41 Pertempuran.

Connie tidak bisa berkata-kata, dan hanya bisa menunjuk sambil berbicara dengan tidak jelas."Itu, ada seorang prajurit yang sedang Bertarung dengan Titan, Tetapi sendirian?!."

Setelah berpisah dengan Mike, Arima segera bermanuver kearah Titan yang berada di depannya.

*slash*slash*slash*

Arima sedang berada di belakang kumpulan Titan, jadi Arima memanfaatkan kesempatan ini dengan mudah, menebas beberapa Titan.

Dengan waktu yang singkat Titan satu persatu jatuh dan Tidak bergerak kembali.

Tetapi, ketika Arima menyerang, Arima hanya fokus kepada Titan setinggi 10-12Meter, yang berukuran 4sampai 8meter segera di abaikan.

Kumpulan Titan yang lebih kecil, melihat ke Arah Arima, tetapi Arima hanya mengindari semua Serangan yang mengarah kepadanya hanya Fokus kepada Titan yang bertubuh besar terlebih dahulu.

Connie dan yang lainnya melihat kearah kumpulan Titan yang sedang berdempetan, di antara Titan-titan tersebut, ada bayangan seorang Pasukan pengintai, dengan cepat bermanuver kesana dan kemari membunuh Titan bertubuh besar.

"A-apakah itu Levi?!."Nanaba Bertanya kepada Gelgar.

"Kurasa tidak, Tetapi gerakan itu, hanya Kapten Levi saja yang bisa melakukannya."Kata Gelgar dengan terkejut.

"Itu!. Itu Arima!."Teriak Connie.

"Apa?!."Ymir dan Krista terkejut dan segera memfokuskan Pengelihatannya ke arah Manusia yang sedang bermanuver.

"Benar, sosok itu sepertinya mirip."Ymir melebarkan Matanya.

"jika benar itu Arima, semoga tidak terjadi apa-apa kepadanya."Krista hanya bisa Mengepal kedua tanggannya di depan dadanya, sambil melihat sosok manusia mengamuh dna membantai para Titan tersebut.

"Tetapi jika seperti ini terus, Arima akan kehabisan bahan bakar."Connie langsung berkata,  melihat Gerakan Arima.

Arima yang sedang bertarung tidak memperdulikan apa yang sedang dipikirkan Teman-temannya.

Arima hanya fokus menebas dan memperhatikan sekitarnya.

*slash*slash*slash*

Setelah beberapa waktu berlalu, Arima mengingat Dengan ingatan mutlaknya, Dia sudah membunuh Lima puluh tiga Titan, dengan waktu yang Terbilang singkat.

Arima yang bermandikan darah dengan cepat Bermanuver kearah Atas menara.

Ketika Arima sampai di atas menara Arima melihat Ke arah teman-temannya dan kepada Nanaba dan Gelgar.

Semua orang di situ terkejut dengan Kedatangan Arima yang mendadak, mereka melihat Arima yang dipenuhi darah Titan  disekujur tubuhnya.

Dengan kecepatan yang ditunjukan Arima barusan, Arima sudah menghabisi Banyak Titan dengan waktu yang singkat.

Nanaba dan Gelgar yang berada Di Squad Mike tidak percaya akan apa yang di lihat mereka.

Arima membantai Lusinan Titan seperti tidak ada yang terjadi, bahkan mereka tidak melihat tanda-tanda kelelahan di dalam diri Arima.

"Arima!."Yang pertama mendekati nya adalah Krista.

Arima yang wajahnya ditutupi dengan darah segera tersenyum lembut."Syukurlah, Tidak terjadi apa-apa kepada kalian, maaf terlambat."

"Tidak.. kau sudah menyelamatkan Kami semua, kita sangat berterimakasih kepadamu."Krista menggelengkan kepalanya dengan lucu.

Arima mengangguk dan segera membersihkan Darah di pedang dan Tubuhnya."Untuk sekarang Jangan mendekatiku terlebih dahulu, aku sedang Dalam keadaan kotor-."

Arima belum menyelesaikan Kalimatnya, Tetapi Krista segera memeluk tubuhnya."Syukurlah, tidak terjadi apapun kepadamu."

Arima melihat krista yang tidak peduli dengan darah di sekujur tubuhnya hanya bisa tersenyum.

Arima menepuk kepalanya dengan berlahan."Krista kau sudah menjadi Kuat."

