20 Tugas Wakil Osis

"Akhirnya selesai juga"

Arslan merasakan letih yang sangat di tubuhnya. Dua hari ia selalu begadang untuk menyelesaikan proyek novel itu, dan hanya dapat tidur 3 jam saja selama dua hari itu. Arslan sangat ingin segera menyelesaikan novel itu agar rencana yang ia susun berjalan dengan lancar. Lagipula proses untuk mendapatkan royalti dari novel tersebut tidaklah gampang dan memakan waktu yang lama, maka dari itu ia tidak ingin menundanya lebih lama lagi.

"hahh.. aku lelah, tapi anehnya tubuhku hanya merasa pegal sedikit". Arslan tersenyum senang. "aku semakin suka dengan tubuh baruku ini". Gumamnya.

Keesokan harinya Arslan berangkat ke sekolah seperti biasa, ia disambut oleh teriakan murid-murid gadis yang memanggil namanya, ia sudah merasa terbiasa dengan reaksi murid-murid gadis di sekolahnya itu. Ketika masuk ke dalam ruang kelas ia langsung memeriksa loker di laci mejanya, masih banyak saja surat-surat picisan yang ditaruh di dalamnya.

Ketika jam istirahat dimulai, ia selalu meluangkan waktu untuk membaca surat-surat itu. Meskipun tidak bisa membalas perasaan mereka secara langsung, Arslan membalasnya dengan membaca isi dari perasaan mereka. Menurutnya itu dapat menghargai usaha mereka saat mencurahkan isi hati mereka di surat-surat itu.

Namun ia menemukan sesuatu yang membuatnya mengerutkan kening, di surat ke 30 yang ia baca, terdapat sebuah kalimat bertuliskan,

Datanglah ke Ruang Osis sekarang!!

Ia segera melihat nama penulis yang terdapat di surat itu.

Cleopatra?

Setelah berpikir sesaat, ia pun segera pergi menuju ke Ruang Osis. Disana ia menemukan sesosok gadis beramput pirang dan mata berwarna perak, parasnya pun secantik bidadari. Gadis itu duduk dengan anggun sambil melirik Arslan yang berdiri di pintu ruang itu.

"jangan berdiri saja!". Cleo mengarahkan dagunya kedepan. "duduklah..".

Arslan hanya diam memperhatikan gadis itu. Namun ia segera sadar dan berjalan ke bangku yang berhadapan dengan Cleo. Setelah duduk ia pun bertanya pada gadis itu. "kau yang menulis surat, untuk memintaku kemari?". Arslan menaikkan alisnya, penasaran apakah benar gadis didepannya ini yang menaruh surat itu.

"tentu saja! Memangnya siapa lagi yang menulis surat untukmu?". Katanya dengan sarkastik.

"uhm, suratmu itu… surat ke tiga puluh yang kubaca"

"….". Hening. "sial! Sepertinya aku salah bicara!". Batin cleo berkata.

Arslan hanya tersenyum tipis melihat reaksi yang ditunjukkan Cleo.

"lalu, untuk apa kau memanggilku kesini?". Tanya Arslan langsung ke intinya.

Cleopatra memberikan sebuah kertas formulir kepada Arslan, beserta tumpukan File yang tebal.

"Isi formulir data pribadi itu, kau sudah resmi menjadi Wakil Ketua Osis. Dewan Osis dan guru pembimbing juga sudah menyetujuinya. Setelah kau mengisi formulir itu, segera kau kerjakan tugas-tugas yang ada di file itu. Dan berikan padaku minggu depan setelah semua tugas itu beres! Kau paham?".

"Tunggu!". Sahut Arslan. Dia masih bingung dengan kejadian ini. "bukankah aku sudah tidak tergabung lagi di OSIS? Kenapa aku harus menurutimu?". Ucapnya dengan nada yang sedikit meninggi.

"siapa yang bilang kalau kau sudah tidak tergabung lagi dalam OSIS? Bukan nenekmu kan?". Ujar cleo.

Arslan menyipitkan matanya. "kau tidak sedang mengajakku berdebat kan?"

"bukankah kau yang mengajakku berdebat? Tidak bisakah kau mengisi formulir itu sekaligus mempelajari tumpukan File itu dengan tenang, dan tidak merengek seperti bayi?". Katanya dengan nada yang semakin tinggi.

Arslan yang mendengar itu hanya membuka mulutnya lebar, tidak percaya seorang gadis remaja 16 tahun mengomelinya yang sudah memiliki mental 60 tahun hidup.

