webnovel

Long Distance Relationship

Kehidupan rumah tangga Sekar dan Johannes, sangatlah harmonis dengan segala permasalahan yang ada, dan Sekar sekarang harus mengatur rumah tangga sendiri layaknya single parent, karena Johannes suaminya, sedang bersekolah di Luar Negeri, dan tidak mungkin Sekar mengikuti ke Luar Negeri.

Karena di Jakarta sendiri Sekar mempunyai tanggung jawab yang besar untuk pekerjaannya, kedua anaknya dan keluarga besarnya.

Tentunya rutinitas setiap hari yang dilakukan bosan tidak bosan itu yang dilakukan Sekar, apalagi sekarang adiknya Sonya dan kedua anaknya ikut dengannya semenjak berpisah dengan suaminya sampai pada akhirnya suaminya meninggal.

Sekar mengatakan kepada Sonya, "Sonya sekarang kamu punya tanggung jawab mengurus kedua anak kamu dan kakak ingin kamu segera bekerja kembali, kalau kamu bekerja kembali penampilan kamu tidak seperti ini."

Lanjut Sekar, "Kalau kamu bekerja kembali kamu akan terlihat segar tidak kucel bin kumal karena tiap hari hanya bergumul dengan urusan dapur dan anak."

Sekar melanjutkan nasehatnya, "Dan kamu juga harus segera move on, jangan kamu stag begitu, kamu jangan pikirkan apapun hidup ini terus berjalan, kamu harus ikuti seperti air mengalir mengerti."

Dan Jawab Sonya, "Iya kak aku mengerti tetapi yang menjadi pikiranku kedua anakku ini bagaimana kak."

Jawab Sekar, "Begini Sonya kamu tinggal bersama kakak dan disini si Mbok mengurus Chandra dan Olivia sekarang kedua anakmu Angel dan Bagas biar istrinya Yudi sopirku, karena Yudi sopirku anaknya sudah besar dan nanti istrinya Yudi kamu yang gaji bagaimana ? dan mengenai pekerjaan rumah tangga kita kerjakan bersama."

Lalu jawab Sonya, "Ya kak aku setuju semua usulan kakak, dan mulai besok aku kembali bekerja."

Sesudah pembicaraan itu lalu Sekar memanggil istrinya Yudi sopir, "Mbak Indah ini adikku Sonya mau kerja kembali tetapi Angel dan Bagas tidak ada yang mengurus aku minta tolong sama Mbak Indah untuk mengurusnya, dan mengenai gaji nanti Sonya yang bayar bagaimana mau atau tidak Mbak."

Mbak Indah menjawab dengan senang, "Bu, aku mau mengurus anaknya Bu Sonya dan aku senang karena sudah dipercaya Ibu."

Jawab Sekar, "Ya kalau begitu sudah clear semua."

Kemudian Sekar memanggil Sonya dan mengatakan kesanggupan Mbak Indah istrinya Yudi untuk mengurus anaknya, dan Sonya bertanggung jawab untuk membayar gajinya.

Pagi subuh yang ceria mereka sudah terbangun dan langsung sibuk mengerjakan pekerjaan masing-masing, dan asisten rumah tangga mereka ada yang memandikan anak-anak dan ada yang memasak didapur dan mengenai memasak didapur Sekar biasanya terjun langsung untuk memasak makanan anak-anaknya, dan sekarang di tambah lagi dengan kedua anaknya Sonya, sesudah selesai semua pekerjaan di dapur dan makanan untuk sarapan pagi sudah disiapkan di atas meja lalu Sekar, memanggil mereka termasuk asisten rumah tangga dan sopirnya untuk sarapan pagi bersama disini tidak ada jarak antara asisten rumah tangga dan majikan.

Sesudah sarapan pagi Sekar dan Sonya, bersiap akan berangkat bekerja dan pagi itu Sonya berangkat kerja naik mobilnya Sekar, dan Sekar mengantar Sonya sampai di tempat kerjanya, setelah itu baru Sekar menuju kantornya.

Ketika sedang istirahat makan siang Sekar di kejutkan dengan kehadiran Herman, dan dia langsung duduk didepan Sekar dan berkata,

"Hai apa kabar Sekar, aku dengar adik iparmu si Yoga meninggal tertabrak kereta api itu kejadian setelah dia keluar dari penjara karena berusaha memperkosa kamu lagi."

