26 Bag 25 Belanja

Sekilas sinar mata Anxia tampak berbinar-binar begitu masuk melihat begitu banyak deretan baju yang bagus-bagus. Namun dia langsung menyembunyikannya dan memasang ekspresi sedatar mungkin. Dia bersikap seolah tidak tertarik padahal dalam hati dia sangat antusias ingin mencoba semua pakaian bagus ini.

Anxia sama sekali tidak tahu bahwa Richard sempat melihat kilatan berbinar-binar matanya. Walau hanya sebentar, Richard masih bisa melihatnya dengan jelas. Karena itulah dia tidak berhenti tersenyum merasa langkah pertama untuk membuat nyaman istrinya cukup berhasil.

"Pilih mana saja yang kau suka."

"Apa?" Sepertinya hari ini Anxia sering mengalami kesulitan mendengar. Tiap kali Richard mengatakan sesuatu tak terduga, kalimat yang terlontar oleh mulut pria itu seolah mental dari telinganya.

"Ambil saja yang menarik perhatianmu. Tentu saja, kau harus mencobanya di kamar pas agar aku bisa menilai apakah cocok dengan tubuhmu atau tidak. Atau mungkin, kau ingin aku ikut menemanimu ke kamar pas?"

"Hmph!" Tanpa memberi jawaban, Anxia berbalik dengan cuek lalu asal-asalan memilih baju yang bisa dijangkaunya. Sikapnya tampak asal-asalan, tapi sebenarnya keempat baju inilah yang menarik perhatiannya begitu dia masuk ke tempat ini.

Setelah mengambil empat baju tersebut, seorang pelayan dengan sigap mengantarnya ke kamar pas yang berada di tengah-tengah ruangan.

Begitu sampai di kamar pas dan seorang diri disana, Anxia segera melepas topengnya dan mengagumi pakaian berkilau yang dipilihnya. Karena merasa penasaran dengan harganya, Anxia mengeluarkan price tagnya dan membelalak begitu melihat harganya.

Dua ribu sembilan ratus euro!? Mahal sekali!

Anxia melihat harga pada baju lainnya dan matanya lebih melebar lagi melihat harga yang paling mahal adalah empat ribu lima ratus euro.

Kenapa pria itu berani membawanya kemari dan menyuruhnya memilih apapun? Apakah pria itu tidak takut dia akan membuatnya bangkrut??

Sebenarnya Anxia tahu Richard berasal dari keluarga kaya karena memiliki perusahaan robotik yang sedang viral di zaman ini. Tapi dia sama sekali tidak tahu bahwa keluarga Richard sanggup membeli baju hingga barang remeh seharga diatas ribuan euro dengan santai seperti membeli ikan haring di jalanan yang hanya seharga dua hingga tiga euro saja.

Anxia mulai membandingkan satu harga baju termurah yang dipilihnya dengan penghasilannya sebagai pembunuh bayaran master Yu. Biasanya jika dia mendapat misi, master Yu akan memberinya uang sebanyak sepuluh hingga lima belas ribu dolar Hongkong.

Bahkan penghasilan tertingginyapun disaat dia harus membunuh pejabat penting, hanya sebesar dua puluh ribu dolar dan masih belum bisa membeli baju seharga dua ribu sembilan ratus euro ini.

Kepalanya menjadi pusing memikirkan nominal angka uang di kepalanya. Anxia memiliki otak yang cukup encer dan dia menghapal hampir semua nilai kurs mata uang dunia ini. Itu sebabnya, otaknya langsung bisa berpikir cepat dan menghitung untung ruginya selama dia menjadi pembunuh bayaran.

Selama ini, kenapa takdir tidak mempertemukannya dengan Richard? Kenapa harus Michele yang duluan menjadi menantu keluarga Calvin?

Ah, perempuan itu sungguh beruntung sekali. Anxia merasa yakin, musuhnya itu pasti sudah hidup bahagia dengan suami serta kekayaan yang dimiliki suaminya itu.

