10 SMS Batu

#zet zet zet zet#

Hape berwarna hitam dengan kegunaan utama nya adalah memberikan penerangan, senter. Hape terakhir peninggalan ayah yang dimiliki Nania. Karena Handphone terdahulu nya sudah di jual untuk menambah uang kuliah.

Handphone yang biasanya sepi pengunjung ini kini ada yang mengirim pesan. Nania sedari tadi sibuk mengerjakan laporan praktikum nya. Nania biasa mengerjakan laporan di atas tempat tidur sambil tertelungkup. Ini posisi paling nyaman. Kalo ngantuk tinggal tidur. Sambil menopang kepalanya dengan lengan kiri dia menulis laporan dengan hati hati. Ia tak ingin ada yang salah.

Dengan malas, Nania meraih Handphone yang ditaruhnya di atas meja kayu di dekat jendela. Nania memperhatikan no yang tidak tersimpan.

"siapa ya?" gumamnya.

(geblek?) isi pesannya

Nania senyum tipis. tadinya Nania pikir hanya spam operator aja. Atau bahkan dari inisiatif hp nya saja pikirnya. Nania kemudian duduk diataas meja kayu itu sambil melorotkan tubuhnya didekat jendela. Jendela yang terbuka malam itu mengibaskan rambutnya yang sebahu bewarna hitam. Angin semilir seakan melewati baris baris rambutnya. Jendela ini memang tak biasa di kunci. Berharap dia bisa tidur kalo kamarnya dingin karena Angin malam. Menurut nya juga tak bahaya kalo jendela bertralis di kamar lantai 3 terbuka. Angin malam seakan menusuk tekuk nya. Dia sedang memikirkan balasan yang tepat untuk laki laki ini. "bales apa ya?"

(mohon maaf ini siapa ya?).

Modus Nania agar si Muntari taktau kalo Nania tau ini Muntari hanya dengan melihat satu kata. Atau sebenarnya Nania ingin Muntari memperkenalkan dirinya secara jelas. Entah kenapa Nania sering memperhatikan Muntari semenjak propti. Nania juga tak tau alasannya. Bukan berarti ia menyukainya hanya saja ia sedikit tertarik, mungkin.

##zet zet##

(ini Muntari murid paling tralala trilili)

Nania membalasnya cepat. Dia yang sedari tadi suntuk mengerjakan laporan kini bersemangat. memang anak jaman sekarang kalo belajar aja males kalo mengirim pesan mah kagak.

(iya kenapa tuan tralalalal triliun)

(kamu sedang melakukan hal apa)

"kok baku banget sih pertanyaannya. Kayak gak pernah PDKT aja. kenapa gak nanya lagi ngapain gitu. eh, emang kok aku PD banget bilang lagi PDKT ya"

aduh otak gue lagi somplak agaknya

(lagi belajar buat laporan, kamu lagi apa tuan tralala ?)

(lagi rebahan sekaligus menunggu) bales Muntari cepat pula. Kok tiba tiba hatiku cenat cenut gini ya Tuhan gumam Nania

(Nunggu apa? SMS dari aku ya haha) Nania bales dengan pdnya

(Bukan, tadinya Aku menunggu kantuk, Namun kantuk tak kunjung datang. Malah rindu yang hampir)

Ketika Nania membuka SMS nya. Nania senyum senyum sendiri. Dia pegang pipinya. terus dia menahan dirinya agar tidak membuat keributan, tapi tak bisa. percuma. Logika dikalahkan oleh segelumit hormon yang emosional. dia joget joget sendiri di kamarnya malam itu. Apa kah ini tergolong rasa suka?.

(rindu aku kah?) bales Nania penuh harap.

10 jam 13 menit berlalu semenjak SMS terakhir Nania malam itu. Tapi tak kunjung ada getaran pada benda hitam kesayangan. Sudahlah sudah waktunya berangkat ke kampus ingat belajar. tapi aku juga mau liat respon nya terhadap ku hari ini. Dia buru buru berangkat ke kampus. Seperti lari lari kecil sebisa dia. Nafasnya memburu satu satu. Akhirnya dia sampai di ruang kuliahnya pagi ini G3. Tapi dia tak masuk malah membatu di ujung pintu. Kenapa?

avataravatar