

Jung Kook menghela nafas, "argh, aku sangat bosan dirumah. Apa kalian tidak ingin jalan-jalan?".

Jimin langsung teringat akan pergi tamasya dengan Suzy sepertinya ide yang cemerlang, "aku setuju dan aku akan mengajak Suzy. Siapa yang mau ikut?", Jimin sangat bersemangat.

"aku ikut", V mengangkat tangan, Jung Kook juga diikuti dengan yang lain termasuk RM.

"aniyo, aku mau tidur nyenyak", ucap Suga tidak tertarik.

"hyeong, kita sudah lama tidak liburan", ujar Jung Kook.

Jimin menghampiri Suga dan duduk disampingnya, mengeluarkan jurus andalan, "hyeong... kau sudah terlalu banyak tidur dan bekerja, ayolah, apa kau tidak ingin bersenang-senang dengan kami? aku akan

mentraktir semuanya asal kau ikut",

Semua semakin bersemangat lalu Suga sudah tidak punya pilihan selain mengangguk karena Jimin sudah menempel dan sebelum Suga mengiyakan, ia pasti akan menempel padanya terus-terusan. Suga tidak tahan melihat wajah imut Jimin. Memang semua anggota BF sulit menolak permintaan Jimin.

***

Suzy sudah menyiapkan barang-barang Jimin untuk keperluan Jimin jalan-jalan. Lalu ia sekarang sedang membuatkan sarapan untuk Jimin yang sedang duduk dengan santai dipinggir kolam renang. Ia sebal kenapa biasanya yang mengantarkan Jimin ke airport bukan dirinya namun ia harus siap-siap karena Jimin memintanya untuk ikut ke airport.

Suzy menaruh roti panggang dan susu putih dimeja dekat Jimin bersantai. Laki-laki itu mengenakan baju motif hawai yang cerah, kacamata biru laut membuat wajahnya semakin tenang dan celana pendek. Ia bangun dan melahap roti panggang buatan Suzy.

Jimin menarik tangan Suzy agar Suzy duduk dikuris depannya dan menghadap dirinya. Suzy sangat kikuk karena tidak ada satu pun assisten yang berani seperti ini dengan anak laki-laki dirumah ini. DO maupun Jimin karena dua duanya tidak mau berinteraksi dengan assistan lain.

"aku bisa berdiri", bisik Suzy.

"kalau aku bilang duduk ya duduk", ujar Jimin sembari meminum susunya hingga habis, "30 menit lagi kita bertemu dimobil. Ku fikir kau harus memakai lipgloss atau apapun itu agar lebih fresh", Jimin maju mendekati Suzy dan menatap wajahnya, lalu ia berbisik, "karena kau bukan assistenku diluar sana", ujarnya lalu bangkit dari sana.

Sesuatu memukul dada Suzy, ia kesal mengapa Jimin bisa memainkan hatinya dari waktu ke waktu. Ia tidak mengerti mengapa dirinya begini. Lalu ia bergegas kekamarnya.

30 menit berlalu namun Suzy sedikit terlambat. Jimin sudah menunggunya dimobil. Ia terkejut saat tiba-tiba pintu mobil terbuka dan masuklah Suzy dengan wajah yang berbeda. Ia sangat cantik dengan riasan tipisnya. Suzy memberikan lipgloss dibibirnya yang pink menjadi glossy. ia menggerai rambutnya dan menutupnya dengan topi pink dan ia memakai dress putih yang membuat kulitnya menjadi cerah.

Ia sengaja berpenampilan seperti ini agar Jimin tidak bisa menggodanya lagi.

Jimin tidak bisa berkata apa-apa. Ia begitu gugup melihat Suzy. Suasana didalam mobil pun menjadi kaku hingga mereka sampai di airport.

"ayo keluar", ujar Jimin.

"haruskah? bukannya aku hanya mengantarmu?".

"kau fikir siapa yang membawa barang-barangku? lets go, hurry up!".

Dengan susah payah Suzy menaruh 4 koper sekaligus ke atas trolley. Jimin sama sekali tidak mau membantunya. Lagi pula Suzy bingung kenapa banyak sekali koper bawaan Jimin. Diakan hanya liburan, bukan mau shooting. Namun ia tetap harus menuruti tuan mudanya itu.

