17 Pembantaian Raksasa

Arima kembali membunuh Kumpulan Titan dengan Kekuatannya, Sebagai Keturunan Ackerman yang tiga kali lebih kuat dari Ackerman biasa yang sudah membangunkan Potensi kekuatannya, jadi Arima dengan cukup mudah membunuh Para Titan.

Ketika Pertarungan Berlangsung Arima banyak menyelamatkan Nyawa Prajurit Elite Dari Pasukan Garnisun yang sempat Tertangkap Oleh Titan.

Karena Arima banyak menyelamatkan mereka, Korban menjadi sangat sedikit Di dalam Pasukan Elite.

Rico mendekati Arima yang baru saja membunuh tiga Titan setinggi 5-7 Meter."Arima apa kau tidak lelah setelah bertarung gila-gilaan seperti itu?."

"Emm?.. Tentu saja Tidak, Itu seperti pemanasan dibandingkan dengan Latihan biasaku."Di dalam Ruang Kamuinya Arima selalu berlatih sampai Badannya Kaku karena Otot-Otot yang tidak bisa di gerakan kembali, Untuk melanjutkannya, Arima hanya bisa memajukan Waktu di dalam Otot-ototnya Untuk mempercepat Regenerasinya.

"Ta-Tapi kau selalu berputar di udara apa itu di perlukan?."Rico kembali bertanya.

"Ohh.. ketika berputar di udara, bukan hanya untuk mengumpulkan momen pada bagian lengan, tapi juga Untuk penempatan Kabel selanjutnya, ketika Aku berputar Aku mempunyai waktu untuk melihat sekeliling untuk dan menempatkan Kabel ODM Gear menuju Tempat yang Strategis.

"Be-Begitu."Rico kaget bagaimana bisa Seorang kadet yang hanya memiliki pelatihan Tiga tahun mengetahui banyak hal.

Tapi tiba-tiba Arima berhenti Berbicara, Rico memperhatikannya dan bertanya."Ada apa Kadet Arima?."

"Apa anda tidak mendengarnya."Arima membalas, dia bisa mendengar langkah kaki yang sangat kuat.

"Boom!!, boom!! Bomm!"

Rico juga mulai mendengarnya." Apa itu?!."

"Itu."Arima menunjuk Ke arah batu Yang sedang di angkat Oleh Sesosok Titan.

"Apa?!"Rico kaget.

"Ini bukan waktunya Terkejut Ayo kita Bantu Titan itu menjauhkan dari kumpulan Titan!!."Arima berteriak kepada Semua Orang dan mereka mulai terbangun dari keterkejutan mereka.

Di dekat Gerbang ada Sangat banyak sekali titan, Jumlahnya Ada Delapan Titan setinggi 10-12Meter. Arima bergerak bukan Menuju Eren tapi langsung Menuju Lubang yang ada di gerbang, di situ adalah Jumlah Titan yang paling Banyak.

Arima BerManufer dengan Sangat Cepat. Dan ketika dia sampai Di tempat dia langsung mencabik-cabik Titan Yang ada.

"Hyaaa!!!!!"Arima berteriak sendiri di Dalam kumpulan Titan di sekitarnya.

Arima berputar-Putar dan menebas Apa saja yang bisa dia Tebas, Mulai dari kaki Titan, Tangan, Tengkuk, apa saja yang Menjadi kesempatan Untuk mengayunkan Pedangnya Akan Arima lakukan.

Pasukan Elit yang ada di sekitarnya, hanya bisa terdiam melihat pembantaian Titan di hadapan mereka, Normalnya Titan lah yang memangsa Mereka para manusia, tapi setelah Melihat Arima Pertempur ini seperti sebuah 'Pembantaian'.

Arima seperti seorang Iblis perputar-putar sambil menebas para Titan, Di sekitarnya Tidak Ada tembok ataupun Rumah untuk pijakan Kabel, jadi Arima hanya memanfaatkan Tubuh Titan untuk bisa BerManufer.

"Apa-apan ini, Ini hanya.... Pembantaian."Salah seorang Prajurit Terpana dengan Apa yang di lakukan Arima saat ini.

"Hyaaaaaa!!!. Bang!.. bangg!. Bang!!."

Titan Mulai berjatuhan sambil Menguap Arima melanjutkan Pembunuhan nya sampai tidak Ada lagi yang Tersisa Di Sekitarnya.

Ketika Eren, Mikasa, dan Armin Mulai mendekati Gerbang untuk menutupnya, Mereka Kaget karena Di depan mereka sekarang Hanya ada Tumpukan Tulang yang sedang Menguap, Tapi mereka bisa melihat Di Sekitar Tumpukan itu Ada Manusia Yang di Tutupi oleh Banyak darah Yang sedang menguap dari tubuhnya.

"Haaaaa...."Arima menghembuskan Nafas panas dari dalam Tubuhnya dengan perlahan.

Semua Orang yang melihat Kejadian Ini hanya bisa berlutut melihat Apa yang Arima lakukan.

Eren yang ada di dalam Titannya tersebut Merinding."Untung Saja Aku tidak melawannya, Meski aku dalam Tubuh Titan sepertinya Aku tidak memiliki Kesempatan untuk melawan Arima."

Eren melanjutkan Melangkah Menuju Ke Arah Gerbang, dia berjalan Tanpa di ganggu Oleh banyaknya Titan Karena Arima akan langsung Menumbangkan Semua Titan Yang ada di jalur Pandangan Eren.

Setelah Arima membantai Kumpulan Titan, Arima langsung bergerak Mendekati Lubang yang Ada di dinding, karena Di sana Titan Terus bermunculan tidak ada Habisnya.

