5 masa lalu jadi lah kelabu 2

#saat ku tenggelam dalam senduh (nada dering# masih membekas dalam ingatanku. lagu kesukaannya memecah keheningan malam itu. Nania masih sempat bersua dengan dengan Ayahnya. walau dengan susah payah ayah bicara seadanya. antara sadar dan tidak ketika Nania mengangkat telepon dan disaut suara tangisan yang bersahutan di ujung telpon. hati nya bergetar. sejenak dia langsung terbangun dia menerka nerka kemungkinan terburuk sang Ayah. Ayah benarkah? . ayah jangan ingkar janji . Ayah pernah berkata ingin mengantar anaknya putri saljunya kuliah menggunakan Almamater dan ayah akan bernyanyi lagu Rhoma irama ketika aku, kakak perempuan ku, dan ciciku ketika kami menikah . aku takut sendiri yah menjalani hidup ini. ayah aku tak bisa . mendengar suara gemuruh tangisan Nania tau dia harus cepat bergerak mandi. Di kamar mandi pun dia termenung. dia bingung. Air mandi yang dingin nya menusuk ke tulang karena disubuh buta. Nania bingung yang mana air mandi yang mana air matanya. semua sama derasnya. Semua teman nya sudah dalam keadaan siap walau belum waktunya bangun.

tapi tak satupun kata terucap dari bibir mereka hanya ada mata mata sendu seakan menahan tangis. Nania berulang kali menelpon Andi hanya untuk minta antar pulang karena bus belum datang. Namun Andi tak kunjung menjawab semua temannya juga membantu menelpon teman Andi dengan harapan bisa menghubungi Andi. tapi Andi tak kunjung ada balasan.

sampai akhirnya Nania nekat untuk berjalan sendiri siapa tau ketemu bus atau tumpangan. tiba tiba telepon berdering

"nan, ini oom Habi nanti oom anter kamu udah siap belum"

"om.. tolong om ayah om ayah."

"iya oom kesana secepatnya ya"

dalam kegelisahan Nania menunggu oom Habi. Andi menelpon seperti Andi baru bangun kala itu dan terkejut dengan berita ini.

"tunggu aku ya nan. aku akan kesana "

"gak usah ndi aku udah di jemput oom kok"

"kamu yang sabar ya"

akhirnya om Habi datang berboncengan dengan om Raden aku di bonceng di tengah. Awalnya aku gak mau karena aku sudah beranjak gadis. Dan lagi mereka umurnya tak jauh dengan ku. tapi mereka takut aku bakal pingsan di jalan karena muka ku sudah pucat Pasih.

jalan menuju rumah ku hari itu adalah jalan yang paling jauh dan paling lama serta jalan paling menyakitkan hati. setiap inci aku seperti di hunus jarum pada hati ku sehingga air mata ini tak berhenti. Air mata ku terus mengalir tak dapat ku bendung. sepanjang perjalanan hanya Ayah yang aku ingat Ayah Ayah Ayah.

motor yang mengangkut 3 manusia ini sebenarnya tak layak. bukan karena motor ini sudah lama. hanya saja ban nya sudah pecah sedari awal perjalanan dan sudah mendesah dari tadi. orang orang yang melihat aku seperti under estimated melihat ku. wajar aku pasti di pikir perempuan nakal. perempuan dengan rambut basah di bonceng diantara dua lelaku. Ini salah satu pelajaran dalam hidup ku jangan menghakimi kau tak akan tau apa yang sedang di pikulnya . aku tak menghiraukan nya lagi. bahkan motor kami yang setengah menangis karena ban nya yg bocor mengangkut 3 manusia besar juga tak ku hiraukan.

pagi itu rona pagi berwarna merah muda seakan menghibur ku. Di perjalanan hanya kenangan kenangan tentang ayah yang terus memutar dan langit sebagai layar film nya. Ayahnya yang terbaik bagiku. Aku sampai di. rumah bercat kuning muda dengan banyak orang berkerudung hitam putih di depan rumah. mereka seperti sibuk memasangkan tenda. ada pula Isak tangis yang aku dengar . Rumah ini kini dihiasi bendera dengan nada selaras, Bendera kuning. Nania terhuyung huyung sampai di rumah. om dan Tante nya tak berani berkata satu kata pun. hanya menatap.

ayah terbujur kaku . di tutupi kain sampai di lehernya. aku bisa melihat yang mengelilingi ayah. ada ibu, kedua adik ku yang masih kecil, serta kakak ku. mereka seakan menunggu aku. aku langsung menangis meraung aku peluk ayahku. badannya masih hangat sehangat cintanya. aku masih merasakan hangat nya. mungkin karena badan ku yang dingin seperti es. aku tak berani memandang wajah saudara ku. aku malu. aku tak dapat melihat ayah ketika dia menghembuskan nafas nya. ayah tepati janjinya pada tuhan tapi tidak pada kami. kini waktunya sudah berhenti.

aku melihat hp ku. aku tersentak melihat tanggal hari ini 5 Mei 2013

tanggal ayah dan ibu berulang tahun. Hari ini genap ayah berusia 46 tahun dan ibu 38 tahun. hari ini akan lebih membekas bagi ibu dari pada aku. ibu menjadi janda anak 4 di usia yang terbilang masih muda. aku liat di hp banyak sekali yang memberi ucapan belasungkawa. tak kulihat Andi menelpon atau mengirim pesan. Apa yang aku harapkan sebenarnya.

Orang-orang lalu lalang semakin banyak yang datang . kami anaknya hanya diam di sudut jenazah ayah dengan mata sembab. tak lama kemudian teman teman bersama Andi. Andi tak banyak bicara hanya melihat ku dengan tatapan sedih. lalu mereka mengelilingi ku dan Andi memimpin doa.

Tiba tiba adik perempuan ku yang paling kecil namanya Cici berlari ke arah ku. menangis kepada ku sambil bertanya

"mbak, ayah kita cuman tidur kan bukan mati kan"

aku sontak kaget dan air mata ku membasahi pipi semua temanku yang mendengar ikut menangis . berulang kali dia meminta aku menjawab dan mengulangi pertanyaannya. berulang kali pula aku diam. sampai aku berkata ya Ayah cuma tidur sayang sambil memeluk dia.

seminggu kemudian

aku dan saudara saudara ku membuat puisi yang akan kami taruh di sebuah buku. buku Yasin. Ayah melihat mu dan keluarga kita utuh didalam mimpi jujur aku sangat senang. Aku sangat merindukan kan nya

setiap hari setiap waktu.

with love anak anakmu (Gita Nania Patih Cici)

avataravatar
Next chapter