5 Untukmu...

Keeseokan harinya

"Jen,. Pagi banget datangnya?" sapa Rena saat memasuki gerbang.

"Ah, masa sih? Kamu juga dateng pagi tuh.."

"Ya si aku sih wajar, lah aku kan piket osis sekarang" kata Rena dengan bangganya.

"Owh,.. yah, pengen aja dateng pagi, biar bisa ngehirup udara segar di sekolah" jelas Jeni.

"Ya, bener juga tuh.. " tambah Rena.

"Oh ya, aku duluan ke kelas ya Ren.."

"Ya.." jawab Rena singkat.

Mereka berdua berpisah dilapangan upacara yang masih sepi, hanya ada beberapa kacung sekolah yang sedang menyapu. Sebenarnya ada apa sih Jeni datang pagi-pagi ke sekolah?? Sebenarnya Jeni ingin mengirimkan surat buat kakak kelasnya yaitu Rezza. Tapi kenapa harus surat? Katanya sih biar romantis gitu deh...

"Hm... taro dimana ya?" Jeni bertanya sendiri.

"Di kolong bangkunya aja deh..."

Setelah meletakan surat di kolong bangku Rezza, Jeni pun segera keluar dan menuju kelasnya yang berada di ujung lorong sekolah. Tampak siswa-siswi yang lain mulai berdatangan. Sekolah pun mulai terlihat ramai. Jeni yang sedang berjalan menuju halaman depan sekolah melihat Rezza yang baru datang dengan menggunakan motor thunder biru dengan kerennya.

Jeni pun mengikuti Rezza dari belakang. Dan saat Rezza tiba di kelasnya, bell pun berunyi. Dengan terpaksa Jeni harus kembali menuju kelasnya. Sementara itu, di kelas Jeni. Saat dia mau meletakkan bukunya di kolong bangku. Tiba-tiba jatuhlah selembar amplop berwarna biru. Rezza pun segera mengambilnya dan membaca amplop itu. Ternyata amplop itu ditujukan untuk dirinya.

"Za, amplop apaan tuh?" tanya Irvan sohib sebangku Rezza.

"Oh, tahu nih. Kayanya sih isinya surat, di amplopnya ditulis nama aku." Kata Rezza sambil membolak-balik amplop itu.

"Hm.. ada yang dapet surat cinta nih... buka dong, pengen lihat ." Irvan menyenggol tangan Rezza.

"Ya ya, gue buka nih.."

Dear kak Rezza,

Di tempat kini kau berpijak

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Kak Aku hanyalah seorang gadis yang baru tumbuh dewasa. Dan baru memijakan kaki di dunia putih abu ini. belum mengenal apa pun di dunia ku yang baru ini. Walau saat itu bukan pertama kali kita bertemu, tapi saat itu adalah pertama kalinya aku melihat senyum kakak. Dan senyuman itu begitu membekas dihatiku. Kakak pasti bertanya-tanya siapa gadis yang mengirim surat kaleng ini?? tapi, bila kakak respek terhadap sekitar kakak, mungkin kamu akan tahu siapa diriku. Aku yang slalu melihat gerak-gerik kakak di depan mataku. Aku lah pengagum rahasiamu yang slalu ada dibalik bayangmu. Biarlah waktu akan ungkap semua, siapa diriku dan apa inginku. Karena ku juga masih tak tahu apa yang ku ingini. Tapi yang pasti aku merasa kakak adalah seseorang yang kini ada dalam hatiku, pikiranku juga jiwaku. Maafkan ya kak, kalo surat ini menggangu. Tapi aku pengen kakak tahu kalau ada seorang gadis yang kini menjadi pengagum rahasia kakak. Memang ini terkesan lebay, tapi apa boleh buat. Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk menarik perhatian dari kakak. Sekali lagi aku mohon maaf ya kak.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

"Dih, gila kali ya nih cewek. Pake bahasa dari mana tuh?" Irvan berkomentar.

"Waduh, kagak nyangka aku dapet surat kaya gini. Pake manggil kakak lagi. Hm, kayanya ni anak kelas satu yang gue MPLS kemarin deh." Kata Rezza.

"Kira-kira siapa tu Za? Yang suka ngeliatin kamu terus ?" tanya Ivan.

"Hm,.. siapa ya? Seraca aku panitia paling keren ya banyak lah yang ngeliat aku.." Rezza narsis.

"Ah keluar tuh kan narsisnya."

"Eh, tapi ada deh satu cewe yang bikin aku agak risih." Tambah Rezza.

"Siapa Za?" Irvan penasaran.

"Anak baru juga. Abisnya dia ngelihatin aku terus sih. Kalo aku jalan nih di depannya, pasti deh ngelihatin terus. Emang sih aku udah pernah ketemu dia sebelumnya. Tapi dia gak seperti ini."

"Emangnya tuh cewek dulunya gimana?"

"Waktu dulu ketemu biasa aja sih, gak pernah ngeliatin segitunya ke aku, tapi semenjak MPLS kemarin dia ngelihatinnya over deh. Kaya yang lagi ngawasin aku aja."

"Wah, jangan-jangan tu cewe yang ngirim surat ini lagi.."

"Ya mungkin aja, nih kata-katanya juga seperti yang gue certain barusan"

"Ya, betul juga tuh. Eh anaknya yang mana sih ?? Aku penasaran nih."

"Ya udah, ntar istirahat gue tunjukin deh."Rezza dan Irvan pun melanjutkan obrolannya ke topik lain.

avataravatar
Next chapter