26 Kemampuan Sistem

Sepulangnya Arslan dari rumah Annisa, ia pun bergegas meluncur menuju Hotel tempat yang sudah dijanjikan untuk pertemuan dengan Yordan dan James. Setengah jam ia lalui dengan bersepeda dijalanan yang ramai, dan tak lama kemudian ia pun sampai ditempat tujuannya. Arslan pun segera masuk kedalam hotel itu, dan bertanya pada resepsionis yang berada di meja lobi, di kamar nomor berapa orang yang bernama James Barlock tempati. Resepsionis itu memberitahukan kepada Arslan bahwa James Barlock menempati kamar nomor 2 di lantai paling atas, yang merupakan lantai dengan kamar kelas presiden suites.

Sesaat setelah Arslan menaiki lift dan sampai dilantai paling atas, ia berjalan di lorong hotel dan melihat berbagai dekorasi yang menurutnya cukup mewah itu, ia menemukan kamar dengan bertuliskan nomor 2 yang tertempel di pintu masuk kamar itu. Ia pun memencet bel yang ada di depan pintu itu. Dan tak beberapa lama keluarlah sesosok pria paruh baya dengan badan kekar yang hanya memakai kaos ketat polos berwarna putih, dia adalah James.

"Nak Arslan, akhirnya kau datang juga. Aku kira kau tidak akan datang". Ucapnya yang sedikit terkejut ketika membuka pintu dan yang dilihatnya adalah Arslan.

"Aku hanya ingin tahu tentang perubahan pada tubuhku pak james". Jawab Arslan dengan wajah datar.

"Tentu saja, itulah mengapa kita disini sekarang". Ucapnya yang kemudian meminta Arslan segera masuk kedalam ruangan kamar itu.

Sesampainya didalam, Arslan melihat dekorasi kamar yang sangat mewah, dan ruangannya pun cukup luas. Ini pasti mahal, pikirnya.

Ketika pandanga menyelusuri semua sudut ruangan, ia menemukan sosok Yordan yang tengah minum-minum di bar mini dekat ruang tamu. Saat pandangan mereka bertemu, Yordan melambaikan tangannya dan segera menghampiri Arslan yang berdiri mematung melihat tingkah laku Yordan yang tidak seperti guru Olahraga seperti biasanya.

"Halo nak Arslan, aku tidak menduga kau akan benar-benar datang. Maaf kalau kau melihat seorang guru olahraga yang sedang minum-minum��. Ucap Yordan dengan tertawa kencang.

"Tenang saja Pak Yordan, rahasiamu aman". Kata Arslan dengan tersenyum kecut.

James pun menengahi perbincangan mereka, dan meminta Arslan untuk segera duduk di sofa ruang tamu. James meminta Arslan untuk membaca berkas-berkas yang ada di meja itu, untuk berjaga-jaga James meminta Yordan untuk menemani Arslan sejenak karena ia harus menjawab panggilan telepon dari atasannya.

Arslan pun duduk dan segera membaca berbagai tumpukan berkas-berkas itu, raut wajah Arslan tampak sangat serius ketika membaca tulisan yang ada di tumpukan file tersebut. Karena ia sedikit penasaran akan suatu hal, ia pun berinissiatif untuk bertanya perihal yang membuatnya penasaran tersebut kepada Yordan.

"Pak Yordan, dari semua file yang kubaca ini sebagian besar aku sudah memahaminya. Ini data-data tentang kemampuan-kemampuan khusus yang dimiliki oleh beberapa tokoh terkenal di dunia, apakah ini juga berhubungan dengan kemampuanku?"

Yodan hanya mengangguk pelan, lalu berkata. "Dan semua file ini tidak membuktikan bahwa kau memiliki kemampuan yang sama dengan mereka. Intinya, kemampuan yang kau miliki itu bukan berasal dari bakat lahir"

Arslan terlihat bingung dengan jawaban Yordan. Bukankah mereka yang mengatakan bahwa Arslan memiliki kemampuan Hybrids, yang dikatakan memiliki dua kemampuan istimewa sekaligus, Yaitu Tingkat 100 Persen dan 1000 Pengetahuan. Tapi kenapa Yordan sekarang ini mengatakan yang sebaliknya, bahwa Arslan memiliki kemampuan yang berbeda dengan Hybrids itu?

Arslan berusaha mencari alasan dibalik itu, namun tidak menemukan satupun alasan yang masuk akal.

"Darimana Pak Yordan tahu kalau kemampuanku ini berbeda?"

"Tidak sulit mengetahuinya, aku dulunya adalah Agen khusus sama seperti James, namun aku sudah lama pensiun dari pekerjaan itu. Dan memilih menjadi guru Olahraga…". Yordan tersenyum kecil mengingat masa muda nya dalam berpetualang dalam misi nya saat menjadi Agen Khusus di BISON. Ia pun melanjutkan perkataannya, "Selama mencari Orang yang memiliki keistimewaan itu, aku sangat hafal dengan baik bagaimana mereka melakukan hal yang luar biasa"

"Lalu apa perbedaannya pak Yordan?"

