1 PROLOG

Pagi baru aja memulai hari. Mentari pun mulai beranjak dari singgasana semesta di ufuk timur seiring dengan nyanyian merdu dari burung-burung kecil di atas ranting pohon. Begitupun dengan birunya langit yang mulai terhampar luas dengan beberapa awan yang bergerak pelan dan semilir angin yang berhembus.

Seorang cewek duduk termangu. Tatapannya terpaku pada pantulan dirinya di cermin dengan riasan flawless serta rambut yang digerai dengan gaya trending pengantin jaman now dan tubuh yang dibalut dengan gaun pengantin berwarna putih susu nan berkilau penuh permata dan berekor panjang.

Queen Deandra menghela nafas dengan pelan. Dia sama sekali gak menyangka statusnya berubah drastis dalam waktu sesingkat ini. Sumpah! Gak pernah sekalipun terlintas di benak Deandra kalo dia harus menikah secepat ini. Apalagi ditambah dengan cara yang gak biasa begini. Rasanya bener-bener masih serasa mimpi setengah manis.

"Jangan berharap aku bakal mencintaimu." Terdengar suara bass seseorang, membuat Deandra menoleh dan menatap ke sosok itu. "Jangan berharap aku bakal mencintaimu. Pernikahan ini cuma formalitas dan kamulah satu-satunya orang yang harus bertanggung jawab atas apa yang Vianka lakuin ke aku."

Deandra melipat kedua tangannya di depan dada. Rasa panas di kepalanya mulai meletup-letup mendidih. Isshh .. sumpah loh! Rasanya tuh Deandra bener-bener pengen meninju sosok yang berdiri di hadapannya itu. Kalo perlu sampe babak belur gak apa-apa deh, daripada kalo ngomong udah seperti gak punya rahang. Asal nyeplak aja begitu.

Gilingan gak tuh? Ini hari pertamanya resmi jadi Nyonya Kevin, tapi cowok itu malah bilang begitu? Astaga! Bener-bener gak punya hati.

"Hoy! Jangan ge-er! Siapa juga yang ngarep lo cinta sama gue." Deandra sengaja pake bahasa lo-gue ke Kevin. Tanda kalo dirinya bener-bener kesal sama sosok di hadapannya itu.

Kevin bertolak pinggang. Tubuh setengah telanjang dengan handuk putih yang melilit di pinggangnya bener-bener membuat cewek manapun bakal terpesona dengan perut berkotak-kotak di tubuh Kevin. Kecuali Deandra. Cewek itu sama sekali gak tertarik dengan penampilan seksi di hadapannya.

"Yakin?"

"Iyalah. Asal lo tau aja ya, sampe kapanpun gue gak bakal tertarik, suka, apalagi sampe cinta sama lo. Lo bukan kriteria cowok idaman gue."

"Gitu? Tapi aku gak yakin loh sama omongan kamu barusan." Kevin menyeringai sinis. "Anyway, bagus lah kalo kamu berpikiran begitu. Pokoknya apapun yang terjadi, jangan berharap aku bakal mencintaimu. Pernikahan ini cuma formalitas dan kamulah satu-satunya orang yang harus bertanggung jawab atas apa yang Lucio lakuin ke aku. Inget itu."

"Gitu? Kalo gitu, kita lihat aja nanti. Siapa yang bakal jatuh cinta ke siapa duluan.", sahut Deandra kesal.

"Ya."

*

avataravatar