1 Awal di kelas 3 SMP

Pagi yang belum terlalu terik membuat Seorang gadis yang sedang berjalan menuju kelas memandang sangat langit dengan bahagia karena tepat di hari ini ia memasuki kelas barunya di kelas 3 SMP Kartika,ia melihat mading untuk melihat diaman kelas yang akan ditempati,namun sebelum ia sampai sudah ada gadis di depan mading yang berlari menuju ke arahnya.

"Aaaaa Alen,kita sekelas lagi wahai sahabatku" teriak sahabatnya di kelas 2 SMP dulu yang bernama Ana Maria,Alen yang menjadi jijik dengan perkataan Ana pun mencoba menyingkir namun tidak bisa karena dirinya sudah ditarik sahabatnya ke daerah tempat kelas 3 SMP berada.

" Kita di kelas 9C? " tanya Alen untuk memastikan apakah benar ia akan disini.

"ia put,yuk masuk" ajak Ana.

Setelah masuk ia melihat ada kenalan Putri dulu yaitu Nuraini kiki yang ia kenal dulu walaupun tak sekelas dengannya dan Kansha Nurfiani adalah teman sekelasnya dulu saat ada di kelas 1SMP,Ana memgajak Alen untuk mengambil tempat duduk di depan dekat pintu masuk dan beruntungnya Kiki dan Kansha yang duduk di belakang mereka.

"bukannya itu pak sodi ya? kok menuju ke arah kelas kita sih" komen Putri yang heran.

"jangan-jangan pak Sodi bakal jadi wali kelas kita nanti" duga Ana yang merasakan jika hal itu akan benar terjadi.

Ternyata dugaan Ana benar,Pak Sodi adalah wali kelas mereka untuk setahun kedepan.Sebenarnya Alen sangat takut karena Pak Sodi adalah guru tergarang diantara guru lainnya,ia juga pernah melihat betapa menakutkannya Pak Sodi ketika marah saat dulu ketika Alen MPLS.

"permisi pak" jawab seseorang dari luar ruangan membuat pak Sodi harus memberhentikan absensi murid.

"kamu murid kelas 9C? " tanya Pak Sodi karena sudah menduga pasti dia adalah muridnya.

"iya Pak" jawab seseorang itu.

"yaudah kamu boleh duduk" perintah pak Sodi untuk mempersilahkan seseorang itu duduk.

"maaf terlambat pak" ujar seseorang itu sambil mencium punggung tangan Pak Sodi.

"oke nggak papa,Handiko Ikhsan sudah masuk ya... berarti murid bapak lengkap" jawab Pak Sodi sambil mengisi absensi terakhir.

Handiko Ikhsan,orang yang sudah berhasil menyita perhatian Alen.Lelaki yang bertubuh tinggi melebihi tinggi Putri sekitar 2 jengkal tangan jika disejajarkan,rambut yang di tata ke belakang membuat tidak ada satu helai pun yang menutupi mata dinginnya,kulit sawo matang membuatnya semakin gentle di mata Putri.

"oi Alen sadar,ayo cepet hari ini kita di suruh ke ruang musik" ujar Ana sambil menariknya ke ruang musik yang bersebelahan dengan kelas.

Entah kenapa pandangan matanya masih tertuju ke arah Handiko yang sedang duduk bersama Toro, sosok lelaki dingin yang masuk ke dalam kategori lelaki idaman Alen.

"oke anak-anak salam kenal ya dengan ibu,ngomong-ngomong ada yang mau nyumbangin lagu buat pertemuan kita? " tanya guru itu,namun para murid tetap diam saja tak ada jawaban.

"kalau begitu kamu mas" tunjuk guru itu ke arah Handiko,walaupun dengan tiba-tiba tetap saja wajah laki-laki itu tetap datar tak ada ekspresi sedikit pun.

Tanpa ada keraguan Handiko pun beranjak bangun dari tempat duduknya,betapa kagetnya Alen ketika mengira laki-laki itu sangat tingin sampai ia mengira suaranya pun akan terdengar dingin,namun suara lembut yang membuatnya terhanyut dalam kenyamanan saat Handiko melantukan lagu.

" uuuwaaa keren banget,jadi suka deh" Alen tersentak kaget karena mendengar pujian dari seseorang,ternyata dia adalah Tiwi,orang yang sangat suka mengejar laki-laki tampan.

"oh apan sih tu Tiwi,dari dulu masih aja ganjen" cibir Ana yang kesal karena sejak Ana sekelas dengan Tiwi dari kelas 1 SMP sampai sekarang masih saja tidak berubah.

avataravatar