webnovel

REVANO ILYAS ADIWIJAYA

"KAMU SAYA PECAT!"ucap Revano yang sekarang benar benar emosi dengan kelakuan manager keuangan kantornya

"Tappp...iii kenapa saya dipecat Pakk..."ucap manager keuangan itu dengan gelapan dan seolah olah tak tau kenapa Revano memecatnya

"Haha masih berlaga kamu,Selama ini perusahaan banyak mengeluarkan dana bukan?Tapi kenapa semua dana yang dikeluarkan tak sesuai.KAMU PIKIR SAYA BODOH HA!"

"Bagaii...manaa bapak bisa ta..uu."ucapnya sambil bergetar dan tak berdaya karena ia begitu terkejut kenapa Revano bisa tau dengan hal ini

Dengan cepat Revano pun mengambil handponenya lalu menelpon seseorang itu untuk segera datang ke Perusahaannya sekarang.

"URUS DIA, PASTIKAN DIA MENDEKAM DIBALIK JERUJI BESI!"ucap Revano kepada orang yang ditelponnya tadi lalu Revano pun pergi meninggalkan kantornya itu

***

"Kamu dimana?"tanya Revano dengan seseorang dibalik telpon tersebut

"..."

"Ketempat biasa sekarang!"

"..."

"Gausah banyak tanya,kesana sekarang!"ucap Revano yang langsung menancapkan gas nya menuju tempat itu

Setengah jam kemudian Revano sudah duduk manis didalam kamar apartemen tersebut, lalu tak lama kemudian wanita yang ditelpon tadi pun datang.Seketika Revano langsung memeluk dan mencium kening wanita itu.

"Kamu kenapa,tumben ngajak aku ke apart?"ucap Anatasya kepada Revano sedangkan Revano tetap diam kemudian menarik tubuh Ana kedalam pelukannya dan kemudian membaringkan Ana ditempat tidur

"Kita udah lama gak ketemu,aku kangenn."ucap Revano yang terus mencium kening Ana sedari tadi

"Pasti kamu lagi ada masalah,hmm."ucap Ana sembari memeluk Revano

"Kamu pengen ya?"ucap Ana yang sedari tadi tau jikalau Revano saat ini sedang menginginkan dirinya

"Aku bisa tahan kok."ucap Revano sambil tersenyum tipis lalu ia pun kembali mencium puncak kepala sampai ke bibir Ana dan itu membuat Ana sangat bergairah sekarang namun Revano menggelengkan kepalanya

Fakta yang sebenarnya kalian tak tau adalah Revano sama sekali belum pernah menyentuh Ana,karena ia sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak merusak masa depan wanita yang ia sayanggi.

"Ayo kita tidur saja."kemudian Revano pun memejamkan matanya sembari memeluk Ana dengan erat dan begitu juga Ana pun membalas pelukan Revano sehingga pelukan itu menjadi semakin erat,Tak lama kemudian mereka pun sama-sama tertidur dengan saling memeluk satu sama lain

Hari pun semakin sore,akan tetapi Revano enggan untuk beranjak karena sedari tadi ia sudah bangun.Namun ia masih setia menatap wajah Ana yang sekarang tepat dihadapannya, memperhatikan wajah cantik Ana yang sudah menjadi kekasihnya selama 5 tahun lebih.

"Kuharap kau adalah orangnya."ucap Revano sembari mengelus puncak kepala Ana

***

Keesokan harinya seperti biasanya Revano berangkat kekantor untuk bekerja sedangkan Ana kembali beraktifitas menjalankan tugasnya menjadi model dewasa yang banyak menjadi incaran laki-laki.

"Selamat Pagi Pak..."ucap salah satu pegawai kantor yang kala itu sedang melihat Revano berjalan menuju lift Petinggi Perusahaan, Namun Revano hanya tersenyum tipis dan tak membalas ucapan pegawai tersebut. Karena memang ia orang yang paling pelit untuk bicara tetapi bukan orang yang sombong.

Revano disini bertugas sebagai CEO Perusahaan Adiwijaya Group,diusia yang sudah hampir menginjak 28 tahun ia sudah dipercaya oleh keluarga untuk mengelola Perusahaan,Karena dia adalah anak semata wayang dari Ilyas Adiwijaya dan Widya Adiwijaya.

"Celine keruangan saya sekarang!"ucap Revano dibalik telpon tersebut

"Baikk Pak."

"Ada yang bisa saya bantu Pak?"tanya Celine yang sedikit takut mengahadapi bos nya itu.

"Carikan saya Sekretaris pribadi sekarang!"

"Biarkan saya sendiri yang mewawancari Sekeretaris itu, kamu mengerti!"ucap Revano dengan tegas

"Baik Pak."lalu Celine pun segera meninggalkan ruangan Revano kemudian memasang paplet disosial media agar cepat mendapatkan Sekretaris yang diinginkan oleh Boss nya tadi.

Tak sampai satu jam Celine sudah mendapatkan beberapa calon Sekeretaris tersebut, lalu dengan cepat Rika memberi formulir online untuk melengkapi data dan apabila data yang mereka ajukan sesuai dengan keiinginan Perusahaan maka akan segera diwawancara oleh Revano sendiri.

Tokkk...tokkk...

"Masuk!"

"Pak saya sudah mendapatkan beberapa data calon Sekretarisnya,ini."ucap Celine sambil menyerahkan beberapa lembar data tersebut.

"Baiklah kamu boleh keluar!"

"Baik Pak,saya permisi."setelah itu Celine pun keluar dari ruangan Revano dan bergegas melanjutkan tugasnya tadi.

***

"Sayang kamu dimana?"tanya Revano

"Akk...uuu masih pemotretan di Puncak sayang, kenapa?"balas Ana dengan gugup dan gemetar

"Baiklah kalau begitu."ucap Revano sambil menutup sambungan telpon tersebut.

"Huh,hampir saja ketauan kita sayangg."ucap Ana kepada laki-laki yang sekarang tersenyum bahagia lalu memeluk Ana dengan erat.

"Cepatla putus dengan laki-laki tua itu sayangg, aku tak sabar untuk memilikimu seutuhnya."ucap laki-laki itu

"Baiklah sayang, setelah aku mendapatkan harta kekayaannya aku akan kembali padamu ya.Sekarang kita lanjutkan aktivitas kita tadi."ucap Ana dan kemudian laki-laki itu pun segera membaringkan Ana ketempat tidur dan seterusnya kalian tau sendiri lah ya,hehehe...

***

"Lacak nomor ponsel ini 628xxxx SEGERA!" ucap Revano yang mengeraskan rahangnya kala tau sebenarnya hari ini Ana tak ada pemotretan sama sekali.

"Lokasinya ada di Hotel ccx di kawasan X." ucap seseorang itu dan tanpa membuang waktu Revano pun segera menancapkan gas menuju tempat tersebut.

Tak lama kemudian ia pun sudah sampai di Hotel tersebut dengan cepat ia pun berlari menuju tempat resepsionis Hotel tersebut.

"Permisi saya mau tanya ada nama Anatasya yang mereservasi kamar dihotel ini?"ucap Revano yang bertanya kepada Resepsionis hotel tersebut

"Maaf Pak, kami tidak boleh memberi informasi secara privasi jadi mohon kerjasama nya Pak."ucap sang Resepsionis tersebut yang membuat Revano menggeram kesal dan kemudian ia pun mengambil sesuatu didalam dompetnya untuk ditunjuk dengan resepsionis tersebut.

"CEPAT BERITAHU SAYA SEKARANG, KALAU KAU MASIH MAU BEKERJA DISINI!"ucap Revano dengan tegas dan kemudian resepsionis itupun segera mencari nama yang tadi dikatakan oleh Revano.

"Baikk...lahh Pak,lantai 12 nomor kamar 432 Pak."ucap resepsionis tersebut yang gelapan

"Berikan Card nya!"

"Inn...iii Pakk."ucapnya sambil memberikan Card cadangan tersebut.

Setelah sampai dilantai 13,Revano pun segera berlari menuju kamar tersebut dan langsung membuka kamar itu.

"ANATASYA!"ucap Revano yang tak berdaya setelah melihat sang kekasih yang tidur tak menggunakan sehelai benang sama sekali dengan laki-laki lain.

"Revv...vanoo."ucap Ana yang bangun dan seketika terkejut melihat kedatangan Revano.

Sedangkan disisi lain Revano masih tak percaya dengan kelakuan Ana,ia yang sedari dulu menjaga dan sama sekali tak pernah menyentuh tubuh Ana kini meneteskan air mata lalu dengan cepat ia hapus.

"WANITA MURAHAN!!!"

"MULAI SEKARANG KAU BUKAN LAGI KEKASIHKU."ucap Revano lalu dengan cepat ia pun keluar dari dalam kamar tersebut dan menancapkan gas pergi ketempat untuk menenangkan dirinya.

*

*

*

TBC

-Dont forget like,komen and vote ya

temen -temenn

Next chapter