6 Zzzz...

Sementara itu, di kelas Jeni. Anak-anak sedang pada ribut dengan urusannya masing-masing. Hari ini guru pelajaran dikelas Jeni lagi gak masuk karena sakit. Jeni pun memilih bernyanyi-nyanyi bersama teman-temannya dikelas.

Cerita ini tak lagi sama

Meski hatimu selalu di sini

Mengertilah bahwa 'ku tak berubah

Lihat aku dari sisi yang lain

Bersandar padaku

Rasakan hatiku

Bersandar padaku

Oh ...

Dan diriku bukanlah aku

Tanpa kamu 'tuk memelukku

Kau melengkapiku

Kau sempurnakan aku

Waktu yang telah kita lalui

Buatmu jadi lebih berarti

Luluhkan kerasnya dinding hati

Engkaulah satu yang aku cari

Jeni tak sedar kalau Rezza dan Irvan sedang berada diluar kelas. Pura-pura ngelewat. "Van, tuh anak yang aku bilang tuh..." kata Rezza dari luar jendela sembari menunjuk-nunjuk ke arah Jeni.

"Yang mana Za? Tu yang lagi pada ngumpul bukan?" tanya Irvan.

"Ya tuh, yang lagi pada nyanyi. Yang duduk sebelah kanan" sambung Rezza.

"Ooooh,. Yang itu... manis juga deh..hehe" ucap Irvan sambil memegang-mengang dagunya.

"Eh, kamu tuh ya. Jangan ngeceng ma tu cewek ya!" ucap Rezza sambil menyikut Irvan.

"Lah, kenapa gitu?" tanya Irvan.

"Yeh, ni cewe bagian ku... Aku masih penasaran sama nih cewek." Kata Rezza sembil menganggukan kepalanya.

"Astaga.... Ni anak,aku kira kamu gak suka cewek" sindir Irvan.

"Yah, aku kan cowo tulen. Kamu kira homo gitu?" kata Rezza.

"Hehe... sorry cuy kalem ... peace ah..." kata Irvan sembari mengacungkan dua jari tangannya membentuk huruf V.

"Udah ah cuy.. ke kantin aja yuk. Dah laper nih" ajak Rezza.

Mereka berduapun berlalu dari depan kelas Jeni. Sementara itu, dari dalam kelas Jenimelihat ada Rezza melewati kelasnya. Jeni pun mengajak Tari untuk mengikuti Rezza yang menuju kantin bersama Irvan.

Rezza gak sadar kalau Jeni sedang membuntutinya dari belakang. Sementara itu, mereka melewati kelas Halin. Dan Halin pun melihat Jeni sedang membuntuti kakaknya. Halin pun nge-WA Rezza, memberi info kalau dibelakangnya ada Jeni yang sedang membuntutinya.

Halin : Kak, dibelakang ada si Jeni.. Lagi ngikutin kakak dah kayaknya

Rezza:Ha, yang bener lin ? Tau dari mana?

Halin :lah kan tadi kakak lewat kelas halin ... Gimana sih masak lupa kalo kita satu sekolah_-

Rezza: Hehe.. sorry dek >_< .. Im forget ,thnks infonya ya..

Halin :Jangan lupa traktiran nya seperti biasa wkwkw

Rezza: Ashiap kok

Rezza dengan coolnya tetap melangkahkan kakinya ke arah kantin. Sementara itu, Jeni dibelakangnya pun masih mengikuti. Rezza memilih duduk di bagian kantin yang agak sepi. Sedangkan Jeni tak jauh-jauh dari Rezza.

"Za, tu cewe yang tadi, kok da disini sih?" tanya Irvan begitu duduk.

"Yah kamu gak tau ya? Dari tadi dia tu ngikutin kita tau.."

"Tau dari mana kamu?" Irvan bingung.

"Dari adek akulag , tadi dia lihat waktu tu cewek ngikutin kita" jelas Rezza.

"Owh,.. bagus tuh. Punya mata-mata" kata Irvan.

Sementara itu, Jeni mengintip dari belakang Rezza. Sejenak Jeni tenggelam dalam lamunannya. Membayangkan kalau yang di sebelah Rezza bukanlah temannya, melainkan dirinya.

"Woi bu?? Mau makan gak? Uh, mentang-mentang sang pangeran di depan mata" kata Tari sembari menyenggol tangan Jeni.

"Eh, sory tar..." Jeni nyengir.

"Mau makan apa nih?" tanya Tari.

"Terserah deh, samain aja kayak kamu " ucap Jeni sambil tetap memandang Rezza dari belakang.

"Hm,... ni anak kemasukan jin apa ya? Gw kerjain baru tahu rasa." Ucap Tari sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Eh Tari, Jeni.. kemana aja?? Dari tadi dicariin tau.." Deta ikutan nimbrung.

"Gak kemana-mana kok" balas Tari.

"Eh, kenapa ni anak? Senyam-senyum.. ngeliatin apaan sih Jen?" tanya Deta ke Jeni.

"Eh, ada deta. Tuh lagi ngeliatin si itu tuh..." Jeni mengarahkan mukanya ke arah Rezza.

"Siapa? Kak Rezza maksud kamu ?" tanya Deta dengan alisnya yang naik satu.

"Hehe.. iya ta. Kamu udah tau kan?" Jeni nyengir.

"Ya, udah tau..." ucap Deta.

Mereka bertiga pun akhirnya larut dalam perbincangan yang ngaler-ngidul gak penting. Sementara itu, Rezza yang melihat Jeni tengah asik berbincang kembali ke kelas. Dan mereka berdua sibuk oleh urusannya masing-masing.

avataravatar
Next chapter