"baiklah, sudah sampai. ini silahkan kau bawa", ujar Suzy namun Jimin tetap jalan meninggalkannya. Suzy bingung, orang-orang lain akan berpisah ketika sudah memasuki bagian Imigrasi namun ia tetap boleh masuk dan melewati pemeriksaan. Bahkan hingga masuk ruang tunggu pesawat.

Suzy mengangguk dengan sopan saat bertemu Bantan Flowers yang lain. Ia ingat bahwa ia belum berterima kasih selain dengan V.

"bawaan kalian berdua sangat banyak juga ya", ujar J-hope saat ingat mereka membawa 4 koper untuk dua orang.

Suzy juga merasa bawaan Jimin sangat banyak, ternyata ia cowok yang norak.

Jimin hanya tersenyum, "apa kau ingin minum atau makan Suzy?", bisik Jimin tepat ditelinga Suzy dan membuat Suzy merasa geli dan sepertinya cara Jimin berbicara terlalu intim.

Suzy hendak menggeser duduknya namun Jimin menaruh tangannya dibelakang pundak Suzy.

Suzy hanya bisa menggeleng, ia sama sekali tidak kepikiran haus maupun lapar karena tingkah Jimin.

"apa tanganmu lelah karena mendorong troley?", tangan satunya lagi memeriksa tangan Suzy.

Suzy menggeleng, "tidak tuan, aku baik-baik saja".

Jimin mendekat lagi, "panggil aku Jimin. kita sedang tidak dirumah dan sudah ku bilang kau bukan asisstenku disini".

V tidak menyadari bahwa sedari tadi, ia menatap Jimin yang sangat dekat kepada Suzy. Suga menegurnya dengan mencolek lengan V, "matamu bisa lepas dari tempatnya. Jangan menatap orang seperti itu", ujar Suga lalu ia kembali memainkan game dihandphonenya.

V bergegas mengalihkan pandangannya.

Sebuah suara yang menginfokan bahwa penerbangan selanjutnya sudah terdengar. Semua orang termasuk BF pun bergegas.

"hati-hati dijalan Jimin", ujar Suzy berdiri dengan cepat.

Jimin meraih tangan Suzy dan menuntunnya.

"Jimin apa maksudmu? aku harus keluar nanti petugas menangkapku", ujarnya kebingungan.

BF yang menyaksikan betapa paniknya Suzy hanya tertawa, "Jimin benar-benar menyebalkan", gumam Suga.

Jimin memberikan boarding pass beserta passport ditangan Suzy yang melongo dan sangat terkejut. Namun petugas sudah memintanya untuk bergegas karena antrian sudab lebih panjang. Mau tidak mau ia melangkah, masih dengan perasaan kebingungan.

Saat sudah lewat, ia mengejar Jimin yang jalan lebih dahulu, "apa maksudnya ini? bussiness class? buat apa? aku tidak pernah membeli atau membuat passport", ujar Suzy namun Jimin tetap berjalan, Suzy menarik tangan Jimin, "Jiminaa, Jawab ku mohon".

"surpriseee", ujar Jimin sambil tersenyum, "kau akan ikut liburan dengan kami. besok kita akan pulang. Tenang saja. kau akan senang saat dipesawat nanti".

Suzy benar-benar tidak menyangka Jimin melakukan hal ini, ia sangat ingin jalan-jalan namun ini sangat mengejutkan, "bagaimana dengan Eomma dan pekerjaanku?".

"Aku sudah meminta izin dan ahjumma sangat senang karena ia merasa kau butuh liburan. Sedangkan pekerjaanmu sudah ku tangani dan bosmu membiarkanmu untuk cuti 2 hari. Sudahlah ayo", Jimin menarik tangan Suzy yang langsung mengikuti langkahnya dengan lemas dan juga bingung.

Suzy sangat terpukau saat mereka masuk ke ruangan business class. Bangkunya berbeda dengan ruangan biasa. dan saat Suzy duduk, kursinya pun lenggang sehingga kakinya sangat nyaman.

Suzy terkejut saat seseorang menyapanya dan itu adalah Hye Soo. Ia sangat senang Hye Soo ternyata ikut dalam perjalanan ini dan ia kebagian duduk dengan Jung Kook yang terlihat sangat tidak nyaman.

Suzy menatap Jimin yang duduk disampingnya dan sudah menutup matanya. Suzy tidak tahu harus bersikap bagaimana dengan kejutan ini. Ia merasa ini sangat berlebihan, namun Ia juga bersyukur apalagi saat Hye Soo datang dengan wajahnya yang sumringah.

***

avataravatar
Next chapter