10 Bencana Trost 1

Keesokan harinya Arima sedang berjalan bersama dengan Krista di dalam kota dan melihat Pasukan Pengintai yang ingin melakukan Expedisi keluar dinding.

"Krista di sini banyak orang, kenapa kita tidak ke tempat yang lebih sepi saja?."Arima bertanya kepada Krista yang sedang melihat Jejeran anggota Pengintai.

"T-Tidak sesudah ini kita harus melakukan tugas terakhir kita sebagai kadet."Krista menjawab sambil merona.

"Hehe.. begitu..."Arima tersenyum melihat wajah yang sangat imut.

Arima mengobrol selama beberapa saat bersama Krista. Sampai pengganggu datang, Ymir memegang tangan Krista dan lari menjauh dari Arima.

"Wanita itu..."Arima hanya menggelengkan kepala melihat sikap Ymir.

'Tidak apa-apa. yang lebih penting hari ini adalah hari pernyerangan Kolosal titan, di dalam ceritanya Tidak akan terjadi apa-apa kepada Krista jadi aku bisa tenang sedangkan Mikasa dia akan mengalami mimpi butuk karena kehilangan Eren sementara, baiklah aku akan membantu mereka setidaknya korban akan berkurang sedikit.'

---------------

Di Siang harinya ada sebuah sambaran Petir yang sangat besar dari Arah Pintu tembok tempat kelompok Eren bertugas.

Arima melihat sekeliling tapi tidak ada yang menyadarinya...'Sepertinya indra perasa ku memang bukan indra perasa manusia lagi..

Arima memang terbilang bukan manusia lagi karena dia memiliki Darah Ackerman di tubuhnya, apalagi Potensi Arima tiga kali lebih besar dari Arkaman kebanyakan.

Meditasi nya di dalam Ruang Kamui juga selalu di lakukan setiap hari, mengasah indra dan ketangkasan bertarung. Jika di hitung Arima sudah berlatih Di ruang Kamuinya selama bertahun-tahun lamanya lebih lama dari kadet dan anggota militer lainnya.

Setelah beberapa saat Lonceng di dalam kota Trost yang menandakan bahaya dinyalakan Teriakan mulai muncul di berbagai tempat..

"Kepada semua anggota Kadet segera berkumpul di Gedung Militer Sekarang!!."

Arima menyikapinya dengan tenang, dan berlari menuju Gedung Militer yang berada di dekatnya tengah kota...

Waktu berlalu.. Semua orang anggota kadet berkumpul di lapangan ini..

"Perhatian!. Seperti saat latihan, berpisahlah dengan regu masing-masing. Kalian akan di pimpin oleh garnisun.

Tugas kalian adalah menyediakan perbekalan, komunikasi, dan membasmi para Raksasa yang berhasil lolos!.

Barisan pertama akan di pimpin oleh Garnisun!.

Barisan kedua akan diisi oleh satuan kadet yang di pinpin oleh Garnisun!.

Dan Barisan belakang akan diisi oleh satuan elit Garnisun!.

Kami telah mendapat kabar kalau barisan depan sudah di musnahkan!. Gerbang bagian luar telah hancur, para raksasa telah memasuki kota! Itu berarti mereka akan membobol gerbang bagian dalam Raksasa berzirah bisa muncul kapan saja!."

Arima segera berpikir.'Armor titan pasti akan berubah ketika semua Raksasa berkumpul,, hahh... Eren memang harus sekarat agar Armor titan tidak membobol Gerbang bagian dalam Rose.'

"Misi hanya satu, mengulur waktu agar semua warga bisa di evakuasi! Dan jika ada yang membangkang MATI! Panjatkan jantungmu!!!."

"Baik, pak!."

"Bubar!!!."

Semua anggota baru Berlarian mencari posisi.

Semua anggota baru frustasi dengan keadaan ini, Arima mencari Krista yang sedang menenangkan Daz..

"Krista."Arima memanggilnya.

"Arima?. Syukurlah kamu baik-baik saja."Krista menghawatirkan Keadaan Arima.

Arima memegang Tanggan Krista dan melarikan diri...

"Tu-Tunggu kita mau ke mana..Arima?!"Arima memegang tanggan Krista dan berlari menjauh dari lapangan.

Kenapa Arima menjauh karena dia pasti akan di mintai bantuan agar mengefakuasi penduduk yang harusnya peran Mikasa... Jika Arima mengikuti Garnisun elit untuk mengefakuasi Penduduk Mikasa Pasti akan melindunggi Eren dan Eren tidak akan berubah Menjadi titan.

Oleh sebab itu Arima lari ke barisan tengah bersama dengan Kerista...

"Oii.!!! Mau kemana kalian?!."Ymir melihat Arima menyeret Krista dan dia ikut berlari mengikuti Arima.

"Ikut saja jelek jika mau ikut, kita akan berjaga di sisi kiri bagian tengah."Arima berpikir jika gas Krista atau Ymir hampir habis mereka bisa langsung menaiki tembok.

Arima sudah melihat posisi di sisi bagian kiri bersama beberapa orang.

"Krista, Ymir, kita akan berjaga di sini sampai ada Titan yang datang, cukup aku saja yang menghabisinya kalian berdua cukup menonton. Mengerti?."Arima memberi arahan dengan tenang tapi ke seriusannya bisa terasa oleh Krista dan Ymir...

