webnovel

Bab 4* Pernikahan*

Sepasang mata Clarissa masih melotot karena masih tidak percaya akan ucapan Danes yang mengajaknya menikah dalam waktu yang sangat singkat. Sedangkan Danes dengan memberanikan dirinya akhirnya dia mengeluarkan perkataannya kembali.

"Clarissa, apa kamu menolakku?" tanya Danes yang penasaran.

"Bukan begitu Danes, maaf. Apa tidak terlalu cepat untuk kita yang baru saja berkenalan? Pernikahan kan juga tidak bisa dadakan. Harus menyiapkan semuanya dengan matang. Bukankah begitu? " balas Clarissa dengan tatapan mata yang masih kaget.

Danes terdiam kembali untuk mencari cara agar Clarissa dengan cepat bisa menerima tawaran darinya untuk menikah lusa. Akhirnya, alasan itu muncul secara tiba-tiba di pikirannya.

"Clarissa, kita sudah sama-sama dewasa. Aku tidak punya orang tua sedangkan Ibumu juga tadi berkata jika dia menginginkan kamu cepat menikah. Aku merasa jika Ibumu seperti Ibuku sewaktu hidup dan sudah aku anggap sebagai Ibu kandungku. Aku juga sudah jatuh cinta padamu semenjak baru bertemu hari ini karena sikapmu yang baik. Kita bisa berpacaran setelah menikah seperti halnya dalam ajaran agama kita bukan? " balas Danes yang perkataannya di buat sebagus mungkin agar Clarissa menerima tawarannya.

Mendengar perkataan Danes, kedua bola mata Clarissa berkaca-kaca karena terharu dan akhirnya dia mengangguk sambil memeluk Danes dengan spontan. Sedangkan Danes pun terkejut mendapat pelukan dari Clarissa. Dia hanya mengikuti dan menerima di peluk oleh Clarissa dengan di iringi ucapan di dalam hatinya.

"Aku yakin Clarissa, pasti pelukanmu ini sebuah tanda jika kamu menerimaku, " gumam Danes di dalam hati.

Ketika sadar, Clarissa dengan segera melepaskan pelukannya dari tubuh Danes.

"Maafkan aku Danes, aku tadi gerak refleks karena terlalu bahagia. Kamu tau sendiri kan, jika selama ini aku belum pernah mengenal seorang lelaki yang mengajakku serius. Setelah berpikir kembali, aku mau melangsungkan pernikahan kita lusa. Kita bikin acara sederhana saja. Aku akan melangsungkan pernikahan di rumahku sendiri. Dengan menghadirkan penghulu, kerabat dekat, serta karyawanku. Mungkin itu saja nantinya, "balas Clarissa dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

Rasanya hati Danes bagaikan mendapat sebuah berlian satu karung. Sampai tidak bisa mengungkapkan kata-kata saking bahagianya. Dengan segera dia memegang kedua tangan Clarissa.

" Clarissa, percayalah! Kita pasti bisa hidup bahagia meskipun baru kenal. Kita akan berpacaran setelah menikah . Itu pasti lebih seru dan pernikahan yang sederhana lebih baik di banding yang mewah akan menghabiskan banyak uang. Lebih baik uangnya nanti kita simpan sebagai tabungan atau untuk di berikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Kamu tau kan, di luar sana banyak sekali orang tua yang sudah tidak memiliki keluarga dan masih banyak lagi yang kekurangan. Kita bisa gunakan uang yang tadinya untuk pesta pernikahan kita dengan menggantinya untuk hal yang lebih bermanfaat lagi, " ucap Danes dengan perkataan yang sengaja di buat sebagus mungkin untuk memikat hati Clarissa.

Mendengar perkataan Danes, membuat hati Clarissa luluh. Bahkan air matanya mengalir karena terharu. Di dalam mulai bertambah rasa kagumnya pada Danes dan berubah menjadi sangat cinta.

Tak terasa malam pun akan segera berakhir. Suara ayam pun bersahutan pertanda fajar telah tiba. Clarissa dan Danes tidak tidur semalaman hanya karena membicarakan pernikahan mereka dalam waktu dekat. Ketika mereka masih asyik berbincang di samping ranjang Bu Rety terbaring, tiba-tiba terdengar suara lirih dari Bu Resty memanggil nama Clarissa. Dengan segera Clarissa mendekati Ibunya. Sedangkan kedua mata Bu Resty melihat ke bawah ranjangnya yang di sana masih ada Danes. Masih dengan suara yang lirih, Bu Resty mengeluarkan ucapannya lagi.