"Perbedaannya adalah, mereka mengembangkan bakat mereka melalui proses yang panjang nak Arslan. Tapi kau, melakukannya dengan tidak sengaja. Kau ingat pernah mengatakan padaku bahwa kau hanya iseng dalam berlatih Basket bukan? Dari situ aku bisa tahu, keistimewaan yang kau miliki bukanlah sebuah proses. Seakan-akan keistimewaan itu ditanamkan padamu secara paksa…". Ujar Yordan yang membuat Arslan semakin bingung dengan apa yang dikatakan oleh Yordan.

"Tapi, setauku ada beberapa orang yang memiliki bakat alami terkadang melakukannya dengan tidak sengaja. Ada kasus dimana orang yang tidak bisa bermain musik, namun ketika ia memegang alat musik untuk pertama kalinya, ia dapat memainkan alat musik itu dengan baik, padahal ia buta kunci nada"

"Kau memang benar nak Arslan, memang ada kasus seperti itu. Tapi tentu saja jika tidak diasah, dia tidak akan menjadi pemusik yang handal. Mereka tetap membutuhkan proses panjang untuk mengetahui mekanisme dalam bermain musik dan dikembangkan lagi untuk menjadi seorang penyanyi yang terkenal bukan? Konsep-konsep itu harus ia pelajari semua, tidak bisa ia langsung menjadi seorang penyanyi dan pemusik legendaris seperti Michael Jackson. Bahkan Michael Jackson pun harus mengasah dirinya dari kecil, dan mulai dikenal oleh banyak orang"

Seketika itu pun Arslan langsung termenung memikirkan penjelasan dari Yordan. Dia menyadari memang ada perbedaan besar dengan kemampuan yang ia miliki dan mereka yang sudah menjadi Tokoh dunia tersebut.

Arslan yang yang masih tampak berpikir dikejutkan oleh suara orang yang tiba-tiba berada dihadapannya.

"Kemampuanmu adalah kemampuan Sistem nak Arslan"

Arslan dan Yordan menoleh kearah datang nya suara itu, dia adalah James yang telah selesai melakukan panggilan telepon dengan atasannya.

Yordan bertanya ketika ia melihat James yang baru datang dan menyebutkan tentang Kemampuan Sistem. Suatu kemampuan yang dianggap asing baginya, dan baru kali ini ia dengar.

"Apa itu kemampuan sistem James, siapa yang tadi menelponmu?"

James hanya terdiam memandangi Arslan dan Yordan yang terlihat bingung dengan apa yang dikatakan olehnya. Ia pun segera duduk dan mengambil segelas air putih dan meminumnya. Setelah itu ia kembali menjelaskan.

"Pertama aku akan menjelaskan mengapa kami mengeluarkan hipotesis seperti itu padamu nak Arslan". Ucapnya dan bersandar pada sofa. "Kami sudah memiliki semua data pribadimu semenjak dari kau kecil. Dimana kau lahir, dimana kau tumbuh besar di Timor Timur yang sekarang menjadi sebuah negara baru yang disebut Timor Leste itu, juga hingga kau pindah karena adanya eksodus disana, dimana kau melanjutkan sekolah, dan semua nilai-nilai akademik dan non akademik selama kau sekolah, semua hal itu menunjukkan bahwa kau tidak memiliki keistimewaan apapun Nak Arslan. Namun kau berubah secara tiba-tiba semenjak beberapa minggu lalu"

Arslan terkejut dengan penjelasan dari James yang mengintai data biografinya dari kecil hingga sekarang. Ia tidak mengira Negara besar yang baru berkembang seperti ini memiliki kelihaian dalam mengumpulkan informasi detail pada seseorang. Agen Khusus BISON, Arslan sungguh ingin mengetahui bagaimana Organisasi rahasia milik negara Indonesia itu bekerja dalam mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan Kemampuan atau Keistimewaan bakat yang dimiliki seseorang.

Arslan pun berdiri dari duduknya, ia berjalan menuju kearah jendela kaca yang besar, yang menunjukkan seluruh pemandangan kota Kediri dari ruangan ini. Ia pun menoleh kebelakang, menatap kedua pria paruh baya itu, dan berkata.

"Pak James, Pak Yordan, bisakah kalian mengundangku untuk mengunjungi kantor BISON Pusat? Lakukanlah sebuah eksperimen padaku nanti disana"

Kedua Pria itu sedikit terkejut dengan permintaan dari Arslan. Mereka berdua masih sangat belum memahami pemikiran dari bocah itu. Di data tertulis ia berumur 12 Tahun, namun dari gaya bicaranya yang sangat tenang itu, ia tampak seperti sudah berumur puluhan tahun.

avataravatar
Next chapter