11 Lagi Lagi...

Sekitar 15 menit mereka berteduh di sana. Namun hujan tak kunjung reda. Jeni pun mulai merasa kedinginan.

Mereka berdua pun mencoba menghangatkan suasana dengan bercanda. Rezza memberikan Jeni tebak-tebakan lucu, Jeni pun memberikan Rezza tebak-tebakan yang tak kalah membuat perut mereka terkocok-kocok. Mereka berdua pun larut dalam canda tawa untuk beberapa saat.

"Hm… apa lagi ya Jen ??" tanya Rezza sambil tertawa.

"Apa ya kak?? Tebakannya kayanya udah abis deh… tapi ujannya masih deras nih…" Jeni memasukkan tangannya ke dalam sweeternya.

"Ngapain ya biar ada kerjaan?" kali ini Rezza bertanya sambil menatap wajah Jeni.

"Hm… ngapain ya??" mereka berdua pun melihat ke arah depan mereka. Lalu ada sepasang muda-mudi yang tampaknya sepasang kekasih sedang jalan berdua dengan mesranya. Pasangan itu lalu berhenti di depan Jeni dan Rezza dan membelakangi mereka. Sang cowo lalu memegang pinggang sang cewe mesra. Tiba-tiba sang cowo mencium sang cewe di depan Jeni dan Rezza. Pasangan kekasih itu pun tahu kalau di dekat mereka ada Jeni dan Rezza yang sedang melihat mereka. Pasangan itu pun pergi dengan watados (wajah tanpa dosa).

Sementara itu, Jeni dan Rezza masih bengong melihat kejadian barusan. Suasana menjadi kaku. Jeni menjadi malu bertanya pada Rezza Begitu pun Rezza yang tampak canggung bersama Jeni.

Tak beberapa lama, Jeni pun melirik ke Rezza dan Rezza juga melirik Jeni. Tampaknya Jeni malu untuk memulai pembicaraan. Tapi Rezza berinisiatif untuk memulai bicara pada Jeni. Walau pun dengan nada yang terbata-bata. "Jen, Umh…." Rezza memulai pembicaraan kembali. "Ya kak.." Jeni lalu memandang Rezza yang juga sedang memandangnya. "Umh,… kamu…kamu.." kata Rezza dengan terbata-bata. "Kamu kenapa kak?" Jeni jadi penasaran Rezza mau bilang apa. "Kamu…. Udah… udah…" Rezza tampak grogi. "Udah apa kak?" Jeni makin penasaran.

"Wah, jangan-jangan kak Rezza mau nanya kalo aku udah punya cowo atau belum deh…. Atau mungkin kak Rezza mau nanya aku udah pernah ciuman belum??? Duh, mau nanya apaan sih??? Bikin aku penasaran aja deh.." kata Jeni dalam hati.

"Hm,… kamu udah makan belum??" Akhirnya Rezza berkata dengan lancar.

"Oooooh… kirain mau nanya apaan.. belum ni kak.. mana dingin lagi, jadi laper nih.. kakak udah makan belum?" Jeni mulai mencoba menetralkan kembali suasana.

"Belum sih,. Gimana klo kita makan dulu yuk?" ajak Rezza.

"Hm,.. boleh-boleh… makan dimana kak?" tanya Jeni.

"Gimana klo makan nasgor di cafe itu aja?? Enak loh nasgornya.." sembari menunjukan jarinya ke arah café.

"Hm,… boleh tuh.. tapi kan mesti nyebrang kak.. masa mau ujan-ujanan?" kata Jeni.

"Ya ga apa-apa deh.. pake ini aja.." kata Rezza sambil membuka jaketnya.

"Sini, ngedeket biar ga kehujanan.." ajak Rezza pada Jeni.

"Ya kak" Jeni pun mendekati Rezza. mereka berdua menyembangi jalanan yang ditiruni hujan lebat dengan menggunakan jaket Rezza. Rezza memayungi Jeni dengan jaketnya. Untuk beberapa saat mereka berdua berjalan sangat dekat. Sampailah mereka berdua di tempat tujuan itu. Dan mereka tertawa karena mereka bisa melewati jalanan itu.

"Yuk Jen masuk.." ajak Rezza kemudian.

"Ayo…" Jeni tersenyum.

Mereka berdua pun masuk dan memesan makanan. Mereka pun makan dengan lahapnya, mungkin karena mereka berdua kelaparan. Setelah mereka selesai makan, hujan pun berhenti dan mereka berdua memutuskan untuk pulang.

"Kak, ujannya udah reda tuh… pulang yuk??" ajak Jeni.

"Yuk pulang.." kata Rezza.

Mereka berdua pun keluar dari kafe itu lalu menuju tempat parkiran. Mereka pun naik motor dan pulang menuju rumah Jeni.

avataravatar
Next chapter