webnovel

72. Kertas Merah Muda

Julian Keano : Na, kamu mau ngomong sama aku nggak?

Julian menepi. Dia membuka helm proyek dan membebaskan rambutnya yang basah oleh keringat. Ada sebuah pohon ketapang yang belum ditebang di bagian sisi proyek, dan dia berdiri di bawahnya untuk menghindari sinar matahari pada pukul dua siang ini.

Jemarinya kembali memeriksa pesan yang dia kirimkan beberapa saat lalu. Saat Aluna pergi begitu saja setelah memukulnya di dalam lift tadi.

Kenapa wanita itu tiba-tiba marah di saat seharusnya Julian yang marah?

Dan sekarang dia sedikit menyesal kenapa mengirimkan pesan lebih dulu padahal seharusnya dia berusaha mengabaikan wanita itu seperti kemarin-kemarin.

Julian baru saja memasukkan ponselnya ke dalam saku celana, hendak melangkah lagi dan menghampiri Fadhil yang tengah sibuk di lapangan. Namun, segalanya urung saat melihat Kaivan yang kini berjalan ke arahnya. Tidak sendiri, pria itu berjalan bersama ... Hartofan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter