221 Chapter 221

Lapangan pagi itu sangat ramai, pasalnya upacara akan segera berlangsung. Dara mengenakan topinya lalu berjalan keluar kelas beriringan dengan Marcel. Keduanya mengobrol sesekali tawa kecil meluncur dari bibir tipis Dara, hal itu tidak luput dari pandangan Aidan. Begitu sampai di lapangan, Dara berdiri di baris belakang mengingat perempuan itu terbilang pendek.

"Di depan sama gue aja, yuk," ajak Marcel sembari menggenggam jemari Dara.

Dara menggeleng, ia tidak mau menanggung resiko terkena semprotan maut Pak Burhan. Guru satu itu memang sangat disiplin dan perfeksionis.

"Gue disini aja," tolak Dara dengan gelengan kepala.

Marcel memilih mengalah kala suara guru piket menginterupsi obrolan keduanya. Ia berjalan ke arah baris depan. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter