13 Bencana Trost 4

"Semuanya Ayo kita keluar!."

"Semuanya Mundur!."

"Ayo Naik!!. Kita harus bergabung dengan pasukan utama!."

Semua orang bermanufer dan segera pergi meninggalkan Gedung Ini.

Tapi Arima tidak lagsung meninggalkan Gedung, Arima naik menuju atap dan Melihat Titan Eren yang sedang di makan, Mikasa juga melakukan Hal yang sama.

Armin tiba-tiba datang."Mikasa! Arima!, Kita harus segera pergi!."

"Titan itu..."Mikasa berkomentar

"Ehh.. Mereka memakannya?.."Armin terkejut melihat Titan Eren sedang di makan.

"Benar... Tubuhnya juga tidak bisa beregenerasi kembali."Arima menambahkan.

"Padahal aku kira kita bisa mengungkap misteri dari Titan itu... itu bisa menjadi kunci untuk membebaskan kita dari keputusasaan ini.."Mikasa berbicara..

"Aku setuju!. Jika kita membiarkan dia di makan seperti itu kita tidak bisa mempelajari apa-apa kita harus menyingkirkan para raksasa yang sedang memakannya, setidaknya membiarkan dia hidup."Rainer berbicara di temani oleh Annie, Bertolt dan Jean.

"Apa kau gila Rainer?!. Kita kan sudah berhasil kabur?!"Jean berteriak.

Annie juga ikut berbicara."Tapi, Bagaimana jika Raksasa ini bisa menjadi rekan kita? Bagaimana?Dia bisa menjadi senjata yang lebih baik dari meriam bukan?."

Jean merasa gila."Rekan?.....kita?, kau ini serius?."

Tiba-tiba Armin berteriak Sambil menunjuk ke arah Titan yang lain.

"Ahh..! Titan itu Jenis aneh yang memakan Thomas!."

Titan Eren juga melihat Ke arah Titan yang memakan Thomas dan mulai berteriak.

"Ahhhhhhhh!!!!!!!!."

Titan Eren berlari ke arah titan yang memakan Thomas dan menggigit Tengkuk Titan tersebut.

Lalu melemparnya kesana dan kemari karena marah.

"Ahhhhhhh!!!!!!!"

Jean tiba-tiba menjawab."Apanya yang harus di tolong?!."

Seketika itu Titan Eren jatuh ke bawah, Dan sedikit demi sedikit, mulai menguap.

"Sudah kuduga, sepertinya dia kehabisan tenaga, Sudahlah! ayo kita pergi!. Mana mungkin monster itu menjadi Rekan kita! Titan tetaplah titan."Jean bersiap untuk pergi.

Tapi kita tidak mendengarkan apa yang dikatakan Oleh Jean dan masih fokus pasa Raksasa Eren yang sedang mengelurkan Uap.

"Apa?!. ada seseorang di dalam titan?!." Pengelihatan Arima lebih jelas daripada Yang lainnya jadi semua orang terkejut ketika Arima berbicara seperti itu. Sebenarnya Arima hanya berakting Agar bisa di lihat oleh Kelompok Lainnya bahwa Arima tidak berpengetahuan.

Yang pertama merespon adalah Mikasa di dalam Tengkuk Titan itu ada Manusia yang berbentuk seperti Eren, Mikasa langsung mendekatinya.

"Mikasa?!."Armin berteriak dan mengikuti Mikasa.

Mikasa Datang dan langsung memeluk Eren lalu dia menempelkan telinga nya ke arah jantung Eren setelah itu dia langsung menangis.

Ketika Mikasa menangis Kami semua menyusul Mikasa ke bawah.

Setelah beberapa saat Kami terkejut dan melihat wajah Eren.

"Untuk sementara ayo kita kita bawa dia ke tempat yang aman dahulu."Arima mulai berbicara karena di bawah sini sangat mudah di incar oleh titan.

Mereka mengangguk dan membawa Eren ke Atas menara tertinggi yang ada di situ.

Mikasa masih memeluk Eren dan masih menangis. Armin mendekati Eren lalu memegang tangannya lalu mulai menangis.

Jean berbalik dan melihat bangkai Mayat Titan yang Eren Bunuh."Apa ini.... Eren yang melakukannya?."

Mikasa dan Armin menangis selama beberapa saat.. lalu berhenti.

Arima langsung bertanya."Armin apalah Eren melihat Thomas di makan oleh Titan yang barusan?."

Semua orang melihat ke arah Arima termasuk Armin lalu dia menjawab dengan banyak air mata di wajahnya."Be-Benar kalau tidak salah Eren melihat Thomas di makan dan dia menjadi Marah.