"Ahem.. aku tidak ingin menggangu reuni kalian, tetapi ini bukan waktunya bermesraan."Gelgar terbatuk setelah melihat junior yang bermesraan di depannya tersebut.

Krista segera melepaskan pelukannya dan segera merasa malu.

Arima hanya bisa tersenyum melihat tingkah imut Krista.

"Ya.. ampun aku tidak tau apakah kalian memahami situasi kita sekarang ini."Nanaba menepuk kepalanya dengan Heran.

Ymir yang melihat ini segera menghampiri Krista."Ne.. Krista sebaiknya kau menjauh lihat tubuhnya yang menjijikan itu, pasti akan membuatmu sakit jika kau tetap berada di dekatnya."

"Berisik jelek, aku tidak ingin mendengarnya dari tubuhmu yang dipenuhi kotoran itu secara terus menerus."Arima segera membalas.

Reiner segera menghampiri Arima."Untung saja ada kau Arima, kalau tidak aku tidak mengetahui lagi apa yang akan terjadi dengan Kita."

Arima melihat Lengan Reiner yang sedang terluka dan di balut dengan Kain.

Arima melebarkan matanya. Melihat kain tersebut dan segera melihat Krista.

Arima segera menyimpulkan keadaan, Rok yang dipakai Krista robek sebagian, dan Krista menjadikan roknya sebagai Perban Reiner.

Arima melihat Kearah Reiner."Kenapa kau bisa terluka?!."

"Ini. Aku mendapatkannya dari Titan yang menerobos dari lantai bawah. Aku hampir saja tidak tertolong."Reiner berbicara Sambil menutup wajahnya dengan sangat frustasi.

Arima tersenyum dan menepuk pundaknya."Sebagai kaka dari Kita semua, Memang bisa di andalkan."

"Terimakasih."Reiner Tersenyum suram, mendengar pujian Arima.

Arima melirik mereka semua kembali."Gasku masih tersisa setengah, Aku akan menghabisi sisa-sisanya, Nanaba, Gelgar apakah kalian Masih memiliki sisa gas?."

Nanaba dan Gelgar menggelengkan kepalanya."Jangankan Gas, bahkan Pedang kita sudah Tumpul."

Arima berpikir beberapa kali, Dan segera berbicara."Lagipula. Kita tidak bisa mengandalkan Survey Corps yang entah kapan baru datang, sebentar lagi matahari sudah waktunya terbit, aku tidak ingin mengambil resiko bahwa Titan bertambah lebih banyak."Arima berbicara dan segera melihat Ke arah sekumpulan Titan yang berada di bawah.

Sevelum Arima pergi, Arima melihat ke belakang kepada Nanaba dan Gelgar."Senior tenang saja, Mike baik-baik saja."

Arima segera melompat Dari atas kebawah  dibantu dengan Gas yang yang keluar dari Gear Manuvernya menambah Kecepatannya berkali kali lipat.

*slahs*SLASH*slash*slash*

Titan-Titan yang Tidak bisa merespon segera terjatuh dan Tewas di Tempatnya.

Sedangkan Gelgar dan Nanaba yang Melihat punggung Arima pergi, Baru saja Arima meninggalkan pesan kepada mereka, segera mengangkat beban di hati mereka.

"Ini terlalu indah untuk menjadi mimpi, kupikir segalanya Akan berakhir, tetapi siapa sangka dewi keberuntungan masih berpihak kepada kami, bahkan Mike-san, di selamatkan oleh Anggota baru itu."Gelgar Segera duduk di tanah dengan kelelahan.

"Benar, ini semua berkat anak muda itu, jika Arima tidak datang, aku tidak mengetahui apa yang akan terjadi kepada kami."Nanaba Juga ikut Duduk di ujung menara Sambil melihat Arima membantai Para Titan dengan Tebasan Pedangnya.

Krista dan yang lainya hanya bisa melihat pemandangan Dari atas segera terpesona dengan pertempuran Tingkat tinggi yang sedang Arima lakukan.

Connie segera mengangguk."Memang benar, Arima selalu Menjadi idola bagi kita di Pelatihan kadet karena kekuatannya itu, Tetapi aku tidak menyangka, perbedaan kekuatan kita sejauh ini."

---------------------

A/N. Kepada Teman-teman pembaca silahkan berdonasi dan Membaca secara santai. Bantuan anda akan sangat bermanfaat bagi saya.

Link nya di bawah ini.

https://saweria.co/Davidsohay

Terimakasih atas Dukungan kalian.

avataravatar
Next chapter