webnovel

Peri yang bersembunyi pada sang gadis

Agacia blondina adalah seorang gadis yang hangat dan manis, ditambah lagi kecantikannya yang bisa membuat semua orang terpana. rambut pirang yang akan memancarkan sinar emas di bawah matahari. manik mata berwarna shafire yang akan menyala di kegelapan serta kulitnya yang seputih porselen. Tidak heran dia menjadi idola para pria sekekaisaran.

namun dia menyembunyikan sesuatu.

di bawah pohon maple yang mengugurkan dedaunan kecoklatan agacia terduduk. lebih tepatnya bersembunyi.

dia lelah terus di kejar oleh para pria. jika mereka tau bahwa dia hanya lah anak dari seorang Marques akan sangat gawat. Agacia ingat betul wajah pria setengah baya yang hidung belang. yah dia adalah count hendrick. pria yang lebih cocok menjadi ayahnya itu sampai memonopoli usaha orang tua agacia. padahal dia hanya ingin hidupnya normal seperti anak-anak perempuan lainnya. hanya karna status mereka memandang nya sebelah mata.

maka dari itu agacia menyembunyikan fakta bahwa dia adalah anak dari marques ishak. keluarga bangsawan yang memiliki usaha menjual pakaian dan aksesoris. walau belum terbilang terkenal namun usahanya lancar dan sangat membantu kaum menengah.

" selamat siang lady ."

Agacia melihat bayangan tinggi besar yang berasal dari belakang nya. mata shafire itu melihat ke atas memastikan siapa orang yang tidak sopan memanggilnya dari belakang.

Untuk seketika pria itu tertegun melihat kecantikan mata agacia. bibirnya yang ranum berwarna cery mungil mengatup, dan memberikan tatapan tanda tanya.

" apa ada yang bisa saya bantu tuan? ." agacia bangun perlahan. Jemari tangannya yang letik menyelipkan sisa rambut emasnya ke belakang telinga mungilnya.

tanpa sengaja setiap gerakan yang agacia keluarkan membuat pria itu semakin berdegup kencang.

" ahh seperti nya anda bukan dari wilayah ini ? apa anda tersesat? ." pertanyaan yang sangat bodoh. agacia! .' caci nya kepada dirinya sendiri. 'mana mungkin ada pria tampan denga pakaian besi di tengah hutan tersesat? sudah jelas dia sedang menjalankan misi dari tuannya kan? terlebih banyak luka gores d sekiar wajahnya '.

" ah ya . sepertinya saya.. tersesat .." kata pria berambut merah itu. " apa saya boleh tau nama lady? ." pria itu melanjutkan. kini dirinya maju satu langkah. Agacia hanya sedada pria itu, dia sangat kekar dan berwibawa walau terlihat lelah.

" Nama saya agnes ." agacia tersenyum. ya agnes adala nama samarannya.

" nama saya rafhael. senang berkenalan dengan anda lady ." pria itu membungkuk dan mengecup jemari agacia.

Blussh.

seketika wajah agacia memerah. ini kali pertamanya dia merasa jantungnya berdegup kencang. Agacia yakin ini bukan karna dia demam. Apa ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama?. 'ahhh agacia bisa-bisa nya kau jatuh cinta pada pria yang baru dia temui, bisa saja kau di culik dan di jadikan budak.'

" ahh ya .." agacia meredakan perasaannya.

Rafhael tersenyum, dia mengambil potongan daun maple yang menempel di rambut agacia. Dan lagi-lagi debaran itu membuat agacia gila.

" saya tidak sengaja ketinggalan rombongan apa anda bersedia mengantar hanya sampai jalan menuju ibu kota? ." pinta rafhael.

' jalan ibu kota? itu kan sudah dekat. apa dia mencoba menipu gadis manis seperti ku? tapi gelagatnya sangat terlihat masuk akal. ahhh aku harus berfikir positif. ya mungkin benar kan dia tersesat?.'

Fikiran agacia masih berkecamuk. tanpa di sadari didepanmya sudah ada akar pohon besar, dia tersandung dan nyaris terjatuh. Tangan yang terasa kuat di pinggang agacia menariknya dengan perlahan. Tanpa sengaja mata mereka saling bertemu. Bagai adegan dalam teater keduanya tampak saling jatuh cinta . keduanya merasakan detak jantung yang sama.

' bagaimana mungkin aku bisa jatuh cinta kepada gadis yang baru aku temui? tapi dia sangat menarik.' fikir rafhael. sebenarnya dia tidak tersesat. dia kebetulan lewat saat selesai membeli sebuah barang hingga tak sengaja melihat sesuatu yang bersinar di bawah pohon. Tidak di sangka dia adalah seorang sebuah emas yang sangat terang.

" peri .."

" te-terimakas-hahh apa anda bilang? ." Agacia tidak mungkin salah dengar. Karna debarannya mrmbuatnya sedikit gagap.

" ah anda sangat cantik seperti peri ." rona merah menutupi wajah rafhael.

ughh. agacia tidak bisa terus begini. dia pun mengumpulkan keberaniannya. " A- apa anda bisa melepas kan ta-tangan anda sir ." mati-matian agacia menenangka dirinya dari rasa gugup. tangan besar yang berbalut sarung tangan besi itu terasa kokoh olehnya.

rafhael melepas tangannya spontan karna malu.

kedua orang itu telihat canggung. keduanya sama-sama memerah. Agacia tidak tahan dan mendahului rafhael dengan sedikit tergesa-gesa. bisa gawat jika dia terlalu lama diluar rumah. ayah nya akan sangat khawatir dan lagi pula tidak baik untuk kesehatan jantung nya juga kan?

bersambung...

Next chapter