"Hyaaa!!."Arima memulai Kembali Pembantaiannya tersebut.

Orang yang ada di sana hanya bisa melihat Arima bertempur, itu karena Mereka takut Mengganggu Pertempuran Arima.

Arima selalu Menebas Para Titan dengan Sekuat Tenaganya, Karena dia tidak Membutuhkan Pengaturan Tentang Stamina.

Ketika Arima sudah membunuh Dua Titan Terakhir yang sedang berdiri di Depan Lubang, dia langsung Meninggalkan Lokasi dan bergerak Ke belakang Eren bersama Mikasa, dan Armin.

Eren membawa Batu itu dan Semakin Mendekat menuju Lubang, Tapi yang tidak Di harapkan Oleh Arima adalah Satu Titan Terakhir mulai memasuki Dinding lewat Lubang yang ada di depan Gerbang Titan Tersebut adalah Jenis Abnormal Dia berlari dengan Sangat Cepat.

"Cih!!. Aku melupakan satu."Setelah mengatakan itu Arima langsung bermanufer ke Arah kepala Titan tersebut.

Arima dengan Cepat langsung melemparkan Kedua pedangnya pada Kedua Mata Titan Tersebut, mengganti pedangnya dengan yang baru, dan dengan cepat menuju Tengkuknya, lalu menebas Titan Tersebut dengan cepat, dan Titan tersebut langsung Mati menguap.

"Ayo, Eren!!!!!."Armin berteriak dengan Airmata di matanya.

"HwaAaaaaaaaaa!!!!!!!!!!! Boom!!!!."Eren berteriak sambil Melemparkan Batu Besar tersebut dan menutup Lubang di gerbang dengan Aman.

"Bagus."Arima tersenyum dengan Apa saja yang Terjadi, karena dia secara pribadi sudah menyelamatkan banyak nyawa, yang hilang di dalam cerita aslinya sendiri.

Setelah menutup Lubang di Gerbang Arima memperhatikan Titan Eren langsung Berlutut.

'Dia pasti sangat Kelelahan.'

Rico yang sedang Menangis langsung menembakan Sinyal Berwarna Kuning yang berarti Misi penutupan Lubang Berhasil.

"Haaaaaaa!!!!."Orang-orang yang menyaksikan ini Langsung berteriak Dengan Keras, ada yang menangis ada yang Senang ada yang sedih semua orang menunjukan Ekspresi yang berbeda.

Kapten Regu Ian dan Matabi mulai mendekati Arima yang Saat ini sedang Di tutupi oleh banyak Darah."Operasi Berhasil dan pada hari ini, untuk pertama kalinya Umat Manusia Mengalahkan para Raksasa."

Ian berbicara pada Arima yang sedang Di sebelahnya, Arima sedang Melihat Ke arah Lubang yang sudah Di tutup oleh Batu.

"Benar juga."Arima hanya berkata dengan tenang dan Mulai tersenyum.

Arima merasakan Pencapaian Di dalam hatinya Karena ikut membantu dalam Misi kaliini.

Arima mulai berlari Mendekati Eren.

"Armin bagaimana keadaannya?."Arima bertanya Kepada Armin yang sedang berusaha mengeluarkan Eren.Mikasa juga mulai mendekat.

Armin menjawab."Dia terkena gejala demam gara-gara panas yang sangat tinggi. Kita harus segera membawanya menuju tembok!."

Arima, Mikasa dan Rico mulai mendekat ke arah Armin dan Eren.

Sebagian dari Tubuhnya masih menyatu dengan Titannya.

Arima langsung menebas bagian Dari tubuh Eren yang menyatu dengan Tubuh Titanya dengan Cepat.

"Arima ada Dua Titan Yang tersisa dan Mulai mendekati Eren!, hari-hati!." Ketua Regu Ian Berteriak Dari kejauhan.

Arima melirik Ke Arah dua Titan Yang Mulai mendekat."Cepat bawa Eren menjauh."

Setelah mengatakan itu Arima bermanufer menuju Arah Titan dan mulai Bermanufer Menuju Titan tersebut.

Titan itu Ingin meraih Arima dengan tangannya. Arima mulai berputar di bagian lengan Titan tersebut dan memotong-motong tangannya menjadi beberapa bagian, lalu dengan cepat menuju Tengkuknya dan menebas Titan Tersebut.

Ketika Arima ingin bergerak Kepada titan Yang lain dia merasakan Seseorang Dengan Cepat Bergerak menuju titan tersebut Dari atas, Arima menghentikan Langkahnya dan melihat Sosok Tersebut menebas Titan Yang lain dengan Cepat dari atas Ke bawah.

"Hya!!!"Sring!!!." Bomm!. Bomm." Kedua Titan Dengan cepat Langsung tumbang ke tanah.

Arima yang berdiri di atas Tanah melihat sosok Tersebut. Dia memiliki Tubuh yang pendek dengan Rambut hitamnya, dan potongan Rambut Undercut, lalu mengenakan Jubah militer berwarna Hijau dengan Lambang 'Sayap kebebasan'.

Levi melihat ke Arah Arima yang sedang bermandikan Darah Titan di sekujur tubuhnya yang sedang menguap menuju udara.

Mata mereka Bertemu, Levi mulai berkata. "Hei.. Bocah kotor, situasi apa ini?."

Arima mengangkat Alisnya karena terkejut."Kotor?, Ahh.. maksud kamu darah ini, tenang saja ini akan menguap sebentar lagi haha.. selain itu, Apa yang di lakukan anak kecil di sini?, ini bukan Taman bermain anak-anak loh.."

Arima mengatakannya Sambil tersenyum.

-------------------------------------------------------

avataravatar
Next chapter