Perdebatan tetap dimenangkan oleh Sandra yang lebih memilih tidak ikut ke New York. Kali ini dia ikut ke Bandara untuk mengantar suaminya. Bara memilih penerbangan pagi.
"Kau yakin aku tinggal sendiri. Em, sama Sky maksudnya?" ucap Bara saat turun dari mobil.
"Ya ampun Bara. Kita sudah bahas ini puluhan kali. Mana mungkin di detik-detik terakhir justru berubah pikiran?" sewot Sandra yang merasa Bara terlalu berlebihan.
"Ok. Tidak masalah. Hanya aku terlalu khawatir padamu. Entah mengapa aku lebih tenang Sky sendiri di sini. Aku selalu melihat Sky memiliki bentuk pertahanan yang bagus. Dibanding, em ... sorry dibandingkan kau."
Bara mengatakan dengan jujur. Memang ini yang ada dalam benaknya. Dia melihat sepertinya Sandra lebih mudah untuk menjadi sasaran. Dalam artian sikapnya yang keibuan akan mudah terpengaruh dengan penderitaan orang lain.
"Terus maumu apa?" ujar Sandra jengah.
"Ya apa lagi? Ikut denganku."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com