webnovel

Kabar Bahagia

Seiring berjalannya waktu tidak terasa Chandra sudah memasuki usia sekolah, kemudian Sekar mencari Taman Kanak-kanak dan langsung mendaftarkan Chandra umtuk masuk sekolah, Chandra masuk sekolah senang karena akan mempunyai banyak teman, karena selama ini tidak punya teman, temannya hanya Mamanya, Papanya, adiknya dan si mbok, Sekar ingin anaknya berkembang dengan baik dan dapat bergaul.

Suaminya sangat mendukung dan memang dia yang selalu mendorong untuk anaknya sekolah dan sejak usia tiga tahun sudah disuruh untuk sekolah, tetapi karena masih tiga tahun pada saat itu, Sekar tidak turuti kemauannya.

Pada malam itu ketika sedang di kamar Johannes berbaring disamping Sekar dan mengatakan dengan perlahan dan sangat hati-hati sekali karena takut Sekar marah dan tersinggung, "Ma, apa tidak sebaiknya Chandra punya adik lagi, lagi pula Chandra sudah besar dan umurnya lima tahun bagaimana menurut mama ?." Dan Sekar mengatakan, "memang, itu yang sedang aku pikirkan Mas, tapi aku belum mengatakannya, tapi kalau Mas sudah mau kita punya anak, aku setuju tinggal planning saja."

Dan malam itu Johannes mengatakan, "Ma, aku ambil cuti dua minggu untuk kamu dan Chandra aku mau habiskan waktu cuti aku disini." "Oh, begitu Mas," sambil dipeluk dan diciumi Johannes, Sekar juga sangat rindu padanya.

Kemudian Johannes menanyakan, "Bagaimana keadaan Sonya dan Maria juga pekerjaannya apakah dia mengeluh." Dan Sekar katakan, "Besok pagi, Mas tanyakan sendiri pada mereka, kalau masalah pekerjaan yang kutahu mereka tidak pernah mengeluh." "Oh, begitu," katanya.

Dan Johannes itu kalau sedang bersama Sekar, sangat manja maklumlah anak bungsu sedangkan Sekar pertama, dan manjanya itu selalu ingin di pijat-pijat kepalanya agar cepat tidur. Keesokan harinya ketika sarapan pagi Johannes bertanya kepadakedua adiknya Sekar, "Bagaimana pekerjaannya, apakah betah bekerja disitu apa tidak." Dengan serempak mereka menjawab, "Betah Mas, kami bekerja disitu orangnya baik-baik dan sopan kami suka. "Oh, berarti Mas, tidak salah mencarikan pekerjaan dan kalian cocok," kata Johannes dan lanjutnya, "Kalian, setuju apa tidak kalau Chandra punya adik, biar kalau nanti Chandra sekolah aku ada teman bermain kalau aku sedang libur." Serempak mereka menjawab, "Setuju Mas."

Kemudian Johannes menanyakan kepada Chandra, "Chandra, Papa mau tanya, Chandra mau punya adik apa tidak ." Chandra dengan polosnya menjawab, "Mau Pa." "Nah, sekarang tinggal kamu Ma, untuk memberi Chandra adik lagi," katanya dan lalu Sekar menjawab, "Siap, Pa."

Dan ketika semuanya sudah siap akan berangkat kerja, Johannes sudah siap pula dibelakang kemudi mobil sedang memanaskan mobil, lalu mereka dipanggil untuk naik mobil akan diantarkan oleh Johannes ke kantor masing-masing, sesudah kedua adiknya Sekar diantar sampai kantornya kemudian yang terakhir adalah Sekar, didalam perjalanan menuju kantor suaminya mengatakan, "Ma, selama aku cuti, biar aku yang antar setiap hari kemanapun kamu pergi. " "Iya, aku senang kalau tiap hari aku diantar suamiku tercinta," kata Sekar merajuk.

Sesudah sampai kantor, Sekar langsung menghadapi pekerjaan rutin yang sudah menumpuk belum lagi mengecek gaji karyawan karena sekarang sudah tanggalnya untuk gajian.

Ketika jam kerja akan usai, suaminya sudah ada di hadapannya, dan sambil membaca whatsap Johannes menunggu Sekar untuk bersiap akan pulang. "Mas, aku sudah siap pulang," kata Sekar. Lalu Johannes berdiri mengambil tasnya Sekar dan menggandeng tangannya dengan mesra, ditengah perjalanan Johannes berkata, "Sonya dan Maria apa sekalian kita jemput Ma." "Tidak usah Mas, karena biasanya kalau aku pulang kerja mereka sudah pulang lebih dahulu," kata Sekar. "Oh, Ya sudah kalau begitu, bagaimana sekarang kalau kita beli makanan untuk makan malam, jadi kamu tidak usah masak lagi," kata suaminya. Lalu mereka berhenti di tempat biasa mereka makan kemudian pesan makanan untuk beberapa orang, selanjutnya mereka pulang kerumah setelah pesanan semuanya mereka terima.