"Seperti itu, Ketika Titan yang ada Eren Sejak awal Sudah Kehabisan tenanga dan Pasrah di makan oleh Titan yang lain, Tapi ketika Dia melihat Titan yang memakan Thomas muncul dia memaksakan dirinya untuk tetap membalas dendamnya... Haha memang Eren Seperti itu.. kau sangat Keren!."Arima berkata sambil tersenyum.

Semua orang yang ada di situ Memikirkan apa yang Arima katakan ada benarnya juga, Dan mengangguk setuju.

"Tapi.... Bagaimana Manusia bisa berubah menjadi Titan?."Arima mulai menjatuhkan pertanyaan kembali.. yang membuat Semua orang terdiam.

"Arima aku pikir kita kesampingkan dulu masalah ini dan Ayo kita bawa Eren ke Markas yang ada di dalam Tembok Rose. Dan juga aku ingin semua orang merahasiakan Masalah ini dari siapapun bagaimana dengan itu?.."Jean berkata dengan Satu kali nafas.

"Kau benar ayo kita bergerak!"Arma langsung menjawab.

Semua orang yang berada di situ setuju untuk merahasiakan Tentang Eren. Dan membawanya pergi Menuju Markas Di dalam Dinding Rose.

'Percuma saja merahasiakannya. Aku Merasakan beberapa orang yang sedang memperhatikan kita dari tadi dan melihat semua kejadian ini.'Tapi Arima lebih memilih tutup mulut ketimbang Berbicara karena Hasil akhirnya akan Terungkap.

-------

Ketika Kami Baru saja menuruni Tembok, kami sudah di sambut oleh Pasukan Garnisun yang menodongkan Senjata kepada kami.

"Bagi yang tidak berkepentingan di sini silahkan pergi dan Berikan Kadet bernama Eren Yeager kepada kami,"

"Cihh..."Jean bermuka gelap meninggalkan Kelompok begitu juga Annie,Rainer dan Bertolt Arima diam selama beberapa saat dan mengikuti mereka.

Tapi Mikasa dan Armin tidak meninggalkan Eren.

Kami berjalan menyusuri jalan sampai kelompok kami Tiba di Markas perkumpulan, di sana ada conny Krista dan yang lainnya.

"Arima!!."Krista berlari ke arah Arima.

Ketika melihat Krista, Arima kembali tersenyum.

"Arima apa kamu baik-baik saja?, dan juga kalian apa ada yang terluka?!."Krista berbicara menghawatirkan Jean dan yang lainnya.

"tidak, kami baik-baik saja."Jean membalas dan langsung duduk dalam pemikiran.

"Arima sebenarnya apa yang terjadi, setelah Kamu memerintahkan kami untuk mundur?."Ymir bertanya dengan Penasaran.

"Kau bisa mendengarnya dari Conny."Arima terlalu malas menjelaskan semua.

Conny mulai bercerita kepada Ymir dan Krista.

Jean dan Arima duduk di bangku sedangkan Annie, Rainer, dan Bertolt bersandar di dinding.

Jean mulai berbicara."Untung saja kita merahasiakannya, lagipula, saat ini Keadaannya sudah kacau. Jika mereka tahu soal Eren...."

"Booom!!!."

Tiba-tiba terdengar suara Tembakan meriam bisa terdengar.

"Apa kenapa cuman satu Tembakan?!."

"Lihat Asapnya!. Bersal dari dalam Tembok!!."

Keadaan semakin kacau.

"Apa itu?!"

"Apa yang terjadi?."

"Ada apa ini.? Apa gerbangnya sudah berhasil di terobos?."

"Di sana pertahanan nya paling kuat itu mustahil."

Kadet yang lain bertanya dengan cemas.

Rainer tiba-tiba hilang kendali dan langsung bermanufer ke atas, Bertolt dan Annie juga mengikutinya.

Arima ingin mengikutinya tapi dia berbalik ke arah Krista terlebih dahulu."Krista jangan ikuti aku dan Tetap tinggal di sini."

"Ap-Apa! tunggu!! Arima! Kamu mau kemana aku ingin ikut."Krista berbicara dengan terburu-buru

Arima menghiraukan Krista sejenak dan pergi bermanufer ke tempat Rainer dan Jean berada.

Ketika Arima tiba, dia bisa melihat Tubuh setengah Raksasa dengan kumpulan Uap dan debu yang sangat padat.

Kemudian Debu dan Uap lama-kelamaan Menghilang Tengkorak Di tubuh Titan itupun runtuh.

---------------------------------

avataravatar
Next chapter