3 Jadi Gini...

Dimulai dari sebulan yang lalu, saat Jeni baru masuk SMK dan mengikuti MPLS.

"Kepada seluruh peserta MPLS harap segera berkumpul di tengah lapangan upacara untuk persiapan upacara pembukaan MPLS!!!!" perintah yang terdengar dari pengeras suara.

Para peserta MPLS pun segera berkumpul di lapangan upacara. Jeni termasuk diantaranya. jeni mengambil tempat berbaris paling depan dekat dengan Halin. Karena Jeni belum kenal banyak teman di sekolah barunya itu. Hanya beberapa yang dia kenal diantaranya teman-temannya yang dulu pernah bimbel bareng.

"Pagi ade-ade...." Sapa salah seorang kakak panitia cewek dengan ramahnya.

"PAGI KAK.." balas para peserta MPLS serempak.

"Mana nih semangatnya?? Kurang kompak nih.." ucap kakak panitia MPLSlagi.

"Pagi ade-ade..." sapa kakak panitia kembali.

"PAGI KAK!!!!" kali ini peserta MPLS tak kalah kerasnya.

"Nah, gitu donk.... Sebelum dimulai upacaranya. Baris yang bener ya... bisa baris kan semuanya?" tanya kakak panitia.

"Bisa kak... " jawab peserta MPLS.

Para peserta pun berbaris rapih. Lalu diadakan upacara gladi sebelum akhirnya upacara pun dilaksanakan dengan hikmat. Setelah setengah jam kemudian upacara selesai. Dan para kakak panitia MPLS pun mulai beraksi. Diawali dengan perkenalan seluruh panitia MPLS.

"Ade-ade... sebelum kita mulai acaranya, terlebih dahulu kita kenalan dulu ya... kan ada pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang, betul gak ade-ade.." kata kakak panitia yang tadi lagi.

"Iya kak,.." para peserta hanya mengikuti apa yang diperintahkan oleh panitia.

"Oh ya... sebelum memperkenalkan kakak panitia yang lain, kakak mau memperkealkan diri kakak sendiri dulu. Nama kakak lizara, tapi ade-ade bisa panggil kak liza. Disini kakak bertugas sebagai seksi lapangan. Selain itu, kakak juga ditemani oleh kak Rezza yang juga seksi lapangan. Oh ya,. Mana kak Rezza nya nih... kak Rezza,.. keluar dong.." kak Liza memanggil kak Rezza yang berada di belakang kakak panitia.

"Halin, kak Rezza bukannya kakak kamu ya?" terdengar suara dari baris sebelah Jeni.

"Kak Rezza kakaknya Halin??" Jeni bertanya dalam hati.

"Ya, lihat aja deh..." kata Halin singkat.

"Nah, ini dia kak Rezza... sapa dulu kak.." kak Liza memberikan mike pada Rezza.

"Pagi ade-ade...." Rezza menyapa dengan senyumnya yang manis.

"Hah, jadi namanya Rezza ??? Kakaknya Halin yang di tempat bimbel itu?? Duh senyumnya tadi manis banget, sumpah aku baru lihat itu orang senyum..." Jeni terpesona oleh senyum Rezza.

"Mana semangatnya nih... pagi ade-ade.." kali ini Rezza dengan senyumnya kembali menyapa para peserta MPLS.

"Duh, tuh kan dia senyum lagi. Duh kok manis banget ya" Jeni mulai kesemsem oleh Rezza.

Rezza pun memperkenalkan kakak panitia yang lainnya. Tapi Jeni gak begitu memperhatikan kakak panitia yang lain. Yang dia perhatikan hanyalah Rezza . Entah mengapa Jeni jadi selalu ingin memandang wajah Rezza . Setiap kali ada Rezza di depannya pasti Jeni tak henti-hentinya memandang.

Rezaa yang merasa bahwa ada yang memperhatikannya segera mencari-cari siapa orang yang sedang mempehatikannya tersebut. Sampailah saat mata Jeni menatap mata Rezza dan mata Rezza menatap mata Jeni. Mereka pun saling berpapasan pandang. Jeni yang melihat mata Rezaa mengarah kepadanya jadi membuang muka karena kaget.

Mulailah dari situ Jeni jadi suka memandang Rezza. Dan akhirnya Jeni jatuh hati pada Rezza. Sementara itu, yang Rezza tahu kalau Jeni sering memperhatikannya ingin mencari tahu tentang Jeni. Maka Rezza mengutus Halin adiknya untuk mengetahui tentang nya.

"Halin, boleh minta tolong gak?" Rezza meminta bantuan Halin.

"Minta tolong apa gitu kak?" Halin penasaran.

"Gini loh,... beberapa hari in kan sedang MPLS,bkamu tau gak ada anak cewek yang gugusnya sebelahan sama kamu? Terus dia juga waktu itu sempat mimbel bareng kamu?"

"Owh,.. yang rambutnya panjang trus ikal itu ya?" Halin menebak.

"Hm,.. iya yang rambutnya panjang dan ikal.. tau kan?"

"Yaya, trua hidungnya mancung. Matanya agak kecil ya?" Halin menambahkan.

"Ya yang itu..." Rezza menunjuk-nunjuk.

"Terus minta bantuin apa dong?" kata Halin.

"Gini loh,.. kakak penasaran sama tu cewek. Abisnya ngeliatin kakak terus sih... siapa sih namanya Lin?" tanya Rezza.

"Ah kakak GR nih.... namanya? Hm,.. siapa ya, lupa lagi." Halin meletakan jari telunjuknya di keningnya.

"Ya udahlah kalo gak tau namanya, eh tapi kan besok hari terakhir MPLS tuh.. coba deh kamu deketin dia. Cari informasi tentang dia donk, dikit aja." Kata Rezza.

"Oh iya ya, besok kan demo ekskul ya kak? Sip-sip. Urusan gini mah gampang.. eh, btw kok nanyain tu cewe mulu sih? Jangan-jangan naksir ya... ehem-ehem" Halin memancing Rezza.

"Dih, apaan sih?.. kagak kok, Cuma pengen aja nanya-nanya. Lagian anaknya gak cantik-cantik amat deh"

"Ah,.. masa sih gak cantik-cantik amat? Tapi kan lucu... heheh" Halin nyengir.Rezza pun mencubit pinggang Halin, mereka pun main cubit-cubitan.

avataravatar
Next chapter