"Baiklah..."Mereka berduamengangguk.

Waktu berlalu awan sudah mulai menjadi gelap. Hanya ada beberapa titan yang melewati jalur tengah dan jarang Ada yang datang kemari.

"Ayo kita maju sedikit!!."Ketua Garnisun yang sedang menjadi kapten berteriak!!.

"Baiklah!!."Semua kadet yang ada di tempat hanya bisa pasrah Mengikuti perintah.

Ketika semua Anggota kadet menuju Depan dengan Manufer 3D mereka melihat Dua Titan setinggi 7Meter mendekati Kelompok ini.

"P-Pak ada yang mendekat."Salah satu kadet berteriak.

"Lewati saja mereka!!!."Anggota Garnisun berteriak ketakutan.

"Baik!."Semua anggota kadet mengikuti.

Tapi ada seorang gadis yang Langsung tertangkap titan ketika sedang terbang di udara dan langsung di makan.

"Ahhhhhhhhh.....Tolong!!!!."Gadis itu meminta bantuan kepada teman-teman nya yang sedang melihat dirinya di makan.

Sebenarnya Arima mengetahui Bahwa ada 3Titan di wilayah mereka, satu lagi berukuran 5Meter tapi Arima tidak memperingati kelompok mereka karena kejadian ini akan mengingatkan mereka kepada Teror yang ada di balik dinding.

Arima juga bukan orang suci, dan dalam perkiraan nya cepat atau lambat Arima juga akan membunuh Manusia.

Arima melihat Gadis itu di makan dengan mata yang tenang, dia melihat ukuran, kekuatan, pola pergerakan dan irama pergerakan titan.

'Kalau tidak salah ini adalah titan jenis biasa pantas saja dia lambat, menurut pelajaran yang di temukan oleh pasukan pengintai, ada Titan berjenis Abnormal.. ini bukan seberapa di bandingkan dengan jenis Abnormal...

"Semuanya Jangan takut, cari lokasi yang aman...!!!"Anggota Garnisun itu berteriak ketakutan.

Tapi Arima Malah mendekati kedua Titan yang berukuran 7meter. Dengan cepat... bahkan semua anggota yang melihat Arima bermanufer tidak sempat menghentikaan nya.

Ketika Arima sudah mendekati Titan, Titan itu melihat ke arah Arima dan mengulurkan tangannya untuk menangkap Arima. Tapi Arima menghindarinya dengan cepat dan mengarahkan kabel ke Belakang leher titan tersebut, Arima memegang Pedangnya dan langsung berputar di udara memfokuskan Gravitasi pada putaran tangan dan mengoyak Leher titan tersebut, tidak berhenti di sana ketika sudah menyelesaikan Titan pertama, Arima melepaskan kabel ke titan berikutnya dengan kecepatan yang tidak bisa di lihat oleh mata orang biasa. Arima mulai berputar kembali dan menebas Leher belakang Titan tersebut.

"Buk!!!.. Buk!!!."Suara dua Titan yang jatuh secara bersama membuat Kadet, Krista, dan Ymir melamun.

"Ce-Cepat sekali pergerakan apa itu..?!"Salah satu kadet mulai berbicara.

"Selain itu Cara memegang pedang tersebut... Teknik apa itu?."

"Sa-Sangat Keren."

"Wohhhhhh!!!!."Salah satua Kadet mulai berteriak.

Arima sedang melihat ke arah Titan yang tingginya 5meter lalu berlari kearahnya....

Arima bermanufer dengan cepat ke belakang tubuhnya dan dengan ayunan pedang yang cepat membunuh Titan setinggi 5Meter tersebut..

"A-aku bahkan tidak bisa melihat Dia menebas pedang nya, yang aku lihat hanya bayangan tangannya saja, Arima sangat kuat."Salah satu kadet berbicara sendiri.

Arima berlumuran darah Titan di sekujur tubuhnya... Krista, Ymir dan Kapten Kelompok itu mulai mendekati Arima, yang sedang berdiri menghadap gerbang yang di hancurkan Kolosal titan.

"Arima.!!! Apa kamu baik-baik saja?!."Krista Sudah mengeluarkan air mata.

Arima berbalik dan tersenyum melihat Krista."Tenang saja aku tidak apa-apa."

"Ka-Kamu Siapa kamu?."Anggota Girnasiun itu bertanya kepada Arima.

"Saya Arima Ackerman."

"Ba-Bagus mulai sekarang Regu ini akan di pimpin oleh kamu... semoga beruntung."Anggota Girnasiun itu langsung melarikan diri ke atas Tembok.

"....."

"..."

Arima menghela nafas melihat kelakuan pengecut ini."Baiklah semuanya. Mulai sekarang aku yang akan memimpin Regu ini.. Pertama Kalian harus Menghemat Persediaan Gas kalian sebisa mungkin dan jangan mengeluarkan Gas kalian secara percuma.. Kita tunggu 30Menit lagi disini dan jika sudah waktunya sudah habis kita kembali Ke pusat dengan menaiki tembok untuk menerima pesanan selanjutnya."Arima memandang dengan tenang kepada para Kadet yang masih dalam keadaan terkejut...

"Baik!!!!."Mereka menjawab secara bersamaan Dan tidak meragukan Keputusan Arima.

avataravatar
Next chapter