6 daftar lomba

"Gue jadi kebayang kalo nanti gue tua terus kayak gitu ga ada yang nolongin gimana ya?" tanya Jingga kemudian duduk di sofa setelah meminta Awan untuk membawakan minum dari kulkas.

"Itu mah lo bego,lo bisa minta tolong sama suami lo buat beli cat.Tau cewek,kenapa lo yang beli? Tenaga cewek lebih lemah dari cowok," ujar Awan dan memberikan satu botol air mineral kepada kembarannya itu.

"Berarti Kakek tadi di suruh istrinya ya buat beli cat?"

Awan mengangkat bahu kemudian menyalakan tv. "Ga tau,bisa jadi dia sendiri yang mau beli bisa jadi istrinya yang minta.Eh tapi kan tadi ada cucu nya,kenapa ga minta cucu nya aja?"

"Iya ya,berarti cucu nya bego ya? Tau dari rumahnya ke material jauh banget,malah nyuruh Kakek buat beli.Udah mana panas,naik sepeda bawa cat dan malah jatuh itu cobaan banget sih."

"Nah dari sini kita udah dapet pelajaran dari sikap si cucu."

"Dih cucu ga bener gitu bisa kasih pelajaran?"

"Ambil positifnya bego,jangan mentang mentang kita sibuk sama urusan sendiri,kita bisa seenaknya nyuruh seseorang tanpa mikirin keadaan orang yang kita suruh itu.Intinya apapun keadaannya,selagi bisa di lakuin sama diri sendiri,ga usah minta sama orang lain.Ngerti ga?"

"Oh gitu,kok tumben otak lo jalan?"

"Di dunia ini kan cuma gue yang pinter,wajar aja otak gue jalan.Ga kayak lo yang mampet kayak selokan di depan komplek."

"Bodoamat.Semerdeka lo aja."

💎💎💎

"Seminggu lagi di Jakarta ada lomba lukis,nanti yang menang lukisannya bakal di pajang pas pameran.Lo ikut ga?"

Awan yang sedang membuat sketsa di sebuah kanvas langsung menoleh ke arah Jingga. "Udah di buka pendaftarannya?"

"Udah,bisa daftar lewat web." Jingga melihat sketsa yang sedang di buat Abangnya itu,lagi lagi menyiratkan kesepian.

"Resmi ga?"

Jingga mengangguk dan langsung bingung begitu Abangnya bergerak lesu. "Kenapa?"

"Tahun kemarin udah ikut dan gagal.Gue berkali kali gagal setiap ikut lomba,gimana kalo gue ikut dan bakal gagal lagi?"

Jingga tersenyum kemudian memeluk Awan erat. "Sukses itu berawal dari gagal,jangan takut ga bisa sukses karena suatu kegagalan yang lo alami."

Awan membalas pelukan Jingga tak kalah erat. "Makasih bikin gue bangkit lagi."

"Iya,yaudah sana daftar dan lo tentuin mau gambar apa buat nanti lomba.Kalo bisa yang bermakna," ujar Jingga kemudian memberikan ponsel Awan untuk segera mendaftarkan diri.

Jingga memberitahu linknya yang langsung di buka oleh Awan. "Bayar lombanya."

"Yaudah gapapa,hadiahnya juga besar itu."

"Oh iya," ujar Awan terkekeh pelan.

Awan segera mendaftarkan identitas dirinya di kolom yang tersedia di situs tersebut. "Eh? Lombanya dari rumah,yang adain itu dari Jakarta tapi kita ngirim foto transaksi pembayaran sama kirim foto lukisannya lewat situs ini.Abis itu kita kirim lukisannya lewag JNE kesana."

"Yaudah,selama lo ngelukis ga bakal gue ganggu.Serem kalo lo udah marah," ujar Jingga yang baru selesai membersihkan wajahnya. "Jadi ke bank buat transfer uang lomba?"

Awan mengangguk pelan kemudian merapihkan meja belajarnya yang berantakan karena banyak cat berserakan di sana. "Hari ini terakhir daftar,lusa terakhir pengiriman karya dan yang lo bilang seminggu lagi itu pengumuman kemenangan."

"Oh yaudah ayo," ujar Jingga setelah menaruh handuk wajahnya di sebelah handuk milik Awan.

💎💎💎

avataravatar
Next chapter