Dan jawab Sekar, "Benar itu karena aku kesal aku pernah mengatakan sesuatu untuk memperingati dia waktu kejadian yang pertama tetapi dia mengulangi lagi aku kesal lalu aku laporkan ke Polisi dan ku jebloskan dia kedalam penjara."

"Kalau begitu kamu pahit lidah Sekar," ujar Herman.

Kemudian Herman menanyakan suaminya Sekar, "Bagaimana kabar Johannes di Jerman, apa dia sehat karena aku sudah lama tidak melihatnya." Jawab Sekar."

Kabarnya baik dan sehat masih satu setengah tahun lagi dia disana."

Ketika jam kerja sudah usai maka Sekar, bergegas pulang kerumah karena ingin cepat istirahat dan santai di rumah, dan sekarang Sekar sudah terbiasa tidak ada Johannes di rumah dan tidak merasa kehilangan tetap saja bahagia, dan tidak pernah kesepian karena dirumah banyak orang-orang yang disayangi, dan karena kesibukannya sekarang suaminya Sekar jadi jarang video call, dan Sekarpun tidak mau mengganggu suaminya, karena perbedaan waktu yang sangat signifikan.

Pada suatu malam ketika Sekar sedang Sholat malam dia melihat kalau Johannes mendua hati, tetapi dalam hatinya apa mungkin suaminya mendua hati tetapi dalam lihatannya sangat jelas terlihat, dan itu semua menjadi rahasia hatinya, Sekar, menunggu kapan suaminya video call dan beberapa hari kemudian, Johannes video call Sekar, dan Sekar menceritakan lihatannya itu, tetapi Johannes tidak percaya lalu Sekar mengatakan,

"Hati-hati Mas, kalau Mas berbohong terus mendua hati aku akan minta cerai walau Mas sangat cinta padaku dan aku juga cinta sama kamu Mas, karena aku tidak mau ada yang tersakiti dan terancam jiwanya atau nyawanya."

Jawab Johannes,"Ya tidak mungkin Ma aku berbohong dan mendua hati, kamu tahu Ma aku cintanya cuma sama kamu."

Pembicaraan itu akhirnya selesai, dan kemudian Sekar tertidur pulas, dan dalam tidurnya pun seperti ada yang beritahu bahwa suaminya sedang punya perempuan idaman lain di negeri orang, dan pemberitahuan itu selalu berulang mengatakan yang sama.

Dan malam itu Sekar merasa terganggu tidurnya, ketika pagi hari Sekar terbangun tetapi tubuhnya masih terasa lesu karena semalaman terganggu tidurnya, dan akhirnya hari itu Sekar tidak berangkat kerja karena kurang enak badan, karena hari itu Sekar tidak berangkat kerja jadinya dia bermain dengan kedua anaknya dan kedua anaknya Sonya.

Pada hari ini adalah hari minggu Sekar, dan keluarga besarnya pergi ber olahraga karena sudah lama tidak ber olahraga disebabkan adanya covid 19, jadinya baru sekarang Sekar, ber olahraga dan dia berlari-lari kecil dengan kedua anaknya.

Dan Sonya berjalan santai dengan kedua anaknya juga, di tengah mereka sedang asyik ber olahraga tiba-tiba muncul Herman di tengah-tengah mereka, kemudian bergabung dengan mereka, dan Herman mengajak mereka semua untuk sarapan nasi uduk di pinggir jalan, dan yang bayar semua Herman, tetapi Sekar, tajam perasaannya tidak bisa dibohongi.

Herman, suka sama adiknya Sekar, Sonya, karena Sekar, selain mempunyai perasaan yang tajam juga dia melihat gerak-gerik Herman, kalau dia suka sama Sonya, dan Herman, sangat luwes sewaktu menggendong kedua anaknya Sonya.

Sekar lalu berkata, "Herman sudah waktunya punya anak kapan lagi ayo cepat menikah, menikahlah dengan adikku Sonya, coba lihat walaupun Sonya sudah mempunyai anak dua tapi dia tetap terlihat cantik."

Dikatakan begitu oleh Sekar, Sonya tertunduk dan tersipu malu.

Next chapter