Setelah mereka sampai dirumah lalu mereka membersihkan diri, kemudian acara selanjutnya adalah mereka semua makan malam bersama, setelah itu mereka nonton televisi di ruang keluarga. Malam itu mereka bahagia berkumpul lengkap, sesudah mengantuk mereka masing-masing masuk ke kamar, termasuk mereka berdua juga langsung masuk kamar dan suaminya Sekar langsung berbaring di samping Sekar sambil memeluknya dengan erat sampai Sekar susah bergerak, Sekar suka dengan semua yang dilakukannya.

Di pagi hari ketika bangun tidur dan ihat suaminya masih tertidur dengan pulasnya dan ketika Sekar sudah siap mandi dan hendak memakai baju kerja suaminya terbangun dan menariknya kedalam pelukannya lalu Sekar diciumi dan Sekar katakan, "Semalam, Mas belum puas ?, nanti malam kalau Mas mau puas." "Aku, sama kamu Ma, tidak ada puasnya, aku haus akan kehangatan tubuhmu juga kenikamatan yang kamu berikan tiada tara."

Setelah merayu suaminya agar melepaskan pelukannya dan akhirnya berhasil, lalu Sekar cepat-cepat memakai baju kantor dan bersiap berangkat kerja, dan memesan kepada asisten rumah tangga untuk menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya. Ketika Sekar sedang memanaskan mobil, suaminya datang dan duduk disampingnya dan berkata, "Kamu mau berangkat kerja biar aku yang antar, jangan kamu sendiri selama aku ada disini." Lalu jawab Sekar sambil menciumnya, "Iya Mas, aku mengerti makanya mobil cuma aku panaskan saja." Kemudian suaminya keluar dari mobil dan membopongnya keluar dari mobil untuk menaruh Sekar di kursi sebelahnya.

Suaminya Sekar, mengantar kerja setiap hari selama Johannes cuti kerja, Sekar senang suaminya selalu ada disampingnya. Sekarang hari kesepuluh suaminya cuti jadi tinggal dua hari lagi dia bersamanya dan hari-hari di habiskan bersama dengan kwalitatif kebahagiaan.

Tibalah masa cuti suaminya habis, dan dia harus kembali ke Jakarta untuk kembali bekerja, Pagi subuh itu suaminya sudah bersiap akan berangkat kembali ke Jakarta, dan Sekar menyiapkan segala keperluannya selama di perjalanan, tetapi merasa berat melepas suaminya tercinta kembali ke Jakarta dan Sekar katakan ke suami, "Mas, bisa rindu berat aku tidak ketemu kamu, baru kita ketemu lagi satu minggu kemudian." Dan ketika Sekar mengantar Johannes ke mobil, perasaannya jadi galau tetapi tidak Sekar perlihatkan. Kemudian Johannes pergi dengan mobilnya Sekar mengantar sampai pintu gerbang rumahnya dan mobil hilang ditikungan.

Kemudian hari-hari Sekar dihabiskan dengan rutinitas biasa, kadang tenggelam dalam pekerjaan semua itu untuk menghilangkan kerinduan pada suaminya, tetapi ada yang sangat menghibur hatinya dikala sepi yaitu Chandra anaknya, dia satu-satunya penyemangat hidup selama ini, walaupun sekarang Sekar telah bersuami lagi.

Pada tanggal yang biasanya Sekar menstruasi tetapi tidak menstruasi dan Sekar merasa tidak enak badan memang ada yang aneh, menurutnya apa karena terlalu lelah jadi menstruasinya terganggu, Sekar penasaran pulang kerja mampir ke apotik untuk membeli alat tes kehamilan.

Dan ketika sampai dirumah lalu Sekar langsung ke kamar mandi untuk melakukan tes dengan alat tes kehamilan yang tadi dibeli, dan sesudah tes tidak lama kemudian hasilnya terlihat, benar Sekar sudah hamil tetapi tidak tahu sudah berapa bulan karena belum periksa ke dokter kandungan.

Lalu Sekar menelpon suaminya dan mengatakan bahwa positif hamil tapi belum cek ke dokter baru pakai alat tes kehamilan saja, dan ini merupakan kabar bahagia untuk suaminya karena itu yang selalu dinantikan. Dan suaminya berkata, "Ma, kalau mau periksa ke dokter tunggu aku pulang, jangan kamu sendirian ya."

Next chapter