"Nak Danes, kamu masih di sini ya?" tanya Bu Resty dengan lirih.

"Eh iya Ibu, aku masih di sini menunggu Ibu. Aku merasa mempunyai Ibu lagi. Maafkan aku yang lancang ini Bu, aku berencana menikahi Clarissa lusa, apakah Ibu merestui? " tanya Danes yang langsung mengatakan tujuannya tanpa mengucapkan kalimat basa-basi terlebih dahulu.

Mendengar ucapan Danes, ada perasaan senang dan ada juga perasaan terkejut karena menurutnya terlalu cepat. Tetapi setelah mendapatkan penjelasan dari Danes dengan perkataan yang menjurus tentang agama dan tutur bahasanya yang halus, akhir Bu Resty menerimanya sebagai menantu.

_ _ _

Hari telah berganti hari. Begitu juga dengan pernikahan Clarissa dan Danes, yang hari ini akan di laksanakan di rumah mewah Clarissa. Bu Resty pun hanya semalam saja menginap di Klinik karena kondisi tubuhnya sudah membaik dan dia telah menyewa Perawat khusus untuk merawatnya ketika berada di rumah. Sedangkan untuk acara hari ini, sesuai yang di rencanakan Clarissa dari awal dan semua telah di diskusikan terlebih dahulu dengan Danes, Clarissa hanya mengadakan acara sederhana yang di hadiri oleh Penghulu, beberapa Chef untuk menghidangkan makanan yang mereka mampu dalam penyajian yang cepat, dan juga Wedding Organizer milik temannya sendiri. Seluruh karyawan dan kerabatnya pun sudah memenuhi halaman rumahnya. Dalam balutan gaun yang bewarna gold, di tambah make up yang natural, menambah kecantikan wajah Clarissa yang dasarnya memang sudah sangat cantik. Sedangkan Danes, juga sudah berada di rumah Clarissa yang di hadiri oleh kerabat dan juga temannya. Bahkan dia meminta cuti satu minggu kepada atasannya baru saja kemarin.

Acara pun akan segera di mulai. Dengan perasaan gembira, dan senyuman yang selalu mengembang di sudut bibirnya, Clarissa duduk bersanding dengan Danes di hadapan Bapak Penghulu. Ketika akad nikah akan segera di mulai, suasana pun berubah menjadi hening karena menyaksikan Clarissa yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya.

Penghulu pun segera menikahkan Danes dengan Clarissa. Ketika Danes sudah mengucapkan janjinya di hadapan semua orang, kalimat sah pun sudah terucap dari bibir Penghulu, seketika air mata Clarissa mengalir begitu juga dengan Bu Resty yang mengeluarkan air mata bahagianya. Di dalam hatinya masih tidak menyangka jika jodoh putrinya ternyata akan datang secara tiba-tiba dan pernikahan yang di laksanakan dengan dadakan juga. Baginya, inilah cara Tuhan memberi takdir kepada seseorang dengan hal yang tak terduga dan bisa datang kapan saja.

Tinggallah sekarang acara makan-makan dengan sajian makanan yang khusus di hidangkan dari beberapa negara oleh Chef ternama yang telah di sewa Clarissa. Di tengah kebahagiaan yang tiada tara, ponsel Danes bergetar dari dalam saku celananya. Di tengah keramaian orang-orang yang sedang menyalaminya dengan memberikan ucapan selamat, akhirnya Danes meminta izin kepada Clarissa secara membisikkan suaranya di telinganya. Clarissa pun hanya memberikan kode pada lelaki yang baru saja berstatus menjadi suaminya dengan mengangguk sambil tersenyum.

Danes pun segera mengambil ponsel yang ada di dalam saku celananya dan melihat nama yang sedang menelfonnya. Dengan membulatkan kedua matanya, Danes sengaja tidak mengangkat telfon itu dan kembali menaruh ponselnya di dalam saku celana. Namun sayang, ponselnya terus kembali berdering. Yang ada di dalam hatinya hanyalah rasa kekhawatiran jika nantinya dengan mengangkat telfon ini, mengacaukan suasana. Apalagi Clarissa yang dari tadi melihatnya dengan wajah yang penasaran. Tatapan mata Clarissa membuatnya semakin takut jika ketahuan apa yang telah di sembunyikan darinya. Yang tadinya Clarissa hanya diam sambil berbincang dengan tamu lain, dia pun melangkahkan kakinya untuk menghampiri Danes. Sedangkan jantung Danes semakin berdetak kencang karena bisa ketahuan, jika ponselnya terus berdering seperti ini sedangkan Clarissa jalannya semakin menuju padanya.

Next chapter