Apakah sebaiknya dia berhenti menjadi pembunuh bayaran? Sepertinya menghasilkan uang sebagai istri tuan muda Calvin jauh lebih menguntungkan. Ditambah lagi, dia tidak perlu berpisah dari putrinya dan tidak perlu takut tidak akan pulang karena kematian selalu menghampirinya.

Lagipula, dia bisa membuat pria itu jatuh cinta padanya agar pria itu memberikan segalanya untuknya. Dia bisa merayu dan membujuk pria mesum itu untuk memberikannya kartu tanpa batas kepadanya.

Kemudian disaat Richard lengah, dia akan membunuhnya dalam tidurnya dan secara otomatis semua asset serta harta kekayaan pria itu akan jatuh ke atas namanya dan putrinya.

Begitu dia berstatus janda, Anxia bisa menjalankan rencana dendamnya dan menerima penghiburan dari keluarga Raymond. Saat itulah dia baru bisa masuk ke dalam keluarga kecil itu dan merusak kehidupan Michele Wong.

Tidak hanya itu, Anxia juga bisa bersandiwara dan mengecoh Stanley agar pria lanjut umur itu memberitahunya mengenai rahasia Tiffany III. Dengan begitu, dunia ini berada di telapak tangannya dan dia bisa menyingkirkan master Yu dari dunia ini.

Senyuman licik serta penuh dengan semangat tersungging di wajahnya sambil mengelus empat baju berkelap-kelip itu dengan penuh sayang.

Tok! Tok! Tok!

"Xia Xia, kau baik-baik saja disana? Apakah ukuran bajunya tidak pas?"

Anxia langsung memperbaiki ekspresinya dan menjawab 'suaminya' dengan nada yang manis.

"Tidak kok. Tunggu sebentar lagi ya, aku akan keluar setelah berganti pakaian."

Sebelah alis Richard terangkat mendengar nada suara istrinya yang telah berubah total. Apakah hanya perasaannya saja ataukah perempuan itu berbicara dengan nada yang manja?

Mau tidak mau Richard bersikap waspada melihat perubahan nada pada istrinya. Anehnya, dia jauh merasa lebih rileks kalau istrinya bersikap mengancam dan galak kepadanya daripada melihat istrinya bersikap manja dan seolah merayunya.

Dia merasa istrinya ini sudah menemukan rencana untuk menyerang balik dan kini bersikap manis hanya agar dia lengah.

Sama seperti Anxia, Richard tersenyum miring memikirkan kemungkinan ini.

Baiklah, jika perempuan itu ingin bermain dengannya, maka dia akan mengikuti permainan istrinya. Lagipula, Anxia adalah istrinya, kalau bukan dia yang menemani istrinya bermain, lalu siapa lagi?

Uhm… Yang benar adalah kalau bukan Richard yang melindunginya sebagai suami, lalu siapa lagi? Seharusnya begitu kan, tuan muda Richard?

Yah, tentu saja Richard tahu Anxia tidak perlu seseorang untuk melindunginya. Perempuan itu tidak membutuhkan pangeran berkuda putih untuk menyelamatkannya dari para penjahat.

Malahan tampaknya para penjahatlah yang akan berlari ketakutan begitu melihat taring Anxia yang sebenarnya.

Yang perempuan itu butuhkan adalah seorang HERO yang akan merombak ulang semua karakter jahat pada diri istrinya dan menjadikannya pribadi yang lebih baik.

Inilah tujuan Richard memaksa perempuan itu untuk menyetujui pernikahan ini. Tidak hanya ingin memberikan keutuhan keluarga untuk putri kecilnya, tapi Richard ingin membuat hidup istrinya berubah menjadi lebih berarti.

Apakah dia akan berhasil? Hanya author yang tahu 😋😋

avataravatar
Next chapter