42 Peningkatan

Rotasi putaran dari Gerakan Arima bahkan tidak menunjukan penurunan kecepatan sedikitpun.

Arima bergerak seperti Ikan di Sungai, mengalir membunuh di setiap Tariannya Menyapu tengkuk dari Titan yang Arima sedang lewati.

Titan mejadi teror yang menakutkan bukan di karenakan oleh Individu, tetapi Karena jumlah Titan yang sangat banyak dan berkumpul.

Meski manusia Mengetahui hal tersebut, Tetapi dihadapan Nanaba,Rainer,Bertolt,Ymir dan yang lainnya.

Pemandangan itu mematahkan Ideologi mereka selama ini.

Dengan bukti, bahwa Arima yang sedang Bergerak Di hadapan mereka secara langsung.

"Bahkan Aku sebagai Pasukan Survey Corps yang berpengalaman Tidak bisa mengkuti gerakan nya, apakah ini yang dinamakan bakat?."Nanaba Tersenyum sedih.

"Kekuatannya itu, kupikir menyerupai Kapten Levi. Bahkan Lebih."Gelgar segera menjawab.

Ketika Nanaba dan Gelgar sedang berbicara, Reiner dan Bertolt dikejutkan dengan Penampilan Arima.

Bagaimana jika Arima menjadi Penghalang besar bagi Negara mereka, Reiner mengerutkan keningnya sambil berpikir.

Tetapi beberapa saat kemudian Reiner segera membuang pikiran yang tidak perlu'Lagi pula peralatan Gear 3D tidak bisa menembus pertahanan Zirah baja.'

Di dalam pertempuran Arima segera melihat Matahari yang terbit, dan segera menempel di tembok menara.

"Cih.. Sudah pagi ya.. Bagaimana jika lebih banyak lagi Titan yang berdatangan?... tidak ada pilihan lain."Arima segera menggunakan Kemampuan Pengerasannya kepada Bilah pedang di kedua pedangnnya tersebut.

Arima berkonsentrasi penuh, agar tidak di lihat oleh orang luar dan merubah warna Pengerasannya menjadi transparan.

"Ini adalah bilah pedang terakhir yang aku punya, sedangkan Titan masih berjumlah Sekitar dua belas, aku tidak bisa menurunkan pertahanan ku ketika situasi sedang seperti ini."Arima mengaktifkan EMSnya dan memutar waktu di sekitar Gas Manuver Gear, lalu kembali Bertarung.

*SLASH*Slash*slash*

Dari pertarungan dengan banyaknya Titan hari ini, Arima secara Konstan meningkat dan menjadi semakin mahir menggunakan Gerakan-Gerakan bermanuver tingkat tinggi.

Menjadi semakin dan semakin kuat setiap saatnya, Arima juga di dukung dengan kemampuan Stamina tidak terbatasnya, alhasil Arima tidak memperhatikan Aspek stamina, dan lebih fokus kepada Teknik merusak.

Oleh karena itu, Arima tidak menahan Tenaganya Ketika menebas Titan yang ada dihadapannya.

Di beberapa Tebasan Arima bahkan ada yang mencapai Critikal tertinggi, sampai Memutuskan Kepala Beberapa Titan dari anggota badannya.

Arima sadar akan peningkatan Dirinya di setiap Pertarugan dan pengalaman yang dia alami dari waktu ke waktu saat ini.

Penguasaan Manuver Gear Arima saja sudah bisa di bilang Melampaui semua Prajurit yang berada di pasukan pengintai.

Arima memberi kesimpulan seperti itu karena Arima melihat seluruh Memori Levi, Jika Levi adalah petarung kuat yang mengandalkan Peluang, kecepatan, insting dan kekuatan, Arima lebih mencakup seluruh Statistik yang ada.

Arima menebas dan menebas dengan tenang dan cepat, bahkan Arima sudah mencapai ranah tidak perlu berpikir secara kompleks tentang membunuh Titan yang sedang mengincarnya.

Beberapa saat kemudian, ketika Hanya tersisa beberapa Titan, Arima mendekati mereka dengan Kecepatan yang sangat cepat.

Jika ada seseorang yang melihat mata Arima, mereka pasti melihat Terdapat Ketenangan yang mengerikan di dalam Mata abu-abunya.    memberi perasaan kepada orang untuk berhati-hati kepada Tatapan tersebut, untungnya yang berhadapan dengan Arima adalah Titan yang tidak bisa berpikir dan secara naluri hanya ingin memakan Manusia.