Arslan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku gadis yang ada dihadapannya. Setelah menghela nafasnya panjang, dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu, Arslan mulai mengambil pulpen dan mengisi formulir data diri itu dengan lengkap. Lalu, ia pun segera membuka tumpukan File tersebut satu persatu, membacanya dengan teliti tanpa sedikitpun ada yang terlewatkan.

"Gila! Aku harus mengerjakan semua tugas merepotkan seperti ini!?". Pikir Arslan yang terkejut melihat isi dari tumpukan File itu. Ia lalu memandang kearah Cleo dan bertanya. "Apa kalian tidak salah memberikan tugas ini padaku?"

"apa? Lelaki bodoh sepertimu sepertinya memang tidak sanggup. Aku sudah menduganya". Ucap Cleo sambil mengangguk pelan.

"Hey! Ini tugas dari setiap pengurus seksi yang ada di OSIS, kenapa kau melimpahkan semuanya padaku?"

"ngga ada bantahan!!". Bentak Cleo dengan memelototi Arslan.

"Kau sadar atau tidak? Kau sudah membunuh masa remajaku!!" Balas Arslan yang tidak terima jika ia dibentak oleh anak gadis seperti Cleo.

"Aku tidak peduli kau itu remaja atau perjaka, jadi cepat kerjakan itu!". Bentaknya lagi kepada Arslan.

Cleo pun mengambil kertas Formulir itu dan pergi membiarkan Arslan mengerjakan semua tugas itu sendirian. Ia pun berjalan keluar dan membanting pintu itu dengan keras membuat Arslan terperanjat kaget.

"Cewek itu kayaknya kebanyakan makan sate kambing". Gumam Arslan melihat gadis itu keluar dari ruangan OSIS.

(Sate Kambing di Indonesia dipercaya dapat membuat darah tinggi dan efeknya membuat kita gampang emosi)

****

"Astaga!". Cleo memegang dadanya yang berdetak sangat kencang. "aku kenapa sih?"

Cleo Nampak masih mengatur nafasnya. Ia tidak tahu mengapa ia sangat emosi berada di depan Arslan. Padahal dia sudah berencana untuk meminta maaf dan meminta Arslan untuk kembali menjadi anggota OSIS dengan memberikannya jabatan Wakil Ketua. Dari jauh hari Cleo berakting anggun di depan cermin agar Nampak feminim ketika nanti bertemu dengan Arslan, tapi sepertinya usahanya hari ini sangat sia-sia. Dia malah terlihat seperti seorang wanita hamil yang mengidam sesuatu dan tidak terwujud.

"mending aku ke kantin aja makan bakso yang sangat pedas!". Belum ia berjalan 5 langkah, dihadapannya berdiri seorang gadis cantik dan manis, khas dengan kacamata dan rambut panjang hitamnya. Cleo mengenal gadis itu, dia adalah Annisa.

"Cleo, kau melihat Arslan ngga di ruang osis?". Tanya Annisa pada Cleo.

"hm? Kenapa kau bertanya padaku?"

"bukankah baru saja kau habis dari ruang osis? Kata yeri, dia melihat kalau Arslan masuk ke ruang Osis". Ucapnya dengan menyipitkan matanya, berusaha mencari sesuatu dari gelagat Cleo yang aneh.

Cleo yang mendengar itu, malah berjalan mendekati Annisa yang akhirnya mereka hanya berjarak setengah meter. Cleo melipat tangannya di dada, menatap annisa tajam.

"Ada hubungan apa kamu sama dia?". Tanya Cleo menyidik

"Hubunganku dengan Arslan bukan urusanmu kan?"

"Oh ya? Sekarang ada hubungannya kok!"

"maksudmu?"

"karena dia sekarang adalah Wakil Ketua Osis". Kata Cleo tersenyum simpul.

"apa katamu?"

Sikap Cleo seperti sedang memprovokasi Annisa. Entah apa yang dia rasakan saat ini, dan yang jelas Cleo sangat tidak menyukai Annisa yang terlalu dekat dengan Arslan. Cleo sendiri pun bertanya-tanya ada apa dengan dirinya hari ini, Pribadinya berubah drastis sejak bertemu dengan Arslan. Bahkan ia sendiri tidak sanggup mengontrol emosinya, apalagi perasaannya sekarang ini. Cleo terus dan terus memikirkan itu, dan menebaknya di dalam pikirannya…

Apakah seorang Cleopatra, menyukai anak yang bernama Arslan?

avataravatar
Next chapter