*slash*slash*slash*

Arima mencabik-cabik Titan yang tersisisa sampai tidak tersisa satupun.

...

Suasana Di sekitar menjadi hening bahkan Nanaba, Gelgar dan yang lainnya seakan melihat Mimpi, tidak bisa berkata-kata.

Arima hanya berdiri di tengah Banyaknya tumpukan Tubuh Titan-Tiitan besar yang sedang menguap ke udara.

Arima hanya merasakan sinar matahari yang mengenai tubuhnya, yang sedang di penuhi darah Titan menguap di sekujur tubuhnya.

Setelah beberapa saat Arima berdiri di tengah tumpukan mayat Titan, Arima merasakan Ada yang sedang bergerak menuju dirinya.

*buk*buk*buk**buff*

Suara kuda dan Manuver Gear semakin dan semakin mendekati Sosok Arima."Akhirnya kalian datang juga."

Mikasa dan Survey Corps yang lainnya melihat sekeliling tetapi hanya melihat kumpulan Titan yang sudah menjadi Hitam menguap.

Mikasa melihat banyaknya Bangai Titan dan Tulang Dari kerangka Titan yang tersisa.

Mikasa segera terkejut."Ini.. apa yang sebenarnya terjadi?!."

Mikasa dan Survey Corps dibuat bingung dengan keadaan yang terjadi di sini.

Tempat itu dipenuhi oleh kabut yang di ciptakan oleh penguapan Titan dan ditambah pagihari yang mengembun, oleh karena itu semua Survey Corps segera mencari sesuatu di beberapa tempat.

Beberapa saat kemudian Survey Corps terkumpul ke satu titik. Di sini Mereka melihat Tumpukan Titan yang sangat banyak. Dan bertumpuk menjadi Gunung kecil.

Sedangkan Ada sesosok manusia berdiri memegang kedua pedangnya yang berlumuran darah dengan Sangat tampan.

Mikasa terkejut melihat sosok yang tidak asing itu, Mikasa pernah melihat pemandangan ini Sewaktu di Dalam misi penutupan didinding Trost.

"Arima! Apa kau baik-baik saja?!."Mikasa Mendekati Arima dengan cepat.

Arima yang melihat Mikasa mendekatinya segera tersenyum."Tenang saja aku tidak apa-apa."

Setelah Mikasa, Survey Corps segera berdatangan dengan Jumlah yang banyak.

Arima yang menjadi Pusat perhatian segera keheranan.'jika jumlah pasukan sebanyak ini, pasti ada sesuatu, apakah dinding Rose benar-benar sudah di terobos?.'

Arima tidak bisa menahan perasaan yang mengganjal ini, perasaan ini adalah perasaan akan ketidaktahuan yang Arima tidak pahami.

"Wooo... Arima!!!!... apakah semua ini kau yang melakukannya..?!!!! Hebat!! Sangat Hebat sekali!!."Seorang Perempuan Dengan kacamata dan Rembut coklat segera mendekati Arima memakai kudanya.

"Kapten Hange, tolong jangan dekati aku."Arima mengerutkan Matanya, dengan senyum Mesum yang di tunjukan Hange Arima ingin segera menjauh dari tempat tersebut.

Moblit yang berada di Sebelh Hange segera berbicara."Kapten anda menakuti Arima!."

Seorang prajurit segera Mendekati Hange yang menjadi pemimpin."Laporan Kapten Hange, hanya dua korban yang menninggal, sisanya selamat termasuk Prajurit terbaru."

Arima yang sedang membersihkan dirinya dengan kain yang Mikasa berikan, segera melihat Sedikit wajah gugup dari Wajah Prajurit tersebut ketika menyebutkan "Prajurit terbaru".

Hanji tersenyum tanpa ada kebahagiaan di senyumannya sedikitpun."Begitu."Dengan singkat membalas Laporan tersebut.

----------------

A/N. Kepada Teman-teman pembaca silahkan berdonasi dan Membaca secara santai. Bantuan anda akan sangat bermanfaat bagi saya.

Link nya di bawah ini.

https://saweria.co/Davidsohay

Terimakasih atas Dukungan kalian.

avataravatar